HIKMAH DARI PLN PADAM
HIKMAH
DARI PLN PADAM
Tulisan ini saya buat
untuk semua sahabat saya di KELAS WAG MBI Gelombang 2, yang saya buka pada
tanggal 28 Oktober 20202. Saya ambil moment tersebut karena bertepatan dengan
Hari Sumpah Pemuda atau Hari Bahasa. Momen inilah yang saya ambil sebagai
sejarah dalam karier menulis saya juga para penggiat literasi se Nusantara yang
di gagas oleh Om Jay Blogger ternama Indonesia. Dimana pada KELAS WAG MBI gelombang 1, telah melahirkan penulis baru,
dan menjadi buku ber-ISBN dalam 11 judul buku.
KELAS WAG MBI adalah
kelas WhatsApp Group Menulis Buku Inspirasi yang idenya 100% mengambil dari
kelas belajar menulis yang di gagas Om Jay Bapak Wijaya Kusumah. Dari beliaulah
KELAS WAG MBI terbentuk, dan ada banyak kelas-kelas menulis muncul. Inspirator
sejati itu adalah Om Jay yang telah menularkan virus menulis lebih dahsyat dari
virus covid-19 yang sedang melanda dunia
saat ini.
Lebih dari 7 kali saya
diberikan kesempatan mengajar dalam kelas belajar menulis Blog bersama Om Jay,
dan pada 2 kali terakhir saya mengajar. Saya berbagi kebahagiaan kepada peserta
belajar menulis yaitu menawarkan sebuah hadiah kecil yang indah hasil keringat
saya menulis untuk para penulis pemula. Dengan maksud dan tujuan agar penulis
pemula memiliki semangat terus menulis.
Saya senang dan bahagia
melakukan semua ini, dan bahagia luar biasa ketika mereka menulis dengan hati
tulus, hingga terbit buku dan mengabadikan nama saya dalam bukunya ber-ISBN.
Tak jarang saya membaca dan berlinang airmata sebagai rasa haru dan syukur atas
karunia yang tiada tara pada diri hamba yang masih banyak kekurangan ini.
Sementara dalam buku
sahabat literasi saya, mereka menggambarkan saya orang yang hebat, dan sampai
menuliskan saya seorang pakar menulis. Padahal jika dijelaskan secara
terperinci bahwa pakar itu memiliki makna orang yang ahli yaitu seseorang yang
banyak dianggap sebagai sumber terpercaya atas teknik maupun keahlian tertentu
yang bakatnya untuk menilai dan memutuskan sesuatu dengan benar, baik, sesuai
dengan aturan dan status oleh sesamanya ataupun khayalak dalam bidang khusus
tertentu. Wikipedia
Alhamdu Lillahi Robbil
‘Alamin, segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, atas nikmat dan karunia ini.
Buku yang saya maksud di atas telah laris manis terjual dengan baik di seluruh
Indonesia. Buku yang ditulis oleh Pak Sahat S. Naibaho ini sangat bagus dibaca
oleh penulis pemula.
Dalam buku dengan ISBN
: 978-623-7754-38-1 bercerita tentang kegiatan saya mengajar pada kelas WAG
Belajar Menulis Blog bersama Om Jay dengan judul “Guru Daerah Terpencil
Berkarya Luar Biasa”, bercerita tentang kegiatan saya mengajar sebagai
instruktur kurikulum 2013 dari desa ke desa seluruh pelosok NTT dan telah
menjadi buku Best Seller Nusantara.
Buku yang lainnya lagi
bercerita tentang kisah saya mengajar menulis masih dalam kelas WhatsApp Group
yang sama pula. Bagaimana menulis itu mudah bagi semua orang, dengan jargon
terkenal “Menulis Semudah Ceplok Telur”,
dalam pembelajaran daring tersebut saya bercerita bagimana mudahnya kita
menulis, dengan terus menulis... menulis... menulis... tulis... tulis...
tulis... dan terus menulislah seperti anda ceplok telur, tuk byaar langsung
jadi telur mata sapi. Ha ha ha . . .
Kisah tentang menulis
semudah ceplok telur ada dalam buku di atas, di tulis oleh seorang guru kreatif
yang luar biasa. Beliau lulusan Pasca Sarjana Pendidikan Agama Islam yang
jelas-jelas lebih tinggi pendidikannya dari diri saya yang hanya lulusan
Sarjana Strata Satu saja. Buku tersebut bercerita hal yang sama, yaitu kegiatan
saya mengajar dalam kelas WAG Menulis dengan tulisan pada halaman 3 dan sangat
menginspirasi kita semua.
