MENULIS BUKU SEMUDAH MEMBUAT CEPLOK TELUR


MENULIS BUKU SEMUDAH MEMBUAT CEPLOK TELUR

Hmmm... Sekarang menulis buku semudah membuat ceplok telor 
bersama Penerbit Delta Pustaka Program menulis gratis 
Kelasku Online dari (P3G) Jawa Timur
Ketua Bapak Lukman Hakim, M.Pd


Semua pengalaman hidup yang kita alami tampak biasa-biasa saja, tetapi bisa menginspirasi orang lain ketika kita mau menuliskannya. Jadi, sayang sekali kalau pengalaman tersebut hanya kita simpan di dalam pikiran. Maka, tuliskanlah !.

Tulisan di atas saya temukan pada cover bagian belakang buku yang baru saya beli minggu lalu, karangan keroyokan dari beberapaa penulis, saya dapatkan dengan cara membeli online pada sahabat saya Pak Jack Sulistya pemenang lomba tingkat nasional pada tahun 2015, dan saya salah satu juara kedua pada lomba guru tingkat nasional itu, dengan tema My Teacher My Hero Award Indonesia Digital Learning dari PT. TELKOM dan INTEL PROSESSOR serta dari PGRI Jakarta itu.

Buku ini termasuk mahal menurut saya, tetapi saya pernah membeli buku yang lebih mahal tiga kali dari harga buku ini yang tiba di rumah saya tidak lebih dari seratus tiga puluh ribuan itu. Cover depan buku itu berjudul “Panduan Menulis True Story”, panduan dalam buku ini sangat praktis dan lengkap. Berisi cara mudah dan kreatif menulis kisah nyata inspiratif yang menggugah dan tidak mudah dilupakan!. Tertulis pada cover itu nama Dwi Suwiknyo dan Penulis Trenlis.co Lainnya.

Buku panduan tersebut benar-benar mudah saya pahami dan saya praktekkan, terbukti pada tulisan saya di blog ibu guru cantik Bunda Lilis Sutikno, http://guruinspiraasintt.blogsport.com  dan https://guruinspirasintt.blogspot.com/2020/04/menulis-adalah-luapan-rasa-cinta-yang.html yang saya share pada tanggal 4 April 2020, dengan judul “Menulis adalah luapan rasa cinta yang tak sampai” tersebut, banyak mendapatkan masukan lewat FB, inbox/masase, juga WA.

Saya sendiri merasakan bahwa tulisan itu adalah buah dari ketekunan saya membaca buku, dan belajar lalu mempraktekkannya dalam blog saya. Jujur saya semakin hari, semakin percaya diri pada kemampuan saya menulis pada jalur inspirasi. Memiliki passion diri sebagai Guru Inspirasi NTT. Bukan berarti saya ada pada satu jalur tema, namanya saja inspirasi. Jadi saya harus bisa menulis apapun yang dapat memberikan inspirasi positif pada pembaca saya.

Tidak hanya pada profesi guru saja tulisan saya tujukan, tetapi kepada seluruh umat dimuka bumi ini. Seperti dalam tulisan saya kali ini, saya akan memberikan inspirasi kepada teman-teman, sahabat, juga semua orang yang membaca karya tulis saya ini, tentang bagaimana mudahnya kita menulis dan membuat buku ber-ISBN, semudah kita membuat ceplok telur. Mari simak baik-baik cerita saya ini!.

Setidaknya ilmu ini saya dapatkan pada group menulis saya di internet, dari group-group menulis tersebut, buku saya berhasil terbit dengan baik. Salah satunya adalah buku karya tulis ilmiah saya “PTK jadi BUKU”, yang dibimbing langsung oleh ketua Pusat Pengembangan Profesi Guru (P3G) Jawa Timur. Dengan cover buku “Melejitkan Berpikir Tingkat Tinggi PPKn melalui Discovery Learning”. Jika dipikir dengan logika saya bukan seorang ahli dalam karya tulis ilmiah.

                                                                       Buku kedua ber-genre ilmiah
                                      
Seperti dikatakan oleh ketua AGUPENA NTT (Asosiasi Guru Penulis Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Timur) Bapak Thomas Akaraya Sogen, S.Pd., MBA, dalam Endorsement buku perdana saya Guru adalah Inspirasi Serial Pelita Kampung Beta Jejak Juang Guru Desa di NTT, “..... Sebagai seorang pembimbing dalam penulisan publikasi ilmiah guru, saya mengenal Ibu Lilis – penulis buku ini dengan sangat baik. Meskipun kemampuan menulis hal-hal ilmiah tidaklah istimewa, namun hal itu justru terbalik jika menulis tema-tema bebas. Menulis pengalaman pribadi baik dalam bertugas maupun kehidupan keseharian lebih mengalir bak air seperti yang terbaca dalam beberapa bagian isi buku ini...”

