MAN JADDA WAJADDA
MAN
JADDA WAJADDA
Tulisan
ini adalah ranguman dari pembelajaran online bersama Om Jay, dengan narasumber
Bapak Akbar Zainudin. Sudah lewat dua minggu baru saya berhasil menyelesaikan pada
siang ini. Resume yang sudah nongkrong di laptop untuk minta segera online ini
menggoda saya untuk segera merampungkannya.
Sejak
saya memiliki blog sendiri : www.guruinspirasintt.com
saya berkomitmen untuk setiap hari menulis. Menulis apa saja yang bisa memberi
ispirasi bagi semua orang yang membaca tulisan saya ini.
Tulisan
ini harus saya selesaikan berapapun lama waktunya, sejak saya diajar beliau
lewat dunia maya. Saya telah jatuh hati pada beliau, rasa cinta pada beliau
pertama dengan kalimat “MAN JADDA WAJADA”, kalimat ini membuat saya sangat
jatuh cinta pada beliau!. Pertama saya telah melihat sinetronnya di TV, pada
episode dalam sinetron itu, ada yang sangat menginspirasi saya pribadi. Ada
sentuhan pada kalimat man jadda wajadah yang menghujam menusuk kalbu saya
sebagai seorang muslimah.
Yang
kedua, penulis rupanya seorang muslim yang sangat taat dalam beragama, serta
yakin akan semua takdir kita itu berasal dari Allah Swt. Juga seorang yang
sama-sama arek Suroboyo. Kota dimana saya lahir dan dibesarkan oleh orang tua
saya Bapak Kaimin Herly Sutikno, BA dan Ibunda Ny. Sukijah Binti Gito Kaiman.
Sepasang suami istri dari desa kecil di Kabupaten Blitar yang hidup di
perantauan kota metopolitan di Jawa Timur.
Ibu
dan Bapak, sahabatku semua, serta saudara-saudaraku sekalian bisa mengenal
lebih dekat beliau di laman ini :
Akbar Zainudin Arek Suroboyo
Saya
mulai menulis rangkuman kisah bagaimana saya menyimak sekolah malam itu di sini
:
Malam
ini kelas dibuka, pada pukul 19.10 WITA, oleh Bapak Wijaya Kusuma.
Assalamualaikum,
Sapaan akrab dikelas kami oleh Om Jay (Bapak Wijaya Kusumah) Kepala sekolah
menulis online group WA yang sudah sampai 8 group ini. Malam ini narasumber
kuliah kami adalah Bapak Akbar Zainudin, penulis buku best seller Man Jadda
Wajada. Sebelum memulai kegiatan kami diminta untuk menonton video dalam
youtube ini :
Youtube
tersebut adalah salah satu materi Bapak Akbar Zainudin untuk penulisan buku. Jadiiii...,
sebelum melanjutkan membaca blog ibu guru cantik, silahkan tonton dulu ya. Agar
nyambung antara bacaan ranguman ini, dengan kelas online yang terjadi ketika
kegiatan berlangsung.
Himbauan
ini pula yang disampaikan Om Jay komandan kami di kelas online pada malam itu,
kata beliau “Agar ketika kelas berjalan kita lebih banyak interaksinya nanti.
Jangan lupa menonton dulu link YouTube saya dan mohon dibantu untuk SHARE, LIKE
& SUBSCRIBE agar manfaatnya lebih banyak.”
Salam
Man Jadda Wajada.
Setelah
kami disuguhi youtube, sekretaris kelas yang memiliki rumah blog cikgutere.com,
menyerahkan daftar absen malam itu melalui link ini :
Begitu
absen diserahkaan, kami rame-rame mengisi absen kelas. Sementara kami mengisi
absen kelas Pak Akbar masuk kelas kami. Dengan sapaan khas seorang muslim,
beliau lulusan Pondok Gontor, asli arek Suroboyo sama seperti ibu guru cantik
juga asli Surabaya. He he he . . .
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Beliau
bertanya kepada kami semuanya, “Sudah lihat YouTube saya?... Yang belum. Silakan
dilihat dulu ya. Materi saya ada di sana. Saya hanya akan menambahkan di sini
sebagai pengantar diskusi. Saya akan ngobrol tentang proses penulisan buku
mulai dari ide sampai ke penerbit. Penekanan ada pada langkah menyerahkan
naskah ke penerbit.
