BUKU INSPIRASI JILID 1

 

 

MENULIS ADALAH SUATU KEBUTUHAN

Lilis Ika Herpianti Sutikno

 

Kisah dalam cerita ini telah dibukukan dengan cover depan : "Berbagi Kisah Inspirasi Menuju Sukses" 

Antologi Belajar Menulis Kisah Inspirasi Bersama Bunda Lilis Sutikno

ISBN : 978-602-457-640-0

 


 Dengan Sertifikat sebagai Penulis Buku :


Menulis adalah suatu kebutuhan jiwaku, sebab tidak semua yang ada dalam diriku bisa diceritakan kepada orang lain, termasuk pasangan hidup sekalipun

****

 

 Menulis adalah suatu kebutuhan jiwaku, sebab tidak semua yang ada dalam diriku bisa diceritakan kepada orang lain …. 

 

Menulis adalah suatu kebutuhan jiwaku, sebab tidak semua yang ada dalam diriku bisa diceritakan kepada orang lain, termasuk pasangan hidup sekalipun. Mimpi-mimpiku dan segala yang tertanam dalam jiwaku serta pikiranku, harus aku tuliskan. Mengapa harus aku tuliskan?..., sebab ada momen sejarah dalam hidupku yang bersemangat memberikan motivasi dan inspirasi untuk menulis buku kepada semua umat.

Dalam dialog pribadi tentang “Webinar Praktik Baik Satu Anak Satu Kurikulum”, di WhatsApp dengan ketua Sawala Indonesia Bermutu Bapak Jaka Warsihna, wadah profesional sejati dari dunia pendidikan Indonesia adalah Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Beliau menuliskan kepada saya “Ada ungkapan bijak yang mengatakan kalau Anda ingin mengetahui dunia BACA, tetapi kalau Anda ingin dikenal oleh dunia TULIS

Kata-kata ini baru saya dengar dari beliau. Seperti disiram air es malam itu hati saya, adeeem rasanya bisa dialog tentang pendidikan dengan orang hebat nomor satu di Sawala Indonesia Bermutu. Dialog kami malam itu tak lepas dari kegiatan Sawala Indonesia Bermutu yang tidak jauh berbeda dengan kegiatan Agupena (Asosiasi Guru Penulis Indonesia) Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Jika Sawala Indonesia Bermutu bergerak lebih luas dalam bidang pendidikan secara keseluruhan, Agupena NTT bergerak dalam bidang tulis menulis. Organisasi yang di nahkodai oleh Bapak Thomas Akaraya Sogen, S.Pd., MBA seorang pengawas pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Kupang NTT, juga pengajar Diklat Calon Pengawas pada Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia ini bergerak pelan tapi pasti dan menggurita ke mana-mana.

Dalam jurnal ilmiah “Pen@ Guru” yang diterbitkan oleh Agupena NTT, pada nomor 14 Tahun V, edisi khusus Hari Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2020. Termuat karya ilmiah dari 3 provinsi di Indonesia, yaitu Nusa Tenggara Timur sebagai tuan rumah, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Timur khususnya dari kota Jombang dan Malang. Hal ini sangat membanggakan kami pengurus Agupena NTT.

Bagiku facebook adalah jiwaku, kepribadianku, pekerjaanku, duniaku, dan keceriaanku ….

Dahulu, setiap tulisan selalu aku tampilkan pada dinding facebookku. Bagi orang lain facebook adalah media sosial yang dianggap hal main-main belaka, dan hanya dunia maya saja. Anggapan itu berlaku untuk umum namun tidak untukku. Bagiku facebook adalah jiwaku, kepribadianku, pekerjaanku, duniaku, dan keceriaanku. Juga sekaligus galaunya aku terekam dalam setiap moment di facebookku. He he he . . .

Hal ini terlihat dalam segala aktivitasku yang terekam dan tersimpan dengan indah dalam facebook atas nama asli saya sejak lahir “Lilis Sutikno” atau “Mbak Pipin”, panggilan kecil saya di Gang Kelinci di Kota Surabaya dengan sebutan kampung bonek Kembang Kuning (bonek adalah istilah suporter sepak bola Persebaya yang artinya Bondo Nekat atau modal tekat dalam dada). Seperti itulah kepribadian saya sebagai arek Suroboyo, suka nekat!.

Lebih dari semua itu, facebook adalah tambang emas bagiku. Mnegapa? Dari aktivitas saya di facebook, menghasilkan uang yang tidak sedikit jumlahnya untukku juga keluargaku. Sebagai istri direktur CV. Bumi Cendana yang bergerak di bidang meubeler, sepatu dengan produksi sepatu dari tenun NTT, juga bisnis terselubung dari aktivitasku sebagai ASN, aktif juga sebagai penjual berbagai kebutuhan rumah tangga hingga promosi buku saya, dan sebagai Marketing Manager Stokis dari obat-obatan herbal Produk HNI. Media facebook menjadi ajang promosi semuanya.