Bisa anda bayangkan seorang guru desa yang tidak memiliki kemampuan menulis ilmiah dengan baik, menurut komandan AGUENA NTT juga pasca sarjana lulusan Universitas Gajah Mada Jogyakarta, yang ahli dalam menulis PTK dan pembimbing PTK bagi guru-guru se Nusa Tenggara Timur itu, tetapi mampu menghasilkan karya buku bergenre ilmiah. Keren kan?...

Hal itu terjadi karena buah dari ketekunan dan keuletan dalam menulis, serta berani bertanya dan belajar kepada ahlinya. Rasa bangga ketika buku itu bisa hadir ditengah-tengah kita, dan menjadi point dalam meniti karier sebagai Aparatur Sipil Negara di Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur. Menuju jenjang pangkat IV/c sebagai guru SMP Negeri 2 Nekamese. Keberanian dan rasa percaya diri bahwa semua akan bisa dilakukan jika kita mau belajar, belajar, belajar, dan belajar.

Bagian dari belajar itu bisa dari mana saja, bahkan gratis !!!. Salah satu kelas gratis yang saya ikuti adalah dengan bergabungnya saya dalam Program-program Pusat Pengembangan Profesi Guru (P3G) Jawa Timur dan kelas onlinenya di youtube membuat saya mudah menulis buku ber-ISBN bersama Penerbit Delta Pustaka yang dikelola langsung oleh ketuanya Bapak Lukman Hakim, S.Pd., M.Pd.

Diluar dugaan saya, beliau mengadakan tantangan lagi menulis puisi, dan dengan kelembutan hati seorang Bapak, beliau membimbing kami semua setiap malam dalam canel YouTube nya Kelasku Online, di : https://youtu.be/_uMPNVDD338 .

Tutorial di atas berisi tentang cara menggunakan Google Docs (Google Dokumen) dalam Tantangan #1HARI1PUISI yang diselenggarakan oleh Penerbit Delta Pustaka dan Pusat Pengembangan Profesi Guru (P3G) Jawa Timur. Peserta dalam pelatihan 1 Hari Satu Puisi ini tergabung dalam kelas WhastAap dengan cara bergabung klik di : http://chat.whatsapp.com/FQqqDHSTOOa8sQ5ChfZSaa, lalu mengisi formulir untuk bergabung ke Google Doc : http://kelaskuonline.id/tantangan-1hari1puisi/

Setelah mengajar lewat kelasku online, beliau menggelar tanya jawab secara tertutup di WA group kami “1 Hari Satu Puisi”. Seperti biasa, group ini pesertanya semua akan menghasilkan buku. Keren kan?... Sungguh luar biasa, ide yang brilian lahir dari kota Mojkerto Jawa Timur dan memancarkan cahaya hingga kepelosok negeri. Cahaya itu bagaikan bulan purnama, bahkan lebih terang dari cahaya bulan purnama itu sendiri.

Tulisan ini memberikan bukti, bahwa menulis buku memang semudah ceplok telor dalam keseharian kita. Selain groupnya P3G Jawa Timur, saya juga bergabung pada group menulis PGRI Pusat. Dalam group WA menulis itu, saya adalah salah satu narasumber menulis inspirasi. Tampil juga narasumber yang hebaat-hebat lainnya.

Diantaranya Pak Encom Rahman Guru berprestasi tingkat Asia, Pak Dudung Nasrullah pengurus PGRI pusat yang tulisannya viral membela para guru dari Jogyakarta karena latihan Pramuka yang fatal, Pak Dedy Setiady pakar pendidikan Nasional, Ibu Kanjeng (Ibu Sri Sugiarti) Penulis buku aktif setelah usia beliau 50 tahun, Pak Akbar Zainudin penulis buku best seller Man Jadda Wajadda, dan masih banyak yang lainnya lagi. juga Bapak Imam Fitri Rahmadi dosen Universitas Pamulang yang sekarang sedang kuliah S3 di Johanes Kepler Universitas Linz Austria (2019-sekarang).