Ada
enam langkah menerbitkan buku yang saya singkat menjadi TOJTRP. Semua ada di
youtube saya di atas : https://youtu.be/Pvq2dqyWNcQ
Silahkan bagi yang belum menyaksikan, di lihat dulu ya (Wajib hukumnya melihat YouTube ini). Saya kasih waktu 8 menit
sesuai video sambil saya menyiapkan materi berikutnya. Sambil melihat YouTube,
bagi teman-teman yang sudah melihat, saya akan kasih sedikit perkenalan.
Saya
Akbar Zainudin, Penulis buku Man Jadda Wajada. Alhamdulillah, berkat Man Jadda
Wajada ini saya bisa keliling ke-33 Provinsi di Indonesia. Satu yang belum;
PAPUA. Mudah-mudahan setelah lebaran bisa ke Papua. Siapa tahu ada orang PGRI
Papua di sini. Saya menulis sejak SMA saat saya di Gontor. Dilanjutkan pada
saat mahasiswa.
Menulis
buku pertama tahun 2008, yang diterbitkan Gramedia, Man Jadda Wajada. Hingga
sekarang, baru 13 buku saya tulis. Hampir semua tentang motivasi. Saya akan
share malam ini tentang Langkah-Langkah dalam Menulis Buku.
Langkah
pertama adalah T. Tentukan TEMA tulisan. Setiap buku harus punya tema besar,
baik buku fiksi maupun non fiksi.
Tema
akan menjadi rel yang mengikat kita dari awal tulisan hingga akhir. Tema ini
satu saja. Misalnya kerja keras, romantisme, cara belajar, dan sebagainya.
Kalau
buku saya, kebanyakan adalah buku-buku motivasi. Kalau buku Om Jay, buku-buku
pendidikan. Dan sebagainya.
Langkah
kedua adalah O. Buatlah OUTLINE atau DAFTAR ISI.
Gunanya
outline:
1.
Agar tulisan kita terarah.
2.
Bisa buat jadwal dan target.
3.
Menghindari "ngeblank" pada saat menulis.
4.
Agar bukunya selesai.
Kalau
tidak ada daftar isi, akan sulit bukunya bisa selesai. Sudah punya tema? Sudah
ada daftar isinya belum?. Saya tidak bertanya tapi saya juga ingin berbagi
pengalaman Intinya sebetulnya sama dengan saat saya membuat sebuah komik... kalau
dalam komik langkah yang saya lakukan
-Tema
-Tokoh
-Chapter
-Tulis
cerita
-Story
board
-Gambar
-Lay
out
-Colouring
-Revisi
-Penerbit
Mungkin
itu teknik saya dalam proses pembuatan komik yang selama ini saya lakukan... terima
kasih.
Nowo
beny harjito
Langkah
ketiga adalah J. Buatlah jadwal penulisan.
Kalau
dafatar isi sudah dibuat, misalnya ada 30 judul artikel atau plot cerita,
mulailah membuat jadwal secara riil. Katakan 1 tulisan jadwalnya seminggu
selesai, buatlah jadwalnya dari 30 tulisan itu kapan mau selesai.
Dengan
kita membuat jadwal, maka akan memudahkan kita untuk mengontrol dan
mengevaluasi dari hasil tulisan kita.
Langkah
keempat adalah T. Tuliskan.
Outline
sudah ada, jadwal juga sudah ada. Berikutnya adalah tuliskan sesuai outline dan
jadwalnya.
Di
sini, disiplin diri dan komitmen yang akan menentukan apakah tulisan kita akan
selesai atau tidak.
Tulis
dan selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu
tulisan sampai sempurna.
Langkah
ketiga adalah J. Buatlah jadwal penulisan.
Kalau
daftar isi sudah dibuat, misalnya ada 30 judul artikel atau plot cerita,
mulailah membuat jadwal secara riil. Katakan 1 tulisan jadwalnya seminggu
selesai, buatlah jadwalnya dari 30 tulisan itu kapan mau selesai.
Dengan
kita membuat jadwal, maka akan memudahkan kita untuk mengontrol dan
mengevaluasi dari hasil tulisan kita.
Langkah
keempat adalah T. Tuliskan.
Outline
sudah ada, jadwal juga sudah ada. Berikutnya adalah tuliskan sesuai outline dan
jadwalnya.
Di
sini, disiplin diri dan komitmen yang akan menentukan apakah tulisan kita akan
selesai atau tidak.
Tulis
dan selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu
tulisan sampai sempurna.
Langkah
kelima adalah R, REVISI.
