BUKU BARU KE-5 DI TAHUN 2024
MEMPERKUAT EKOSISTEM PENDIDIKAN
Terharu... mengharu biru,
masih bisa menulis buku pendidikan bersama orang-orang hebat Indonesia yang
tergabung dalam Rumah Produktif Indonesia (RPI). Dimana saya masih menjabat
sebagai Ketua Bidang Literasi dan Budaya Provinsi Nusa Tenggara Timur. Bersama
komendan anak muda generasi masa kini yang bergelar Doktor Sosiologi calon dosen
saya di Universitas Muhamadiyah Kota Kupang.
Terimakasih Pak Presiden
RPI (Ustadz Yanuardi Syukur) Pendorong saya yang membantu menerbitkan buku
perdana saya “GURU adalah INSPIRASI Pelita Kampung Beta Jejak Juang Guru Desa
di NTT” hingga menjadi buku best seller Nusantara.
Kisahku hari ini, yang saya kerjakan bersama juara penulis Indonesia sahabat rasa saudara Ibu Florince Lumba kepala UPTD SMP NEGERI 2 Kupang Timur Kabupaten Kupang. Mari simak baik-baik ulasan dari Presiden Rumah Produktif Indonesia (RPI) Ustadz Yanuardi Syukur di bawah ini:
👇👇
Penulis Pendidikan Indonesia Menerbitkan
Buku Memperkuat Ekosistem Pendidikan
Forum Penulis Pendidikan Indonesia, sebuah
platfom di bawah Perkumpulan Rumah Produktif Indonesia menerbitkan buku
berjudul “Memperkuat Ekosistem Pendidikan: Sehimpun Gagasan Konstruktif untuk
Kemajuan Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah di
Indonesia” dalam rangka HUT RI ke-79 tahun 2024.
Menurut editor buku, Yanuardi Syukur, buku
ini bisa disebut sebagai ‘gagasan produktif dari masyarakat’ kita terkait
bagaimana memperkuat ekosistem pendidikan. Sejak berdiri pada 2020, perkumpulan
Rumah Produktif Indonesia aktif mengajak masyarakat untuk menuangkan gagasannya
melalui tulisan.
“Inisiatif untuk menulis kolaboratif ini
semata-mata untuk menjaga dan merawat bangsa kita agar terus maju, sebab bangsa
ini sejak awalnya terbangun oleh gagasan dan perjuangan kaum intelektual atau
perjuangan gagasan-gagasan yang multidimensi,” kata Yanuardi.
Apresiasi Dirjen PAUD Dikdasmen
Kemendikbudristek
Buku ini diberi kata pengantar oleh
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah Kemendikbudristek Dr. Iwan Syahril. Dalam kata pengantar, Iwan
menyambut baik dan mengapresiasi atas terbitnya buku antologi tersebut. Menurut
Iwan, para penulis telah menyumbangkan ide, pemikiran, dan gagasan yang
mengerucut pada murid sebagai tujuan utama pembelajaran, baik di masa kini
maupun dalam perannya pada pembangunan masa depan.
Ekosistem yang mendukung optimalisasi
tumbuh kembang dan karakter murid, lanjut Iwan, diaktualisasikan melalui
penguatan peran guru, literasi dan metode pembelajaran yang kreatif dan
kolaboratif. “Kehadiran buku ini dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan para
pembaca dan pemangku kepentingan pendidikan. Dorongan dari ekosistem pendidikan
untuk mengisi ruang-ruang Merdeka Belajar akan mempercepat proses pembangunan
Indonesia,” tambahnya lagi.
Menurut Iwan Syahril, sumber daya manusia
merupakan landasan atau kunci utama dalam proses memperkuat bangunan bangsa
Indonesia di masa depan. Usaha untuk mempersiapkan sumber daya tidak akan dapat
dijalankan sendiri oleh pemangku kepentingan, dalam hal ini pemerintah, tapi
harus didorong melalui gotong royong bersama swasta/korporasi, media,
komunitas, akademisi, termasuk masyarakat umum. Dengan mengerahkan semua daya
upaya semua elemen tersebut Indonesia dapat bergeser dari negara berkembang
menjadi negara maju.
“Kemendikbudristek sendiri sebagaimana
tugas dan fungsinya terus berusaha mendorong peningkatan sumber daya manusia
melalui pendidikan atau pembelajaran. Tujuan utama pembelajaran ini adalah
untuk menumbuhkan kompetensi dan karakter semua murid untuk menjadi pelajar
sepanjang hayat dengan nilai-nilai Pancasila,” lanjut Iwan Syahril.
Iwan Syahril menambahkan bahwa salah satu
strategi yang ditempuh melalui gerakan Merdeka Belajar, sekaligus upaya untuk
melakukan pemulihan dan transformasi pembelajaran, serta transformasi satuan
pendidikan. Fokus Merdeka Belajar adalah peningkatan kualitas pembelajaran agar
Indonesia dapat keluar dari krisis pembelajaran.
Untuk itu, kata Iwan, peningkatan
kompetensi guru dan kepala sekolah harus dilakukan secara terstruktur,
sistematis, dan masif. Melalui Merdeka Belajar, Kemendikbudristek mendorong
ekosistem pendidikan mengambil bagian dalam proses peningkatan kualitas
pemebelajaran, dengan kesadaran bahwa gerakan ini harus dilakukan secara
bersama-sama.