Dalam materi Bapak Imam Fitri Rahmadi tadi malam (Senin, 06 April 2020), beliau menyampaikan dalam sepucuk surat yang di kirim dari Austria, sebagia berikut :

Yth. Bapak dan Ibu peserta belajar menulis melalui grup WhatsApp kelas online PGRI

Perkenalkan, saya Imam Fitri Rahmadi, dosen Universitas Pamulang yang sekarang sedang kuliah S3 di Johannes Kepler Universität Linz Austria (2019-sekarang).

Sekilas tentang saya. Saya pernah menulis 2 buku yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo ketika masih kuliah S1 di UIN Jakarta (2018-2013). Pada penghujung kuliah S2 di Universitas Negeri Jakarta (2016), saya mulai tertarik untuk menekuni penulisan akademik. Pada akhirnya, ketika mulai menjadi dosen di Universitas Pamulang (2017), saya mengelola jurnal, menjadi reviewer jurnal kampus lain, dan banyak mengikuti pelatihan penulisan akademik bahasa Inggris untuk keperluan persiapan studi lanjut ke luar negeri.

Saya juga ngeblog di sini: tigabelase.wordpress.com, ini merupakan blog saya yang kesekian kalinya, berisi tulisan tentang bagaimana menulis dalam konteks akademik. Semester ini, saya mengambil mata kuliah Academic Writing English untuk belajar lebih lanjut tentang penulisan akademik. Bertepatan dengan ini semua, saya diminta oleh Omjay untuk mengisi materi yang sedikit lebih teoretis tentang dasar menulis.

Pada kesempatan ini, izinkan saya menyampaikan dasar menulis, meliputi: pemilihan kata, penulisan kalimat, dan penyusunan paragraf. Materi saya tulis untuk bisa digunakan bukan hanya untuk penulisan akademik, tetapi juga untuk penulisan personal dan formal supaya materi dapat bermanfaat bagi semua peserta pelatihan yang beragam. Maka, saya sudah menyiapkan tulisan khusus di blog berisi materi yang dimaksud:

https://tigabelase.wordpress.com/2020/04/06/dasar-menulis-kata-kalimat-dan-paragraf

Lebih lanjut, izinkan saya membagi sesi selama 60 menit ini menjadi 3 bagian:
1.         20 menit pertama: membaca materi
2.         20 menit kedua: diskusi atau tanya-jawab materi
3.         20 menit ketiga: latihan menyusun paragraf
Jadi, sesi kali ini berisi materi dan tanya-jawab, serta latihan penyusunan paragraf yang materi latihannya juga sudah saya siapkan.

Jika 20 menit dirasa terlalu singkat untuk membaca materi di blog yang cukup panjang, berikut ini cuplikan dari materi tersebut:

Pemilihan Kata

Perihal pilihan kata disebut dengan diksi. Antara penulisan personal, formal, dan akademik, diksi yang digunakan bisa sangat berbeda meskipun dimaksudkan untuk mengungkapkan hal yang sama. Cermati tiga kalimat di bawah ini:
Ibu guru sedang ngobrol-ngobrol dengan kepala sekolah
Ibu guru sedang berbicara dengan kepala sekolah
Ibu guru sedang berdiskusi dengan kepala sekolah
Berbeda satu kata saja dapat merubah rasa dari kalimat.

Penulisan Kalimat

Kalimat terdiri dari kalimat sederhana (simple sentence), kalimat gabungan (compound sentence), kalimat kompleks (complex sentence), dan kalimat campuran.

Sederhana:
Saya membaca tulisan di blog

Gabungan:
Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan saya tentang cara menulis kalimat.

Kompleks:
Saya membaca tulisan di blog ketika sedang bekerja dari rumah.

Campuran:
Saya membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan saya tentang cara menulis kalimat ketika sedang bekerja dari rumah.


Penyusunan Paragraf

Paragraf adalah kumpulan kalimat yang mempunyai satu kalimat topik (topic sentence) sebagai ide pokok atau gagasan utama (main idea) dan beberapa kalimat penjelas (supporting sentences) sebagai detail yang menjelaskan ide pokok. Supaya enak dibaca dan tulisan mudah dipahami, susun paragraf deduktif.

Gunakan bentuk kalimat sederhana untuk membuat kalimat topik. Cara gampang untuk membuat kalimat topik, adalah pastikan anda meletakkan ide pengontrol atau controlling idea pada setiap kalimat topik. Bentuk kalimat penjelas harus bervariasi, terdiri dari kalimat gabungan dan kompleks, serta dilengkapi dengan konjungsi sebagai transisi antar kalimat supaya paragraf mengalir dengan baik, enak dibaca, dan mudah dipahami.