Revisilah
tulisan kalau semua draft tulisan sudah selesai. Jangan terpaku hanya satu
judul sampai sempurna. Kalau kurang-kurang sedikit, tidak apa-apa. Tahap
pertama adalah menyelesaikan semua draft buku.
Tahap
kedua, baru revisi. Apa saja yang direvisi?
1.
Data dan informasi yang kurang.
2.
Tata Bahasa
3.
Gaya Tulisan. Disamakan dari awal hingga akhir.
4.
Judul-judul artikel. Buatlah judul-judul yang menarik.
Ingat
baik-baik. Jangan terpaku dengan satu judul artikel sampai sempurna. Selesaikan
saja semua draft bukunya, apapun bentuknya. Setelah draft selesai, baru
direvisi. Mohon yang bertanya tahan dulu, sudah antri ya
Langkah
keenam adalah kirim ke penerbit.
Apa
yang menjadi pertimbangan penerbit?.
Paling
utama adalah bukunya laku atau tidak. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat
pembaca.
Apakah
pembaca butuh buku kita?
Siapa
yang butuh? Berapa banyak orang yang butuh?
Buku
kita menjawab kebutuhan apa?
Semakin
besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin
besar.
Karena
itu, sebagai penulis kita mesti memahami buku kita siapa yang akan beli, dan
siapa yang kira-kira akan baca.
Hal
kedua adalah apa yang bisa membedakan buku kita dari buku sejenis.
Apa
kelebihan kita dibandingkan dengan buku sejenis?
Kita
harus mampu menjawab pertanyaan ini. Karena hal itu yang akan menjadi
pertanyaan dan juga pertimbangan penerbit.
Pertanyaan
1 :
Apakah
perlu membayar kepada penerbit?
Jawab
:
Kita
tidak perlu membayar ke penerbit. Bahkan kita mendapatkan uang ROYALTI.
Rata-rata royalti adalah 10% dari buku yang terjual.
Pertanyaan
2 :
Bagaimana
cara mengirim naskah?
Jawab
:
1.
Naskah harus sudah jadi.
2.
Diprint, dikirim dengan hard copy dan soft copy dalam bentuk CD atau Flash Disk
Pertanyaan
3 :
Berapa
lama?
Jawab
:
Kabar
diterima atau tidak sekitar 3 bulan.
Pertanyaan
4 :
Assalamualaikum
pak Akbar. Saya sangat bahagia bisa gabung dengan salah satu penulis best
reseller MAN JADA WAJADA. Alhamdulillah, saya sudah nonton video
langkah-langkah menulis yang bapak share. Pertanyaan saya, Bagaimana cara
membuat tulisan yang menarik?, karena saya sudah coba beberapa kali menulis,
rasanya sangat sulit pak. Tidak seperti bapak atau Om Jay yang menulis itu udah
ngalirrr. Dan selalu kerenn hasilnya. Jadi ngilerrrr..
Aam
Nurhasanah, Gajrug, Lebak-Banten
Jawab
:
Terima
kasih teh Aam Nurhasanah. Kalau mau tulisannya menarik, jangan dibuat
mendorong. Semua adalah tentang jam terbang dan latihan terus menerus. Saya dan
Om Jay sudah latihan berpuluh-puluh tahun. Hampir tiap hari menulis. Kalau saya
hitung dari setingkat kelas 2 SMP saya sudah mulai belajar menulis. Jadi,
hampir 30 tahun tidak berhenti menulis. Menulis adalah keterampilan. Semakin
sering dilatih, akan semakin enak dibaca orang. Nah, sudah tahu rahasianya kan?
Banyak-banyak
berlatih. Luangkan waktu setiap hari 30-60 menit untuk menulis. Nanti tau-tau
tulisan kita sudah bagus, tau-tau kita sudah punya naskah buku, tau-tau buku
kita terbit.
Happy
writing.
Pertanyaan
5 :
Assalamu’alaikum...
Om jay tanya outline / struktur daftar isi
untuk naskah fiksi dan non fiksi?
Verdy
Probolinggo
Jawab
:
Naskah
Non Fiksi:
1.
Opening/Pendahuluan. Berisi latar belakang, tujuan dan juga maksud penulisan.
2.
Isi Naskah. Biasanya berisi teori-toeri, peristiwa aktual, analisis terhadap
peristiwa, How To (Tips and Trick).
3.
Kesimpulan dan Penutup.
Kalau
FIKSI;
1.
Tokoh
2.
Karakter Tiap Tokoh
3.