Konten buku
Bab
pertama dimulai dengan Bab 1 "Gen Z dan Beberapa Isu
Strategis Pendidikan Kita" oleh tulisan "Kiprah Gen Z dalam
Pembangunan Masa Depan" karya penulis produktif dan ASN di Ditjen PAUD
Dikdasmen Kemendikbudristek Beryana Evridawati, serta tulisan "Empat Isu
Strategis Pendidikan Kita” karya seorang guru sekaligus blogger produktif dari
Nusa Tenggara Timur, Heronimus Bani, dan “Sumber Daya Manusia Kita, Antara
Angka dan Adab” karya Florince Lumba, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Kupang Timur.
Pada
Bab 2 “Pentingnya Sekolah Bermutu dan Inovatif” diisi oleh
tulisan “Rekrutmen Guru untuk Sekolah Bermutu” karya Kepala SMPN 1 Sendana,
Majene, Sulawesi Barat Dr. Murti, “Kepemimpinan Kepala Sekolah” Lily Damayanti,
“Kemitraan Orang tua dan Sekolah” Albertus Muda, “Revitalisasi Pendidikan Non
Formal” dari pengelola pendidikan non formal di Cilacap, Indah Prihati.
Selain itu juga ada tulisan “Urgensi
Inovasi Pendidikan Menengah” karya Dr. Nurhafni, seorang kepala sekolah
produktif berprestasi di Pekanbaru. Selain itu, juga ada tulisan “Meningkatkan
Kapasitas PAUD” dari Yuliana Dominggus dan “Cerita Kepala Sekolah Penggerak”
oleh Anik Rofaida Lestari, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Maospati, Magetan, Jawa
Timur.
Pada
Bab 3 berjudul “Guru, Sang Pembelajar dan Pemimpin
Perubahan” diisi oleh tulisan “Komunitas Belajar Ramah Guru” karya penulis dan
guru produktif dari Kupang NTT, Lilis Ika Herpianti Sutikno, disusul tulisan
“Guru dan Adaptasi Perubahan Dunia Pendidikan” Yulianti Pulungtana, “Guru
Penggerak Memimpin Perubahan” Muhamad Nasir Pariusamahu dan “Menjadi Guru
Pembelajar, Sebuah Refleksi” karya Askarim, seorang guru di Sulawesi Selatan.
Pada
Bab 4 berjudul “Siswa Tangguh dan Berkarakter Mulia” diisi
oleh tulisan “Generasi Tangguh Menjaga Ibu Pertiwi” karya Amalia Irfani.
Selanjutnya, “Pendidikan itu Mahal, Jangan Kau Sia-siakan Waktu, Nak!”
Asmahudroh, “Refleksi Pengalaman Bermakna Seorang Guru” Annisa’ Awalyah,
“Urgensi Makan Siang di Sekolah” karya Dr. Ismail Suardi Wekke dan
“Implementasi Profil Pelajar Pancasila” karya Novi Nurul Insan Kamil, seorang
guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Bagian
kedua dimulai dari Bab 5 “Literasi, Membaca dan Menulis
Sebagai Pijakan” yang diisi oleh tulisan “Menghidupkan Kembali ‘Jantung
Pendidikan’” karya Pustakawan Kota Depok Nur Indrawati Pary, “Ekosistem Membaca
di Indonesia” cerpenis Ummu Syahidah, dan “Meningkatkan Kemampuan Menulis Siswa
dengan Teknik Guided Reflective” Siti Dwi Arini Putrianti.
Pada
Bab 6 “Religiusitas, Karakter Sejati Anak Bangsa”, terdapat
tulisan “Internalisasi Karakter Sejati Anak Bangsa” karya Dr. Muhammad Asriady
dari Makassar, “Penguatan Akhlakul Karimah Melalui Moderasi Beragama” karya
dosen Universitas Buana Perjuangan Karawang, Mitra Sasmita dan “Pendidikan
Agama Islam Mencegah Perundungan” karya Edi Cahya Purnama Alam, seorang guru
agama Islam di Kabupaten Lebak, Banten.
Pada
Bab 7 “Pembelajaran Kreatif dan Kolaboratif” diisi oleh
tulisan berjudul ‘Wayang Goess’, Kolaborasi Kreatif Geografi, Ekonomi, Sejarah
dan Sosiologi” karya Hadiatus Sarifah, “Pembelajaran Kreatif Projek MADING 3D”
karya Ifan Andriado, “Hipnocreativa untuk Kreativitas Anak” karya dosen dan
guru PAUD di Tangerang, Dini Aulia Rizky dan “Artificial Intelligence untuk Pendidikan Indonesia” karya Yulius
Roma Patandean, guru dari SMAN 5 Tana Toraja, Sulawesi Selatan. *
Terima kasih Pak Pres, untuk semua karya
spektakuler nya ini.
Terima kasih tetap aktif serta tulus
ikhlas membantu kami di Nusa Tenggara Timur teristimewa sahabat Kepala Sekolah
dari Kabupaten Kupang Ibu Yanti Pulungtana Kepala UPTD SMP NEGERI 5 KUPANG
BARAT, Ibu Florince Henukh Lumba Pejuang literasi dari Alor yang mengabdi di
Kabupaten Kupang sebagai Kepala UPTD SMP NEGERI 2 KUPANG TIMUR.
Kenangan ini tak kan kami lupakan dalam
sejarah hidup saya menulis bersama orang-orang hebat Indonesia!
Terima kasih,
Salam
literasi
Dra. Lilis Ika
Herpianti Sutikno, S.H.
Ketua
Bidang Literasi dan Budaya Rumah Produktif Indonesia
Provinsi
Nusa Tenggara Timur
Catatan Penting:
(*)
Tulisan Presiden Rumah Produktif Indonesia Ustadz Yanuardi Syukur, dipersilahkan
kepada penulis buku untuk share ke media sosialnya masing-masing.
Masya Allaah,Bunda ku Hebat, Bunda yang menginspirasi 👍🙏👍
BalasHapus