Contoh paragraf yang baik:
Bekerja dari rumah memiliki kekurangan dan kelebihan. Pada satu sisi, bekerja dari rumah menjadikan jadwal kerja tidak begitu jelas sehingga karyawan harus membuat jadwal jam kerja sendiri. Bekerja jadi tidak nyaman bagi yang memiliki rumah sempit. Pada sisi lain, bekerja dari rumah justru waktu menjadi lebih fleksibel dan lebih banyak waktu untuk keluarga. Selain itu, bekerja dari rumah bukan hanya dapat menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi tetapi juga menghemat biaya operasional kantor.

Materi di atas hanya cuplikan dari materi yang sebenernya. Pemahaman anda akan semakin komprehensif jika sudah membaca materi secara keseluruhan. Mari berdiskusi: terima kasih😇🙏


Surat yang beliau tulis sedikit, tetapi alamat link yang beliau bagikan sangat banyak materinya, dan dapat kita pelajari serta kita dapat berdialog langsung lewat diskusi group di kelas menulis online bersama Om Jay dan PGRI pusat. Group menulis ini, saat ini sudah pada group kedelapan. Karena kemauan untuk belajar yang tinggi, maka Allah membuka pintu keberkahan saya dari menulis.

Masihkah anda malas membaca?..., jangan pernah mimpi anda bisa menjadi penulis hebat. Seperti pepatah “Tong kosong nyaring bunyinya”, jika otak anda kosong. Maka suara anda akan berkata kemana-mana tanpa dasar yang baik, atau nyaring suaranya, bisa juga berarti banyak bicara tetapi dalam kenyataan sehari-hari nol besar adanya. Begitulah kira-kira makna dari pepatah tersebut.

 “Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, 
tapi tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai.”
Pramoedya Ananta Toer 




Modal untuk menjadi penulis hebat itu adalah membaca dan berlatih menulis setiap hari. Menulislah setiap hari, anda akan merasakan manfaatnya kelak di kemudian hari. Seperti Quate by Pramoedya Ananta Toer ini : “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”


Namosain, Selasa; 07 April 2020, Pukul : 21:01:01 WITA
Kupang - Nusa Tenggara Timur

Komentar

  1. Balasan
    1. Jazakallah bi khoir Pak guru, semangat terus ya, Bunda tunggu bukunya. Bunda yang pertama akan beli Bukunya Bujang. Sukses untuk besok ya. Doa Bunda dari jauh.

      Salam Sehat Selalu

      Hapus
  2. Iya Bun. Sekarang ini makin mudah seseorang untuk menerbitkan buku ber-ISBN. Menulis apa saja bisa jadi buku. Hanya perlu membulatkan tekad untuk menulis.

    Ikut grup menulis memang betul saya rasakan dapat menjaga mood dan semangat nulis. Bahkan dapat banyak wawasan

    BalasHapus
  3. Semangat menulis !!!
    Same me bro !!!
    Bunda jadi terinspirasi untuk menulis terus.

    BalasHapus
  4. Yesss bunda cantik sll semangatttt menulis saling motivasi yaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Siap bu dosen...
      Nanti saya di bantu yaaaa...
      Nulis ilmiahmya.

      Hapus
  5. Banyak membaca, termasuk membaca artikel bunda membuat saya semakin tertarik untuk menulis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuuk ikutan menulis buku inspirasi buu, ini WA saya bu 082226376157 kami sedang belajar menulis pasti menjadi buku buuu....

      Hapus
  6. Mantap Bunda👍👍 ayo lanjut terus membimbing kami, terima kasih banyak menginspirasi 🙏❤

    BalasHapus
  7. Malu saya setua ini masih belum pandai merangkai kata dengan baik... Padahal semudah ceplok telor hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pak Ilalang Al-Bantani mohon japri saya ya di sini: 082226376157.
      Saya mau kirimkan hadiah untuk Bapak dalam Kelas Om Jay.
      Maaf baru sempat saat ini.