Alur atau plot Cerita
4.
Klimaks dan Ending Cerita
Pertanyaan
6 :
Assalamualaikum
Pak. Salam kenal dari Karimun Pak Akbar
Pertanyaan
saya.
1.
Seandainya naskah yang sudah kita kirim ke penerbit tidak diterima apakah
naskah itu
dikembalikan?
2.
Biasanya apa yang membuat naskah kita tidak di terima oleh penerbit?
Rosmalinda,
Karimun, Kepri
Jawab
:
1. Ada yang dikembalikan, ada yang tidak.
Tetapi semuanya akan diberitahu baik lewat email ataupun telepon. Kalau naskah
ditolak, diperbaiki saja. Lalu kirimkan ke penerbit yang sama atau ke penerbit
lain. Ada satu naskah saya ditolak, saya perbaiki, lalu saya kirim ke penerbit
lain, Alhamdulillah diterima.
2. Pertimbangan utama, biasanya penerbit
melihat tidak cukup segmen pembelinya. Artinya secara bisnis tidak
menguntungkan. Atau, pembacanya ada, tetapi naskah kita dirasa tidak cukup
menarik pembaca untuk membeli.
3. Pertimbangan penerbit yang paling utama
adalah bisnis; bukunya laku atau tidak.
Pertanyaan
7 :
Asalamu’alaikum...
mohon pencerahannya.., apakah kita harus fokus pada satu TEMA atau boleh
berubah.., misal tema kita fokus saja tentang motivasi..., pendidikan..., sosial
dsb.. terima kasih.
Jawab
:
Ini
tentang Branding. Kalau saya lebih suka satu tema, biar branding kita jelas. Boleh
2-3 tema, tetapi yang terkait. Kalau kita ingin dilihat sebagai ahli
pendidikan, menulislah selalu tentang pendidikan. Kalau saya, adalah motivasi
dan pengembangan diri, maka hampir semua tulisan saya tentang motivasi dan
pengembangan diri. Saya sebenarnya ada basic tentang agama dan pemasaran. Namun
demikian, kalau tidak terkait dengan motivasi dan pengembangan diri, maka saya
tidak tuliskan. Fokus. Menurut saya.
Pertanyaan
8 :
Setelah
saya melihat video Bapak Akbar tentang langkah-langkah membuat buku, yaitu
TOJTRP, saya sangat terkesan sekali. Selama ini saya kurang menepati jadwal
untuk mulai menulis. Ketika saya mulai menulis, saya selalu teringat pekerjaan
lain yang memiliki deadline yang sama. Kendala lain, waktu sudah di depan
laptop, perasaan malas itu datang, akhirnya ide tidak dapat keluar. Mohon saran
bagaimana menumbuhkan semangat untuk menulis sesuai dengan jadwal yang sudah saya
buat. Terima kasih, dari Ibu Nani
Jawab
:
Terima
kasih ibu Nani. Ibu Nani tidak sendirian. 😁😁
Kalau
mau disiplin, dimulai dari pembiasaan. Buat jadwal menulis secara teratur,
sekitar 30-60 menit setiap hari. Kalau saya biasanya menulis sebelum subuh sampai
kira-kira jam 5.30 setiap hari. Setelah itu persiapan ke kantor. Harus ada
waktu yang dikorbankan untuk dialokasikan untuk menulis. Kapan saja boleh, bisa
pagi, siang, atau malam. Yang penting, konsisten SETIAP HARI !!!. Dan, mulai
hari ini, hilangkan kata tapi. Kalau masih ada kata tapi, masih jauh berarti. 😁😁
Boleh
dicoba ibu ya. Nanti kabari saya hasilnya bulan depan. 🙏🙏
Pertanyaan
9 :
Adakah
batasan tipis tebalnya suatu buku yang dapat diterbitkan..., atau harus berapa
judul minimalnya..., terima kasih... Pak Akbar.
Jawab
:
Biasanya,
buku yang diterbitkan sekitar 100 halaman minimal. Rata-rata itu sekitar
200-300 halaman. Kalau diukur dari karakter, sekitar 40.000-60.000 karakter di
komputer (karakter itu huruf dan spasi ya).
Pertanyaan
10 :
Pertanyaan
saya pak.. Apakah satu buku itu boleh beda-beda judul, dan apakah judul satu
artikel dengan judul artikel berikutnya ada hubungannya.?