Berguru Kepada Guru Inspiratif dari NTT*
“Menulis adalah semudah ceplok telur. Maka menulislah, Menulis adalah luapan rasa cinta yang tak sampai. Maka menulislah agar cinta itu tersampaikan dengan baik melalui tulisan kita”
(Lilis Ika Herpiani Sutikno)
Kisah tentang buku yang
lainnya adalah buku karya Pak Guru Ganteng, Passion Diri yang kuat melekat pada
diri Pak Guru Ganteng atau Pak Naf. Kesan yang mendalam tentang pak guru
ganteng adalah setangkai bunga beliau persembahkan untuk Bundanya (Saya adalah
Bundanya dalam dunia maya bagi si bujang di Lunang Sumatera Barat). Beliau
bernama lengkap Nasfrizal Eka Putra, lulusan Pasca Sarjana juga. Buku dengan
cover “Menjadi Penulis itu Keren”. Kisah dalam buku ini tentang saya, sangat
membuat terharu.
Seumur hidup saya,
belum pernah ada yang memberikan saya sekuntum bunga. Tetapi anak lanang saya,
yang biasa saya panggil dengan sebutan bujang (anak lelaki yang belum menikah)
ini, sungguh telah membuat saya menangis membaca kisahnya pertama kali. Tulisan
itu berjudul “Kembang Seroja Mekar Diantara Dua Dunia”.
Pak
guru ganteng passion diri yang dipakai Pak Naf,
sama dengan passion diri yang dipakai Bundanya
Ibu guru cantik guru inspirsai NTT, telah membuatnya percaya diri yang luar
biasa. Saya benar-benar dibuat kagum luar biasa dengan karyanya yang begitu
spektakuler. Si bujang diam-diam telah menulis 6 buku, satu karyanya adalah
karya yang sangat pribadi dan berani diungkap dalam bukunya berjudul Sunek dan
laris manis bak kacang goreng.
Sahabat literasi dalam KELAS WAG MBI yang
terkasih, dari lubuk hati yang dalam saya Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno,
S.H. Mohon maaf sebesar-besarnya. Kemaren saya sudah persiapakan semuanya dari
pagi, siang dan sore. Cuaca ditempat saya kemaren pagi sekitar pukul 9 gerimis,
lalu hujan deras bersambung hingga sore. Di tengah hari ada petir menyambar
sangat keras. Petir itulah yang merusak Gardu Listrik dekat rumah saya. Ada
alat yang terbakar.
Selain gardu listrik
sistem di POM BENSIN yang tak jauh dari rumah saya juga tak berfungsi. Tower
Telkomsel yang tak jauh dari rumah saya juga mengalami masalah. Saya seperti
pepatah “Sudah jatuh tertimpa tangga pula”. Akhirnya kami gelap-gelapan
sepanjang malam. Saya tak berani menggunakan aliran listrik karena keadaan
memang tak stabil.
Hand Phone dan Laptop
seharian saya gunakan mengawal percetakan bukunya Ibu Agus Hartatik dan Pak
Maksuddin yang sedang naik cetak (28 Oktober 2020 sesuai antrian), serta
konsultasi sejak kemaren pagi ada masalah di SINOPSIS untuk ibu Agus, dan kata
pengantar untuk Pak Maksuddin.
Akhirnya saya hanya
bisa pasrah dan berdoa dalam kegelapan malam sambil terus berdzikir agar KELAS
WAG MBI terus berjalan. Terima kasih untuk semuanya bisa mengatasi keadaan
semalam. “MOHON MAAF ATAS KEJADIAN
SEMALAM”. Segala daya dan upaya saya sudah berusaha semaksimal mungkin
untuk acara pembukaan KELAS WAG MBI Gelombang 2, tetapi Qadarrullah kuasa Allah
yang membuat keadaan semalam tanpa kehadiran saya. Terima kasih kepada sahabat
literasi se Nusantara yang terus memberi inspirasi dan terus semangat belajar
bersama dalam kelas ini.
Dalam kegelapan malam
dan hening membisu, saya menyesali keadaan semalam. Tetapi sebagai hamba Allah
yang beriman saya ingat kata-kata yang selalu diucapkan oleh adik Yulli peserta
diklat daring dalam KELAS WAG MBI gelombang 1. Dalam keadaan apapun adik Yulli
selalu menuliskan kata QADARULLAH. Dari kejadian semalam, usai tahajud saya
buka laptop dan saya cari makna kata Qadarullah itu. Kutemui makna dari semua
kejadian semalam melalui kata Qadarullah.
Kalimat Qadarullah
(Tulisan arab قَدَرُ اللَّهِ) ini secara istilah dan bahasa mempunyai sebuah
arti yakni hukum, kehendak, ketetapan atau bisa diartikan sebagai perintah. Tetapi,
menurut istilah kata qadarullah ini di bisa dari kata Qadar yang artinya yaitu
takdir Allah atau kehendak Allah.
Dimana kalimat
Qadarullah ini memang masih tergolong sebagian dari pada rukun iman kepada
Allah, contohnya seperti yang dijelaskan dalam sebuah hadits di bawah ini:
“Dimana
arti Iman yaitu engkau percaya kepada Allah, Malikat-Malaikat-Nya, kitab-kitabnya,
Rasul-Rasul-Nya, hari akhir, dan juga percaya kepada Qadar Allah, yang baik
ataupun yang buruk.” (HR. Muslim)
Ucapan dari kalimat qadarullah bisa kita jumpai seperti yang diriwayatkan dalam sebuah hadits Muslim seperti di bawah ini:
قَدَرُ اللهِ وَ مَا شَاءَ فَعَلَ
“Qadarullah Wa Ma Sya’a Fa’al.”
