MENJADI HEBAT TAK HARUS JADI PEJABAT 2
MENJADI HEBAT TAK HARUS JADI PEJABAT 2
Judul diatas ada di buku Ibu guru cantik edisi perdana, pada BAB
3 halaman 21 s.d 34. Tetapi judul ini akan Bunda gunakan pada tulisan blog, di
setiap membaca hasil resume peserta Diklat Online 40 Jam menulis blog bersama
Om Jay, pada gelombang 4. Kali ini Bunda cantik membahas tulisan hasil resume
yang di tulis oleh Ibu Theresia Sri Rahayu, guru SD Negeri Waihibur, Jl. Lintas
Wainngapu – Waibakul, Desa Umbu Mamijuk Kecamatan Umbu Ratu Nggay Barat. Kabupaten
Sumba Tengah Provinsi NTT. Dengan judul : “Gas Gereee ! Berani Menulis, Berani Menginspirasi”
Resume tersebut dikirim ke Facebook,
pada hari Jum’at, Tanggal 13 Maret 2020, Pukul 00.44.14 WITA. Dengan pengantar
tulisan di facebook sebagai berikut :
Resume Menulis Inspirasi
Bersama Bunda Lilis Sutikno (Kuliah Online WAG Belajar Menulis Gelombang 4)
Ada yang menarik dalam kegiatan Belajar
Menulis Gelombang 4 malam ini, kami dibuat
tertegun oleh seorang Guru Cantik, Guru Inspirasi dari Nusa Tenggara Timur.
Beliau adalah Bunda Lilis Sutikno.
Selengkapnya baca di sini :
Ada yang menarik dalam kegiatan Belajar
Menulis Gelombang 4 malam ini, kami dibuat tertegun oleh seorang Guru Cantik,
Guru Inspirasi dari Nusa Tenggara Timur. Beliau adalah Bunda Lilis Sutikno.
Penulis secara pribadi sudah berteman
dengan beliau melalui Facebook. Seringkali beliau menuliskan kegiatan –
kegiatannya sebagai seorang guru dan juga sebagai instruktur Kurikulum 2013 di
NTT. Penulis merasa beruntung karena malam ini dapat berinteraksi lebih intens
dengan beliau.
Bunda Lilis Sutikno, sangat aktif sebagai
seorang guru PPKn di salah satu SMP Negeri 2 Nekamese Kabupaten Kupang, NTT.
Beliau juga merupakan seorang instruktur kurikulum 2013 sehingga beliau
dipercaya untuk menjadi narasumber di berbagai daerah yang ada di NTT. Hal unik
dan menarik dari beliau adalah kesukaannya menulis. Banyak sekali tulisan –
tulisan beliau di laman facebook mililknya yang menceritakan aktivitas beliau,
baik sebagai guru di sekolah, mengikuti pelatihan / seminar, dan juga cerita
saat beliau melaksanakan tugas sebagai narasumber dalam kegiatan pelatihan K13.
Postingan – postingan beliau seringkali mendapat “Like” dari sahabat – sahabat
facebooknya karena sangat menginspirasi.
Rupanya, hal ini yang kelak menjadi modal
beliau untuk menulis buku pertamanya. Bunda Lilis mengungkapkan sejarah awal
mula beliau menulis buku. Saat itu beliau sudah bergabung dalam Asosiasi Guru
Penulis Indonesia (AGUPENA) NTT, dan beliau didaulat menjadi salah satu
pengurusnya. Pada suatu waktu, diadakan kegiatan Muswil AGUPENA 1, saat ditanya
tentang pengalaman menulis buku karya sendiri, ternyata tidak ada satupun
anggota yang menyatakan bahwa dirinya sudah berhasil membuat buku karya
sendiri, hanya beberapa orang yang menyatakan bahwa mereka sudah menulis buku
antologi. Itupun yang difasilitasi oleh AGUPENA Pusat.
Beliau lalu berpikir keras, apa yang
menurutnya pantas untuk dituliskan dalam buku perdananya ? Maka beliau teringat
dengan postingan – postingan di facebook yang mendapat banyak like dari
pembacanya. Dari situlah akhirnya beliau menulis buku perdananya yang berjudul
“Guru Inspirasi Seri Pelita Kampung Beta”. Ternyata, untuk meraih sukses dalam
hal menulis buku, masih diperlukan perjuangan dan pengorbanan lainnya. Beliau
akhirnya memutuskan untuk meminjam uang sebanyak Rp 32.000.000,00 ke koperasi
demi untuk mencetak 1.000 ekslempar buku pertamanya. Luar biasa nekat !
Banyak tanggapan bernada negatif, namun
beliau tetap berpegang pada prinsip bahwa jika kita berpikir positif dan
berbicara yang positif juga, pasti hasilnya akan positif. Siapa sangka, saat
ini buku pertama beliau menjadi BUKU BEST SELLER. Dan sekarang sedang dalam
tahap cetak ulang. Karena banyaknya permintaan dari konsumen di toko – toko
buku, bukan hanya yang ada di NTT.
Banyak hal yang beliau tuliskan di dalam
bukunya tersebut, selain kesehariannya sebagai seorang guru dan perjalanan
dinasnya ketika berkeliling NTT menjadi narasumber Diklat Kurikulum 2013, ada
juga luapan rasa kesal yang beliau kisahkan sebagai bentuk sikap kritis
terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya.
Contoh kisah inspiratif beliau yang
berjudul "Segelas Bersamamu", dibuat ketika beliau mengambil surat
tugas ke kantor Dinas P dan K Kabupaten Kupang di Oelamasi. Jarak dari rumah
beliau ke kantor itu sekitar 66 KM sedangkan jarak tempuh dari rumah ke sekolah
beliau adalah 24 KM.