Karena
tidak ada nama, Om Jay menegurnya “Mohon pertanyaan satu chat dan diakhir
diberikan nama dan tempat 🙏😊”
Jawab
:
Ada
namanya bunga rampai atau antologi tulisan. Ini dalam satu judul bisa
berbeda-beda tema. Kalau saya sarankan, satu buku untuk satu tema. Judulnya
bisa berbeda-beda, tetapi tetap mengacu pada satu tema tertentu. Tujuannya apa,
biar pembaca menangkap maksud buku secara keseluruhan.
Pertanyaan
11 :
Bagaimana
menyiasati dalam mengatur daftar isi dan
jadwal yang sudah dituliskan, ternyata di tengah jalan terganggu atau tergoda
dengan artikel lain, padahal daftar isi sudah dibuat dan jadwal sudah disusun,
mohon jawaban. Supyanto no absen no 120
Jawab
:
Tahan
godaan. Perbanyak istighfar biar tidak tergoda. 😁😁
Pertanyaan
12 :
Bagaimana
cara membuat judul yang menarik agar pembaca tertarik dan mau membaca
Jawab
:
Kalau
Judul Buku, biasanya terdiri dari 3 Kata buat Judul, kalau banyak, untuk sub
judul.
MAN
JADDA WAJADA:The Art of Excellent Life (Itu contohnya).
1. Provokatif.
Misalnya; Tips Sukses Belajar. Ini terlalu biasa. Buatlah lebih Provokatif.
Misalnya: "Kamu
Gagal Terus? Ini Cara Praktis Lulus Ujian".
2. Jelas,
Tegas, dan Sederhana. Dan sebagainya.
Pertanyaan
13 :
Assalamua'laikum
wr.wb.
Man
Jadda Wa Jadda
Perkenalkan
saya HIKMAT BARKAH. Penasaran dengan buku UKTUB Berapa harganya ya? 😁
Saya
ingin bertanya dengan materi yang bapak berikan, terkait Penerbit :
1.
Gimana cara kita untuk meyakinkan penerbit agar buku kita bisa di terbitkan
pak?....
Apakah bisa kita yang notabene belum punya pengalaman
dan penghargaan dalam menulis
bisa di terima oleh penerbit?. mohon arahannya
terima kasih
Jawab
:
Buku
ini diterbitkan oleh Penerbit Renebook. Saya tulis lumayan lengkap proses
penulisan buku mulai dari mengembangkan ide, menulis outline, membuat jadwal,
menuliskan, merevisi, hingga berhubungan dengan penerbit.
Ada
sekitar 150 alamat penerbit anggota IKAPI yang bisa dihubungi saya cantumkan.
Harganya
Rp 100.000 plus tanda tangan, di luar ongkos kirim.
Khusus
buat member di sini, yang pesan hari ini, saya diskon menjadi hanya Rp 80.000
(plus ongkos kirim), ditambah bonus:
Pelatihan
dan Mentoring Personal selama 30 hari dalam menulis buku.
Hanya
buat yang pesan malam ini. Pembayaran terakhir besok malam.
Silakan
WA ke saya dengan format:
Nama_Alamat_UKTUB
Ini
baru pesan dan motivasi sebelum kita tutup.
Silahkan
😊🙏
1.
Yakinkan buku kita akan laku. Buatlah gambaran siapa yang akan beli buku kita
dan berapa banyak yang kira-kira akan terjual.
2.
Sodorkan apa yang akan kita lakukan untuk membantu proses pemasaran buku.
Terus
berlatih menulis, menulis, dan menulis.
Berdisiplin
saja setiap hari, nanti tau-tau tulisan kita akan banyak, akan lebih baik, dan
tau-tau jadi buku.
Happy
Writing.
Salam
Man Jadda Wajda.
Terima
kasih untuk antusiasme yang luar biasa.
Pertanyaan
14 :
Selama
ini, apakah buku yang pak Akbar kirim ke penerbit selalu diterima dan
diterbitkan oleh penerbit? Kalau tidak, kira-kira apa yang menjadi alasan
tertolaknya buku bapak, mohon pencerahannya
Jawab
:
Jawaban
Om Jay, saya pernah ditolak di salah satu penerbit karena naskahnya kurang
lengkap. Setelah saya lengkapi, saya kirim ke penerbit lain, akhirnya diterima.
Setelah
buku saya diterbitkan Gramedia, hampir semua penerbit lain menerima naskah buku
saya, bahkan mereka yang meminta untuk dituliskan. Karena standar penerbitan di
Indonesia memang Gramedia Grup. Susah? InsyaAllah kalau tulisan kita bagus,
akan diterima.
