BU GURDES JADI KEPALA SEKOLAH 4

 

BERDAMAI DENGAN HATI

 




"Orang yang pesimis selalu melihat kesulitan di setiap kesempatan, tetapi orang yang optimis selalu melihat kesempatan dalam setiap kesulitan."

*  *  * 

             Menjalani Diklat Calon Kepala Sekolah pada aktivitas OJT 2 untuk persiapan IST 2, sungguh suatu proses yang tak mudah. Bukan hanya ketrampilan membuat administrasi yang dibutuhkan oleh setiap kepala sekolah dilapangan kelak. Lebih dari semua itu kita harus sudah mulai terampil untuk mengolah hati.

            Mendapatkan perlakuan yang kadang tak sepaham dengan hati nurani, membuat kita enggan untuk melanjutkan usaha kita. Hal ini terjadi pada diri Bu Gurdes dalam melaksanakan semua tindakan yang dilakukan di sekolah magangnya.

            Sesuatu yang sebenarnya sudah tertata dan terjadwal dengan baik menjadi ambyar dan enggan untuk bergerak maju. Pada akhirnya Bu Gurdes harus membuka laptop dan menuliskan semua keluh kesahnya pada Leppy kesangannya dengan nama Toshiba yang setia membersamainya selama kegiatan Diklat Calon Kepala Sekolah.

            Dalam kelelahan yang melanda diri Bu Gurdes. Hatinya terus berbenah diri untuk senantiasa taat dan tunduk kepada Allah Swt. Menjadi Kepala Sekolah itu bukan impian Bu Gurdes, tetapi takdir membawanya pada Diklat Calon Kepala Sekolah.

            Maka, Bu Gurdes menata diri dan hati untuk lebih arif dan bijaksana dalam bersikap dan bertutur kata. Ini komitmen awal ketika memantapkan diri untuk terjun dalam kancah baru dunia kepala sekolah. Semua harus belajar dari awal.

            Kalau boleh Bu Gurdes cerita dalam buku ini. Langkah awal ketika Bu Gurdes ditetapkan sebagai peserta Diklat Calon Kepala Sekolah adalah berbenah diri dan hati untuk merendahkan hati serta tawadhu’ pada takdir yang Allah tetapkan pada diri Bu Gurdes.

Dengan demikian Bu Gurdes, mampu merendahkan diri dari siapapun di muka bumi ini. Takdir Allah yang telah dijalani saat ini benar-benar menguras emoji jiwa untuk mewujudkan diri menjadi tawadhu’ sebagai hamba Allah yang tak memiliki apapun untuk kita banggakan di muka bumi Allah.

Pada suatu kesempatan pengajar Diklat Calon Kepala Sekolah berkata, “Bersiaplah untuk menjadi musuh orang di kelilingmu, meskipun kamu tak bersalah apa-apa”. Sebab dengan posisi Anda saat ini saja, diluar sana sudah ada yang mulai menanam kebencian dan rasa iri, dengki atas prestasi yang Anda raih saat ini.

"Jika ada kata-kata yang menyakitimu, menunduklah, dan biarkan ia melewatimu, jangan dimasukan kedalam hati, agar tidak lelah hatimu”. Nasehat yang dikirimkan seorang sahabat untuk membangun kekuatan jiwa dalam tubuh Bu Gurdes membuatnya semangat dan terus berpikir positif pada setiap moment dalam hidupnya saat ini.

Meskipun jujur ada beberapa hal yang membuat diri Bu Gurdes menangis dan hatinya merasa tertusuk duri pada kejadian yang tampak mata olenya. Sesuatu yang tidak pernah sama sekali ia lakukan harus dituduhkan kepadanya.

“Pergunjingan adalah puncak kemampuan orang-orang yang lemah”. Kata bijak yang sempat Bu Gurdes baca dari halaman Facebooknya ini memberikan amunisi yang luar biasa dalam jiwanya. Bu Gurdes merasa tenang dan bersemangat meskipun berada pada lingkungan orang-orang yang tidak mendukungnya dengan tulus.