Artinya: Allah sudah menakdirkan dan apa yang Dia kehendaki Dia lakukan.
Sebagai
hamba Allah yang beriman, kita memang sangat dianjurkan agar senantiasa selalu
membiasakan mengucapkan kalimat qadarullah dalam kehidupan sehari-hari. Dimana
ungkapan ini adalah salah satu bentuk ungkapan sebuah pengakuan dari seorang
hamba kepada Allah S.w.t bahwa semua yang terjadi yaitu kehendak Allah SWT.
Termasuk kejadian yang menimpa saya semalam, tidak bisa membuka kegiatan
Pembukaan KELAS WAG MBI Gelombang 2.
Tetapi biasanya, kita
umumnya melupakan bahwa semua yang terjadi dalam kehidupan kita merupakan ketetapan
dan kehendak Allah yang Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Karena sebagian
dari kita terkadang sulit menerima sebuah hasil, yang menurutnya semua berjalan
tak sesuai seperti apa yang telah diharapkan.
Misalnya terkena suatu
musibah, maka akan berkata “seandainya saja tidak begitu, pasti tidak
terjadi seperti ini”. Sebagai seorang muslim ucapan seperti ini sangat
dilarang, karena pada dasarnya semua yang terjadi adalah kehendak-Nya. Adanya
Peringatan itu di sampaikan langsung oleh Baginda Rasulullah SAW di dalam
sebuah hadits riwayat Muslim. Bunyinya seperti berikut, “Seorang mukmin yang
tegar dan tawakal akan dicintai oleh Allah, di bandingkan dengan mukmin yang
lemah.”
Memohon dan memintalah
suatu pertolongan hanya kepada Allah Swt, janganlah engkau menjadi seorang yang
lemah. Jika anda sedang ditimpa suatu musibah, maka janganlah kamu berkata :
“Seandainya
aku tidak melakukan itu tentunya tidak akan terjadi demikian.” Tetapi hendaklah
kamu Ucapkan sambil iringi dengan rasa berserah di dalam diri: “Bahwa Ini sudah
menjadi takdir dari Allah Swt. Setiap apa yang sudah Dia tetapkan pasti akan
terjadi.” Sebab perkataan “seandainya” bisa membuka pintu syaitan. (HR. Muslim)
Maka, ini suatu
persoalan akan mengenai kenyataan yang tak sesuai seperti apa yang direncanakan
semua itu diluar jangkauan manusia. Kita sebagai manusia sekaligus hambanya
hanya diperintah agar selalu mau berupaya dengan sebaik mungkin. Dalam
menjalankan apa yang sudah menjadi kehendaknya dan memohonkan suatu pertolongan
hanya kepada Allah SWT. Serta pasrahkan segala urusan hanya kepada-Nya.
Dengan Mengimani
qadarullah memiliki sejumlah makna dan kandungan, berikut ulasannya : 1) Tidak
akan membuat manusia lupa diri ketika mendapatkan kenikmatan dan kesuksesan; 2)
Bisa menghilangkan rasa putus asa dalam diri ketika kita sedang menemui suatu
kegagalan; 3) Selalu merasa dekat kepada Allah sehingga akan tercipta suatu
ketenangan dan ketentraman hati; 4) Selalu prasangka yang baik terhadap semua ketentuan
dan kehendak Allah Swt; 5) Membutikan akan kelemahan kita sebagai seorang hamba
di hadapan Allah SWT. Referensi : https://temanshalih.com/arti-qadarullah-dan-dalil-shahih-sesuai-sunnah/
Dengan segala
kerendahan hati, saya mohon maaf atas ketidak hadiran saya dalam pembukaan
KELAS WAG MBI Gelombang 2 semalam. Sukses untuk kita semua. Terima kasih kepada
sahabat narasumber yang telah membuka kelas kita semalam dengan sangat baik.
Terima kasih untuk semua peserta yang telah menyimak dengan baik pula. Selamat
bergabung dan selamat belajar untuk menjadi lebih baik dari hari ini.
Nice blog... 👍🏻
BalasHapusterima kasih ya diik
HapusThamks my brother, how are you?...
BalasHapusAlhamdulillah beruntung dan sangat bersyukur saya dipertemukan dengan orang hebat yang dimampukan Allah untuk berbagi 8lmu dan menebar kebaikan.
BalasHapusTerima kasih bu...
HapusSangat menyenangkan dan menarik untuk dikunjungi dan dianalisis dengan seksama sehingga bisa diharapkan menghasilkan karya ilmiah yang lain
BalasHapusAamiin... salam silaturahmi Pak Nasta'in. Salam sehat dari Kupang-NTT
Hapus