Pertanyaan 15 :
1. Bagaiman cara mengetahui kualitas tulisan ilmiah dan dapat di
terima oleh pembaca umum...
2.Cara menulis supaya dapat lissensi dari ISSN /ISBN
Rahmat Danu Raharjo, S. Pd., M. Pd.
Jawab :
Pertanyaan ini belum saya temukan jawabannya di laptop saya, akan
segera saya lengkapi, Jika sudah ketemu jawabannya nanti. Sabar yaa....
Pertanyaan
16 :
Apa
kendala yang besar bagi penulis pemula dalam menulis?
Pak
Suheri, Cikupa tangerang
Jawab
:
Pak
Suheri, kendala utamanya adalah MALAS. Coba bisa melawan rasa malas, pasti
sudah terbit bukunya. Boleh dicoba, lawan rasa malas, terus belatih, pasti
tulisan kita akan jauh lebih baik setahun mendatang. Berlatihnya SETIAP HARI.
Pertanyaan
17 :
Dalam
menyusun outline, apakah membutuhkan pendapat orang lain? Bagaimana jika ingin merevisi outline, apakah
boleh?
Jawab
:
Outline
itu gambaran dasar. Jadi sangat memungkinkan untuk berubah. Boleh berubah. Yang
penting, jadwal penulisannya ikut diubah juga. Akan bagus sekali kalau dalam
menulis outline meminta masukan dari teman-teman. Semakin banyak masukan, akan
semakin kaya.
Asal
jangan semakin bingung. Kalau banyak masukan, dan bingung, Bismillah, tentukan
saja dan mulailah menulis.
Kalaupun
ada perubahan di tengah menulis, tidak apa-apa, yang penting sudah ada outline
awalnya.
Pertanyaan
18 :
Assalamu'alaikum
Om Jay, materi malam ini adalah langkah-langkah menulis buku, sangat memotivasi
saya orang awam yang baru mau memulai latihan menulis. Yang saya tanyakan
adalah apakah dalam menulis buku, sebaiknya temanya mengikuti perkembangan
zaman atau tidak?
Jawab
:
Ada
buku-buku yang namanya buku untuk season tertentu. Misalnya kalau mau Pemilu,
buku-buku tentang tokoh akan banyak bermunculan.
Ada
juga buku-buku dengan tema yang "abadi", misalnya buku-buku
referensi, motivasi, how to, dan sebagainya.
Terma-tema
ini bisa ditulis kapan saja. Tentu saja harus mengikuti perkembangan zaman.
Apalagi kalau menulis tentang How To, perlu sekali menyesuaikan dengan keadaan
sekarang.
Pertanyaan
19 :
Pak,
saya titip pertanyaan untuk pak Akbar, Kalau kita ingin membuat buku kumpulan
cerpen anak, apakah temanya harus satu
atau boleh beda (yang penting cerpen anak gitu) dan apakah harus buat outline
dulu?
Makasih🙏
Siti
F R Simamora
Tanjungbalai
- Sumut
Jawab
:
Kalau
cerpen, temanya tidak harus satu. Boleh kumpulan cerpen.
Tetap
harus buat outline biar cerpennya bisa bervariasi. Tidak monoton hanya satu
cerita.
Outline
juga penting buat jadwal dan target.
Pertanyaan
20 :
Perkenalkan
pak, saya Noralia dari Semarang.
1.
Jujur pak, saya paling lemah jika membuat tulisan fiksi, padahal sangat suka
membaca
novel, komik, dan sejenisnya. Tetapi jika
diminta menulis tulisan fiksi, mesti bahasanya
dan alurnya amburadul. Malah cenderung
pasaran ceritanya. Adakah kiat khusus jika ingin
menulis tulisan fiksi yang bagus pak?
2.
Saya lebih prefer menulis jika non fiksi. Saya suka dengan tema-tema keilmuan,
pendidikan, sains, mungkin karena basic
keilmuan saya adalah alumni MIPA. Dan
Alhamdulillah selama mahasiswa ada beberapa
karya tulis saya yang mendapat
penghargaan
dan dibiayai DIKTI.
Pertanyaan
saya dari kumpulan karya tulis saya ini, apakah bisa dibukukan pak? Jika bisa,
apakah hasil riset nya juga perlu ditampilkan juga? ataukah hanya sekedar
pemaparan teori saja.
Terima
kasih
Jawab
:
Menulis
itu;
1.
Yang paling dikuasai
2.