Bagi Bu Gurdes dukungan bukan harus diteriakkan, tetapi harus dilaksanakan dan dilakukan. Sehingga dukungan itu tampak nyata terwujud seperti apa yang diharapkan Bu Gurdes.

Semoga pengalaman hari-hari pada OJT 2 dan IST 2 pada sekolah magangnya menjadikan dirinya dewasa dalam menjalani takdir Allah dalam hidupnya. Seorang sahabat literasi Bu Gurdes yang juga penulis buku serta narasumber nasional langganan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia jika mengadakan momen pelatihan dan motivasi bagi guru se-Indonesia berpesan, Bunda . . .

"Angin tidak berhembus menggoyangkan pepohonan, melainkan untuk menguji kekuatan akarnya”. Qodarullah Bunda harus disikapi dengan lebih menguatkan jiwa menerima semua yang terjadi di depan mata ataupun yang tidak tampak oleh mata kita. Tetap semangat Bundaku, doa terbaik saya senantiasa saya panjatkan untuk Bunda.

Bunda adalah milik kami di KELAS WAG MBI, jika Bunda lemah. Maka lemah semua kita untuk belajar menjadi besar dan kuat. Inspirasi Bunda adalah pupuk bagi kami untuk terus tumbuh dan berkembang menjadi besar tanpa merendahkan!.

Penguatan jiwa yang Bu Gurdes dapatkan dari sahabat literasi yang berpikiran positif dalam kehidupan sebagai hamba Allah Swt. Membuatnya kuat lahir bathin dan tetap optimis menjalani semua kegiatan dalam Diklat Calon Kepala Sekolah pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang.

Lidah orang yang berakal berada di belakang hatinya, sedangkan hati orang bodoh berada di belakang lidahnya. Ketika dalam kehidupan harus mengalami hal tersebut, maka dari sinilah saya harus belajar bijak untuk menerima setiap ucapan orang kepada kita.

Langkah selanjutnya adalah memaafkannya, sebab memaafkan adalah kemenangan terbaik dalam diri kita. Menuliskan ini semua terasa menghapus semua beban yang ada dalam hidup Bu Gurdes menjalani waktu-waktu bersama OJT 2 dan IST 2.

Setelah saya tersungkur pada sujud yang panjang hingga fajar tiba. Bayangan Ayah, senyum Ayah, kekuatan Ayah datang menghampiri jiwaku. “Orang cantik tidak selalu baik, tetapi orang baik sudah pasti cantik”. Hanya Ayah yang selalu berkata bahwa aku adalah putri tercantik di seluruh dunia, meskipun secara fisik aku jauh dari kriteria catik itu sendiri. Ah Ayah... Engkau adalah sumber inspirasiku untuk selalu tampil cantik lahir dan bathin. Terima kasih Yah, untuk semua pelajaran hidup yang telah Engkau tanamkan dalam jiwaku sejak aku balita dulu.

Kekuatan kata-kata Ayah, cinta dan perhatian Ayah kepadaku sebagai anak sulungnya. Membuat aku tumbuh dengan rasa percaya diri yang kuat dalam jiwaku. Satu nasehat ayah yang aku ingat hingga kini tentang sabar. Begini ayah berkata ketika itu, Nduk Cah Ayu... “Kesabaran itu ada dua macam: sabar atas sesuatu yang tidak kau ingin dan sabar menahan diri dari sesuatu yang kau ingini”.

 

Komentar

  1. Semangat bunda.
    Semoga diklat cakepnya berjalan dengan baik..🙏😊

    BalasHapus
  2. Masya Allah, Bunda saya tak mampu berkata-kata. Antara sedih, haru dan bangga. Setiap niat karena Allah pasti akan mendapatkan jalanNya. Sukses Bundaku sayang..

    BalasHapus
  3. Tetap kuat bundaku. Allah beserta orang-orang yang SABAR ..😘

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SUAMI DAN KERIDHOANNYA (K.H. Maimun Zubair)

KATA SAMBUTAN ANTOLOGI CERPEN

PROFIL IBU GURU CANTIK