Semua aktivitas bisnis maupun pribadi sebagai ibu rumah tangga, ibu guru cantik, guru inspirsai NTT, sebagai guru di desa, sebagai instrutur provinsi, juga sebagai narasumber literasi nasional, dan juga sebagai istri direktur pemilik pabrik sepatu pertama dan satu-satunya di NTT, tersampaikan pesannya kepada sahabat facebook saya dengan baik. Begitu banyak uang masuk ke rekening saya melalui aktivitas setiap hari di facebook Lilis Sutikno (Mbak Pipin). Terima kasih facebook !.

Dari aktivitas saya di Facebook, orang tak akan ragu jika mau transfer uang berapapun kepada saya. Suatu hari, bisnis saya hasil posstingan di Facebook di trasfer uang 27 Juta cash masuk rekening bisnis saya, untuk membelikan produk yang saya posting di facebook hari itu juga. Sepulang mengajar saya telpon orang yang transfer saya uang 27 Juta tersebut, saya tanyakan “Mama..., itu uang untuk saya ya?...” (Kami orang NTT jika memanggil orang yang dituakan/usianya lebih tua dari kita, biasa memanggil Mama artinya Ibu).

Ibu yang saya telpon menjawab, “Iya ibu guru cantik, Mama titip belikan kain yang sudah diposting di facebook tadi pagi”. Saya balas lagi, “Mama tidak takut saya tipu?..., khan banyak itu uangnya Mama?...” Dari jauh Mama menjawab dengan penuh percaya diri, “Mama percaya ibu guru cantik tak akan pernah berbuat seperti itu pada Mama juga pada yang lainnya.”

Hari itu, saya tak pulang ke rumah. Saya langsung belikan kain yang dimaksud sesuai dengan yang ada di postingan Facebook saya pagi tadi. Dengan riang gembira saya paket dan kemas langsung saya bawa ke tempat pengiriman paket dekat rumah saya di Namosain. Lalu saya foto bukti kirim barangnya kepada Mama yang saya ketahui tinggal di Jakarta itu. Sampai hari ini saya tak kenal beliau secara dekat. Tetapi dari postingan Facebooknya, Mama jual lagi kain tenun tadi lewat instagram beliau. Sayangnya saya tak suka dengan instagram, dan Mama tak suka aktif di Facebook. Setelahnya itu, kami hanya komunikasi lewat WA saja.

Saya memberi inspirasi kepada semua umat untuk berani menulis dan menerbitkan buku ….

Kisah lain di Facebook saya adalah ketika hari Senin, tanggal 24 Agustus 2020 Masehi, bertepatan dengan tanggal 5 Muharram 1442 Hijriah. Saya membuka KELAS WAG MBI (Kelas WhatsApp Group Menulis Buku Inspirasi). Bagi semua umat yang memiliki cita-cita menulis buku dan pasti terwujud. Alhamdulillah responnya begitu banyak. Tawaran ini bukan hanya untuk guru saja. Saya memberi inspirasi kepada semua umat untuk berani menulis dan menerbitkan buku dengan International Series Book Number (ISBN). Alhamdulillah buku ini adalah hasil dari promosi saya di facebook juga. Allahu Akbar!.

Pada hari pertama, kelas saya buka dengan materi “Cara Praktis Menulis Buku”. Moderatornya guru tampan anak muda dari program Guru Daerah Khusus Pak Sahat Serasi Naibaho, S.Si., Gr. Beliau guru pada SMP Negeri 2 Dolok Sigompulan, Kabupaten Padang Lawas Utara, Provinsi Sumatera Utara.

Kelas begitu aktif, dan dari belajar malam itu terkumpul 1 naskah calon buku Antologi dari Kabupaten Belu Adalah seorang suster (biarawati Katolik) bernama Suster Modesta Abuk Manek, SSpS., S.Pd. Beliau adalah kepala SMPK Tunas Harapan Santo Petrus Lahurus. Sekolah di perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste. Judul bukunya “Coretan Pena Sang Musafir”.

Sebagai kepala sekolah, beliau sudah memberikan motivasi menulis bagi peserta didiknya dan telah terbit buku antologi puisi karya peserta didiknya. Buku itu telah dicetak, dengan cover “Mimpi dan Cita-citaku” ISBN : 978-623-7985-97-6, dan “Beringin Tua” ISBN : 978-623-7985-98-3 buku ini menjadi kebanggan terbesar dalam hidup dan karier beliau sebagai guru dan kepala sekolah.

Suster Modesta juga menuliskan kisahnya dalam buku antologi inspirasi bersama peserta lainnya di Kelas WAG MBI, dengan kisah inspirasi yang dikirimkan bercerita tentang kisah hidup inspiratif di sepanjang ziarah dan perjalanan hidupnya sebagai suster dan biarawati, yang mengabdikan dirinya di Kabupaten Belu NTT. Namun yang dibagikan dalam tulisan beliau adalah pengalaman suka duka meniti karier sebagai guru yang menurut beliau dapat menjadi motivasi bagi para pembaca.