Yang paling disenangi
Jadi,
menulis itu bagian dari sesuatu yang membahagiakan. Jangan dibuat stress.
Sebenarnya
tidak masalah mau menulis fiksi atau non fiksi. Yang penting kita senang
menulisnya.
Kalau
buku Non Fiksi, ada buku-buku yang sifatnya referensi. Ini akan bagus kalau
disertakan penelitiaannya dan sumber-sumber ilmiahnya secara lengkap.
Kalau
buku yang bersifat umum, hasil penelitian dan hal-hal yang bersifat jurnal
ilmiah perlu dibahasakan ulang dengan bahasa yang populer.
Kumpulan
karya tulis bisa dibukukan dengan berbagai penyesuaian. Buat outline terlebih
dahulu, lalu petakan mana karya tulis lama yang bisa masuk outline ini dan mana
yang tidak bisa masuk. Kalau tidak bisa masuk, jangan dipaksakan.
Pertanyaan
21 :
Mau
nanya Pak Akbar, berapa kata judul yang baik apa ada pembatasan
Jawab
:
Judul
buku biasanya 3 kata. Kalau kata-katanya lebih banyak, dijadikan sub judul.
Buku
saya;
UKTUB:
Panduan
Menulis Buku dalam 180 Hari.
Pertanyaan
22 :
Saya
pernah mengirim naskah tapi judulnya diganti total oleh penerbit katanya biar
lebih menjual.. bagaimana menyikapi nya pak.
Ridwan
Nurhadi
Jawab
:
Tugas
editor memang seperti itu. Kalau ada yang kurang menarik, diganti.
Beberapa
judul saya disesuaikan oleh penerbit. Kita ikuti saja. Bahkan beberapa judul
artikel ada yang minta dibuang, diubah, atau ditambahkan, kita ikuti saja.
Pertanyaan
23 :
Pak
Akbar
Jurus
jitu untuk ibu-ibu yang berkarir dan memiliki kewajibn sebagai ibu rumah tangga
(IRT), untuk melawan rasa malas dalam menulis di era 4.0 ini apa ya?
Anis,
Jawa Timur
Jawab
:
Era
4.0 menuntut disiplin diri yang tinggi. Mohon ibu buat jadwal setiap hari:
kapan urusan rumah tangga, urusan suami, urusan anak-anak, dan kapan untuk
menulis. Dijadwalkan 30-60 menit SETIAP HARI. Saya yakin pasti bisa menjadi
penulis handal. Mohon dicoba ya Ibu.
Pertanyaan
24
Assalamualaikum,
perkenalkan saya Nurrifda dari Karimun Kepri.
Pertanyaan
saya:
Jika
penerbit tidak menerima naskah kita karena kurang lengkap, dan selanjutnya
kekurangannya dilengkapi. Apakah boleh mengirimkan naskah yang sudah lengkap
kepenerbit yang sama atau harus cari penerbit lain?
Jawab
:
Pilihan
ada pada kita, boleh mengirim ke penerbit yang sama atau dikirim ke penerbit
lain. Kalau saya dulu bertekad, apapun yang terjadi, walaupun ditolak
berkali-kali, saya akan terbitkan di Gramedia. Alhamdulillah diterima.
Yang
tidak boleh adalah mengirim satu naskah yang sama ke beberapa penerbit dalam
satu waktu. Tunggu dulu apakah diterima atau ditolak, baru dikirim ke penerbit
lain.
Pertanyaan
25
Assalamu’alaikum...
mohon pencerahannya, apakah kita harus fokus pada satu TEMA atau boleh berubahm,
misal tema kita fokus saja tenteng motivasi, pendidikan, sosial, dsb.
Terima
kasih.
Jawab
:
Kalau
saya, fokus pada satu tema biar "personal branding" kita menjadi
kuat. Kita tidak bisa menjadi semua orang soalnya. Jadi orang ahli secara
mendalam dalam satu bidang itu jauh lebih baik.
Pertanyaan
26
Assalamuallaikum
pak, bagaimanakah kiat-kiat menghilangkan rasa malas saat kita ingin menulis. Terima
kasih
Jawab
:
1.
Buat target
2.
Buat jadwal harian jam berapa menulis
3.
Jangan menunda
4.
Paksakan
Pertanyaan
27
Kalo
penerbit menolak itu biasa nya di kata kan gak kelemahan tulisan kita?? Atau mungkin lebih ke request
komersial gitu ya?? Tak akan bisa menjadi idealisme sendiri kalo begitu ya..
harus ikut aturan main.. atau ikut arus para konsumen kalo begitu ya.