      Hapus
  8. Mantab dan keren. Terimakasih telah berbagi dan mnginspirasi. Good job, lnjutkn 👍🙏

    BalasHapus
  9. Menulis buku semudah ceplok telor SETUJUUUU! Bila kita terus menulis setiap hari, semua yang dirasa sulit, akan menjadi mudah. Maka, tulislah kisahmu sendiri sebelum ditulis orang lain. Biar mereka tahu bahwa kita menulis dan menerbitkan buku yang banyak karena menyelami dunia kepenulisan. Akhirnya karya kita akan dikenal orang lain, lalu banyak orang yang menulis tentang kita. Bonus keproduktifan kita dalam menerbitkan buku, menulis jadi semudah ceplok telor. Makin Semangatt dan ceritanya sangat menginspirasi. Salam blogger inspiratif. Aam Nurhasanah Lebak, Banten.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bu Aam.. maaf baru kontak sekarang. Mohon japri saya Bu Aam. Di sini : 082226376157.
      Hadiah akan saya kirimkan. Maaf baru sempat sekarang.

      Hapus
  10. Luar biasa...luar biasa..bunda👍👍👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih...
      Sabar ya buu...
      Hadiah akan segera saya kirimkan, mohon maaf baru sempat kirim sekarang bu.

      Hapus
  11. Awalnya saya juga seperti bunda tidak bisa menulis, tapi berkat kelas menulis yang pernah saya ikuti dan bergabung di komunitas menulis di tambah ikut kelas menulis yang di gagas Om Jay membuat kegiatan menulis semudah berbicara. Bagi saya menulis itu sama dengan berbicara. Perbedaannya hanya terletak pada cara penyampaian pesannya saja. Kalau berbicara, pesan yang ingin kita sampaikan merupakan rangkaian kata yang dikeluarkan dalam bentuk ucapan, sementara kalau menulis, penyampaian pesan yang dilakukan dengan bentuk rangkaian kata yang dikemas dalam tulisan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih bu...
      Bu tolong japri saya di sini : 082226376157.
      Saya akan kirimkan hadiahnya bu.
      Mohon maaf baru sempat sekarang.

      Hapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. Sangat menginspirasi dan membakar semangat. Jika menulis semudah membuat ceplok telur, maka saya yakin diri ini pasti bisa melakukannya, karena menceplok pengalaman pribadi ke dalam tulisan sudah saya lakukan sejak usia remaja, namun hanya menuliskan di buku harian yang digembok pula. Mengikuti kelas menulis dan membaca blog teman-teman membuat saya mulai berani menuliskan pengalaman-pengalaman sendiri dan kelak ingin membukukan tulisan tersebut, siapa tau bisa menjadi inspirasi bagi pembacanya.

    BalasHapus
  14. super bu guru cantik...
    menulis setiap hari
    membaca supaya tidak menjadi tong kosong..

    BalasHapus
  15. Amat sangat menginspirasi dan bermanfaat bunda. Semangat tuk menulis meluap-luap lagi yang kemaren hilang ditelan oleh kesibukan. Kesibukan tanpa menghasilkan sesuatu yang yang tak berarti. Sampai sekarang ada niat tak kesampaian, "buku solo". Berharap belajar dari Bunda dan bapak ibuk nara sumber lainnya dan difasilitasi oleh Pak Naf menjadi pelecut semangat untuk berkarya... Terima kasih yang tak hingga kami ucapakan kepada seluruh bapak, ibuk hebat yang telah berbagi, memotivasi, memfasilitasi, menginspirasi dan banyak lagi..😍🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat ya buu...
      Kemaren sempat dapat hadiah dari saya bu?...
      Jika belum ibu japri saya ya...
      Di sini : 082226376157

      Hapus
  16. Materi yang sangat menarik dan sangat bermanfaat. Terimakasih motivasinya juga ya bunda...

    BalasHapus
  17. Keren sekali bunda.
    Ya, aku mau menuliskan pengalaman, karena sekecil apa pun pasti ada yg bisa diambil hikmahnya.
    Terimakasih bunda sudah membangkitkan semangatku
    KELASNYA OMJAY SAYONARA

    BalasHapus
  18. Ketika membaca tulisan Ibu, saya merasa, bila sesederhana ceplok telur, insya Allah semua bisa ya, Bun.
    Sy malah menyadari.
    Saya takut memulai.
    Mungkin karena pikiran saya ingin buat telur dadar aneka topping. Dengan syarat-syarat ini itu dlm bayangan, yang justru tidak memantik bermulainya saya.
    Hatur nuhun, Bun.
    Merefresh dan membangun kembali semangat memulai.
    Salam takzim dari Kota Tangerang

    BalasHapus
  19. Betul sekali bunda, tulisan yang mengispirasi tuk berkarya, isinya dapat meyakinkan pembacanya tuk mulai menulis

    BalasHapus
  20. Subhanallah... motivasi yang begitu luar biasa🌹🌹 terima kasih bunda❤ setuju sekali, menulis dimulai dari membaca agar terarah dan berisi... indahnya membaca kata "menulis buku semudah membuat ceplok telor"
    Namun tetap perlu tekad dan kemauan yang kuat.. semoga bisa mengikuti jejak & semangat bunda🌹🤲🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bu Lis, blog nya saya buat di Power Point saya. seruuuu.... semangat ya bu!