Kisah lain yang diceritakan dalam bukunya,
pada Bab 3 “Menjadi Hebat Tidak Harus Jadi Pejabat”. Kisah tersebut
merupakan perjalanan dinas beliau saat bertugas ke Kabupaten Manggarai Timur
sebagai instruktur kurikulum 2013 mata pelajaran
PPKN jenjang SMP.
Beliau memakai istilah ngamen ketika
mendapat tugas sebagai instruktur, terkadang beliau mendapat undangan khusus
untuk membagikan ilmu sebagai seorang instruktur namun dalam beberapa
kesempatan beliau tidak datang sendiri melainkan bersama dengan Ketua agupena
NTT tujuannya supaya mereka menyebarkan lebih banyak manfaat kepada para
peserta bukan hanya sekedar berbagi ilmu tentang Kurikulum 2013 saja Tetapi lebih
khusus tentang kegiatan menulis terutama menulis PTK atau PTS, istilahnya
sambil menyelam minum air.
Bunda Lilis mengungkapkan bahwa beliau berniat
untuk menyedekahkan bukunya untuk sekolah-sekolah yang ada di pelosok NTT.
Sambil beliau bertugas menyebarkan ilmu juga sambil bersedekah, selain di
sekolah juga di pondok pesantren. Hal ini yang memberinya rasa percaya diri
untuk memasarkan bukunya dengan berbagai cara, termasuk membawa bukunya saat
bertugas sebagai narasumber bahkan berjualan ke sekolah – sekolah setelah
beliau mendapat dukungan dari Kepala Dinas Pendidikan. Saat beliau memasarkan
bukunya itu, beliau selalu mengucapkan taglinenya, “Perkenalkan, saya
Ibu guru cantik guru inspirasi dari NTT. Bunda Lilis Sutikno.”
Ada kisah menarik dari tagline ini.
Ternyata dulu sang ayah sering menyebut Bunda Lilis sebagai perempuan tercantik
se dunia, walaupun beliau juga mempunyai 2 orang saudara perempuan. Akhirnya
dari sanalah, Bunda Lilis merasa percaya diri dan selalu memakai tagline nya
tersebut sebagai sebuah kebanggaan.
Ternyata, sang suami pun menjadi motivator
beliau dalam berkarya. Suami Bunda Lilis sering menyemangatinya dengan menyerukan
“Gas Gere” yang berasal dari Bahasa Flores, artinya Gas terus, Maju terus
pantang mundur. Sebagai seorang perempuan, Bunda Lilis memberikan nasehat jika
ingin mengikuti jejak beliau yaitu kita harus menjadi perempuan tangguh untuk
menjadi sukses banyak halangan dan rintangan. Menghadang banyak cacian dan
hinaan banyak cibiran dan fitnah, maka kita harus memiliki prinsip hidup cuek
sebagian dari iman jika kanan kiri muka belakang bicara tentang kita berkatalah
pada mereka yang ada saya tahu apa yang mereka katakan tentang saya di belakang
sana tetapi saya tidak mau tahu itu maju terus pantang
mundur. Sekali layar terkembang pantang kita kembali ke dermaga
lagi. Laju terus biar angin badai menghantam ajukan kapal dengan
kemudi kuat iman di dada serta hanya berharap ada Restu Tuhan Semata.
“Kesalahan orang yang
pandai ialah menganggap yang lain bodoh. Dan kesalahan orang bodoh ialah
menganggap orang lain pandai” Pramoedya Ananta Toer.
Penulis secara pribadi sangat terkesan
dengan prinsip beliau dalam berkarya. Tanpa terasa air mata pun luruh mengingat
kerasnya perjuangan untuk menginspirasi anak bangsa melalui pendidikan. Terima
kasih Bunda Inspirasiku, Bunda Lilis Sutikno. Semoga suatu saat
kita boleh bersua dalam satu kesempatan. Tetaplah semangat, teruslah
menginspirasi lewat tulisan, Gas Gereee !!!
Tulisan ini tidak
perlu saya koreksi lagi, sebab alurnya sudah pas, dan hadiah buku telah
diterima dalam keadaan baik oleh ibu guru cantik ini, dan telah di posting
dalam facebooknya juga pada hari ini, Selasa 17 Maret 2020. Dengan komentar di
facebook sebagai berikut :
“Halo, Bunda cantik Lilis
Sutikno, terima kasih
hadiahnya ya, Bun. Sudah saya baca isi bukunya. Luar biasa inspiratif. Nanti saya
buat resensinya ya, Bun. Tetap semangat dan terus menginspirasi.”
Terima kasih ibu guru cantik
Namosain, Selasa, 17 Maret 2020
Pukul : 22.55.55 WITA
Salam blogger Indonesia
Ibu guru cantik
Guru Inspirasi NTT
Bunda Lilis Sutikno
Bunda si Cantik nian nun jauh di NTT, terima kasih buku sdh sampai dan sudah baca hampir finish, semoga sy mengikuti langkah2 bunda Lilis yg cantik aamiinn
BalasHapusSemangat Ibu, teruslah menulis, rasakan sensasinya...
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSaya senang dengan cara bunda memotivasi peserta grup menulis gelombang 4 untuk menulis resume. Dengan reward dan kisah inspiratif bunda, saya jadi semangat untuk segera menyelesaikan buku kedua.
BalasHapusPak Brayen semangaat, Bunda terinspirasi juga dengan menulis blog nya. terima kasih yaa..
HapusSemangat Pak guru...
HapusSangat menginspirasi ibu guru cantik
BalasHapusBujang apa kabar?...., terima kasih sudah berkunjung ke blog nya Bunda
Hapus