Pertamyaan nya .. jika ingin menulis idealisme
tentang sesuatu. Yang menurut umum ini salah. Misalnya.... tapi ingin di
terima di terbitkan gimana tah? bisa gak ya?
Jawab
:
Kalau
mau menulis sesuai idealisme, cari penerbit yang memang juga idealis.
Menerbitkan memang untuk menyebarkan gagasan.
Namun
demikian, biasanya bukan penerbit besar. Kalau penerbit besar, memang harus
kompromi dengan keinginan pasar. Atau, diterbitkan sendiri.
Pertanyaan
28
Assalamualaikum,
saya Unih dari Subang, pak Akbar sudah menulis sejak SMA dan buku pertamanya
tahun 2008 kalau nggak salah, waktu bapak masih SMA belajar menulisnya sama
siapa apakah ada gurunya kalau boleh tahu siapa gurunya? atau karena kerja
keras sendiri cari sendiri dan usaha sendiri. Ide ide muncul dari membaca atau
dari mana bisa menjadi penulis yang hebat. Maaf jika pertanyaannya kurang
berkenan🙏🏻
Jawab
:
Menulis
itu memang butuh mentor. Dari dulu, saya punya mentor menulis. Guru saya. Di
pesantren. Selalu menyemangati saya untuk menulis.
Dulu,
menulisnya di majalah dinding dan majalah siswa. Pas mau buat buku, ada
beberapa mentor saya untuk menulis buku. Silakan cari mentornya.
Menulis
dan membaca adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Harus banyak membaca
kalau ingin tulisannya bagus.
Dengan
banyak membaca, kita bisa lebih banyak perbendaharaan kata.
Terus
berlatih menulis, menulis, dan menulis.
Berdisiplin
saja setiap hari, nanti tau-tau tulisan kita akan banyak, akan lebih baik, dan
tau-tau jadi buku.
Happy
Writing.
Salam
Man Jadda Wajda.
Terima
kasih untuk antusiasme yang luar biasa.
Ini
Pertanyaan terakhir, tapi masih ada pertanyaan yang lain nanti saya kirim
japri. Mohon maaf teman tidak semua tersampaikan.
Pertanyaan
29
Mohon
maaf. Saya Wiwin dari Subang.
Jika
naskah kita pernah diterbitkan di majalah online bolehkah kita kirim ke media
cetak? Terima kasih.
Jawab
:
Kalau
artikel, hanya boleh dikirim ke satu media, baik online maupun offline. Majalah
online-nya apa?
Kecuali
kalau di Blog sepeti Kompasiana, boleh dikirim ke media massa yang lain.
Beberapa
tulisan saya di Kompasiana diminta oleh
media untuk diterbitkan.
Alhamdulillah...,
selesai sudah resume saya tentang materi salah satu penulis hebat dunia, Bapak
Akbar Zainudin, penulis buku best seller Man Jaddah Wajah. Oh ya, dari tadi
saya menulis tak satupun yang membahas arti kalimat “man jadda wajadah”. Pasti
masyarakat Nusa Tenggara Timur akan bertanya-tanya, apakah man jadda wajadah
itu?... Saya sendiri tidak hafal benar makna kalimat ini, tapi mengerti
maksudnya.
Baiklah,
saya akan kupas sedikit tentang man jadda wajada di sini. “Man jadda wajada” adalah
ungkapan Arab yang terkenal di kalangan pesantren yaitu “Man Jadda WaJada” yang
artinya “Barang siapa bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan hasil,”. Dalam
bahasa Inggris dikenal dengan kalimat “Where there is a will there is a way !”,
juga terkenal di masyarakat kita pepatah “Dimana ada kemauan, pasti disitu ada
Jalan “.
Aamiin ya Rabbal'alamiin...
Tidak
ada hal yang sulit jika kita mau berusaha dengan kerja keras, kerja cerdas dan
kerja ikhlas, yang penting ada kemauan dan ada kesungguhan serta gunakan logika
serta ilmu pengetahuan sesuai kapasitas kita masing masing yang telah Allah
Ta'ala karuniakan.
Semoga
bermanfaat bagi yang akan menerbitkan buku. Aamiin...
Selesai
ditulis, Rabu 15 April 2020
Namosain,
pukul : 12.23.23 WITA
Kupang
– Nusa Tenggara Timur
Komentar
Posting Komentar