SUAMI DAN KERIDHOANNYA (K.H. Maimun Zubair)
SUAMI DAN KERIDHOANNYA (K.H. Maimun Zubair) Dikisahkan dalam tulisan ini, ada seorang ibu, mau cerai dari suaminya. Lalu dia diskusi panjang dengan saya (Mbah Mun atau Kyai) Ibu : Mbah Mun, saya sudah nggak kuat dengan suami saya. Saya mau cerai saja... Kyai : Emangnya kenapa bu? Ibu : Ya suami saya udah nggak ada kerjanya, nggak kreatif, nggak bisa jadi pemimpin untuk anak-anak saya. Nanti gimana anak-anak saya kalau ayahnya modelnya kayak begitu?. Saya harus cari nafkah sendirian, capek sendiri, eeee.... dia santai aja di rumah. Dengar adzan juga tak beranjak untuk sholat. Pokoknya malas itu lho Mbaaah. (Sang Ibu bercerita sambil dongkol hatinya) Kyai : Oooh gitu, cuma itu aja? Ibu : Sebenarnya masih banyak lagi, tapi ya itu mungkin sebab yang paling utama. Saya ini bukannya tulung rusuk bagi suami, tetapi saya ini tulang punggung seluruh isi rumah tangga saya Mbak Mun. (Sang Ibu mulai berkaca-kaca airmatanya jatuh meleleh ke pipiny...
Komentar
Posting Komentar