      Hapus
  21. Keren, bunda Lilis cocok jadi motivator..
    Membacanya seperti dilecuti cambuk semangat. Terus menginspirasi bunda. SANGAT MANFAAT

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo Bu Mardiyah, semangat nya mana?... Ditunggu kontaknya untuk segera terbitkan bukunya yaa

      Hapus
  22. Sangat menginspirasi tulisannya dengan pengalaman menulis yang luar biasa. Semoga akan selalu menginspirasi bunda cantik dari NTT 👍😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bu Tuti cantiiik, ayo kumpulin tulisannya. Saya bantu editor bukunya. Bisa melihat FB saya bu. Lilis Sutikno (Mbak Pipin)

      Hapus
  23. Benar-benar luar biasa jebolan kelas menulis bersama Om Jay. Sangat inspiratif sekali tulisan nya bu Lilis. Terima kasih telah memotivasi kami untuk terus belajar dan menulis.

    BalasHapus
  24. Luar biasa sangat memotivasi dan menginspirasi. Terima kasih bunda...sebagai penulis pemula, semoga menjadi kenyataan bahwa menulis mudah semudah ceplok telur.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo semangat, jangan kendoor semangat nya. Gass Poll... Saya tunggu kumpulan tulisannya biar segera jadi buku.

      Hapus
  25. Hebat luar biasa, saya yakin kelak Bunda Lilis akan jadi penuliis besar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... terima kasih doanya Pak. Semoga Allah ijabah dan segera terwujud nyata

      Hapus
  26. Awalnya menulis bagi Saya sangat sulit. Sulit memadukan
    kalimat, sulit memilih kata yang sesuai. Sejak mengikuti pelatihan Belajar menulis ada sedikit kepercayaan diri untuk selalu menulis. Apalagi materi yang ibu sampai Kansas sangat memotivasi Saya untuk terus menulis.

    BalasHapus
  27. Tulisan yang sungguh menginspirasi bagi saya yang bermimpi ingin menjadi penulis, semoga bisa mengikuti jejak-jejak para guru dan nara sumber hebat

    BalasHapus
  28. Saya sudah koment sejak awal. Namun kendala sinyal. Tulisan saya tertahan di ujung jari. Bunda Lilis, semoga semakin menebar manfaat . Bunda Perkasa laksana Singa

    BalasHapus
  29. Tingkatkan lagi jangan berhenti menulis sebelum kepuasan mencapai puncaknya

    BalasHapus
  30. Tiada kata yang enak ditulis selain kata Subhanallah. Menulis semudah ceplok telur. Memang terbukti. Enak dan gurih.

    BalasHapus
  31. Terima kasih banyak ilmunya bu, insya Allah di balas yang kuasa... menulis itu dilakukan setiap hari yang benar-benar inspiratif dan makna yang sangat dalam untuk motivasi menulis. Salam literasi semoga Ibu sehat walafiat.aamiin

    BalasHapus
  32. Sangat menginspirasi tulisannya...
    Seperti penulisnya, Ibu guru cantik. Guru inspirasi...

    BalasHapus
  33. Saya termasuk orang yang paling minder untuk menulis, meskipun cita2 saya yang belum tercapai adalah menjadi penulis.Membaca profil dan cerita bunda yg penuh motivasi dan inspirasi jiwa saya terpecut kembali untuk menulis,ibarat kayak telor di ceplok tak perlu menunggu lama tapi enak rasanya.terimakasih lmunya Bunda

    BalasHapus
  34. Terima kasih bunda.. Sangat Menginspirasi. Tulisan bunda sangat Memotivasi diri ini untuk menulis.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SUAMI DAN KERIDHOANNYA (K.H. Maimun Zubair)

KATA SAMBUTAN ANTOLOGI CERPEN

PROFIL IBU GURU CANTIK