Satu dayung, dua dan tiga pulau terlampaui, Allah begitu maha baik pada saya, perjalanan inspirasiku membuat orang suka membaca dan menjadi penulis buku terwujud dengan sangat mudahnya. Lebih berbahagia lagi, ketika Pak Sahat menuliskan kisahnya menjadi moderator untuk pertama kalinya di kelas saya malam itu melalui facebooknya Sahat S. Naibaho.

Pak Sahat adalah peserta Kelas WAG Menulis Blog bersama PGRI, beliau salah satu peserta dari 257 yang memenangkan tantangan saya menulis resume yang di kirim dalam facebook saya dengan alamat blog; https://sahatnbh.blogspot.com/2020/07/guru-dari-daerah-terpencil-di-ntt.html?m=1 . Membaca kisah ini membuat saya bahagia, ilmu yang saya bagikan secara daring dalam Kelas WAG MENULIS BLOG bersama PGRI pusat, membias dengan sempurna kepada peserta malam itu yang terkumpul lebih dari 30 peserta, termasuk istri Pak Sahat juga ikut kompetisi tersebut.

Hari kedua, Pak Sahat menjadi narasumber di Kelas WAG MBI, dengan moderatornya Pak Eko Daryono. Terharu, bahagia, bangga, semua bercampur aduk jadi satu. Tak terasa saya memantau jalannya kelas dari kamar saya di kota Kupang, meleleh air mata haru. Kalau mau dibilang secara kasar, anak kemaren sore sudah dipercaya menjadi Narasumber menulis. Langsung menjadi Narasumber Nasional, itu mungkin yang orang bicarakan tentang saya malam itu!. Tapi saya begitu yakin akan kemampuan intelektualnya juga keberaniannya.

Anak muda ini membuat saya begitu jatuh cinta untuk saya lamar menjadi seperti diri saya. Menjadi intruktur, menjadi narasumber, juga menjadi penulis buku hebat dunia!. Harapan yang selalu terpatri dalam dadaku, bahwa setiap anak didikku juga peserta dalam setiap moment pengembaraanku sebagai guru. Aku selalu berharap dan berdoa tulus kepada Allah, mereka akan menjadi orang hebat, melebihi kehebatan diriku. Aamiin...

Dalam hening malam itu, meleleh air mata haru menyaksikan aktivitas KELAS WAG MBI yang di isi oleh 2 anak muda berbakat dan juga penulis buku hebat dunia. Saya mengangkat tangan seraya berdzikir dan memohon kepada Allah untuk dimudahkan bagi kedua saudara saya yang hebat ini, Pak Eko dan Pak Sahat. Doa terbaik saya panjatkan malam itu untuk keberkahan Allah pada seluruh peserta KELAS WAG MBI yang saya bentuk dengan modal bonek pula.

Semakin saya berdzikir, semakin deras linangan air mata saya tak terbendung, dan dalam linangan air mata haru itu kuucap doa untuk semua yang terlibat dalam kelas saya malam itu yang berjumlah 170 peserta dari berbagai daerah se Indonesia.

Kelasku WAG Menulis Buku Inspirasi adalah kelas tertutup, dan berbayar. Tetapi pesertanya pada semangat luar biasa. Narasumbernya saya pilih sendiri dari para pemenang resume dan mereka yang aktif menghubungi saya secara pribadi. Beberapa narasumber berpengalaman dan penulis hebat saya minta untuk beramal ilmu pada kelas saya juga. Keren kan?....

Diluar dugaanku, cara mengajar Pak Sahat malam itu sungguh luar biasa, saya dibuat terkesima memantau dari laptop munggil saya hadiah kedua menulis inspirasi tingkat Nasional pada tahun 2015. Jargon yang ditawarkan pada peserta malam itu sungguh diluar dugaanku. Pak Sahat menyampaikan 3 M (Menulis... Menulis... Menulis... Mulai... Mulia... Mulia).

 

          Pak Sahat Serasi Naibaho, S.Si., Gr

 

Pak Sahat guru muda yang cerdas dan hebat, serta berkepribadian yang menyenangkan, malam itu beliau tampil dengan penuh percaya diri. Saya mengikuti perkembangan karier menulisnya sungguh sangat luar biasa. Sebagai Narasumber Nasional Menulis Buku Inspirasi bersama PGRI Pusat pada gelombang 13, ini adalah aktivitas saya mengajar di kelas tersebut yang ketujuh, dan mungkin yang terakhir. Karena perbedaan itulah saya memilih tetap mengajar daring dengan cara saya sendiri.

Allahu Akbar!, sungguh Allah Maha Besar untuk semua anugerah terindah ini. Karena sesuatu dan lain hal, aktivitas mengajar daring saya dibatasi hanya karena warna saya beda. Inilah Indonesia tanah airku, tetapi aku tetap melaju dengan segala mimpiku. Mimpi ingin mencetak penulis buku dunia, dengan gaya dan inspirsaiku. Allah Maha Baik dalam segala hal, dengan cara yang sederhana ini, akan lebih memacu kreativitas saya sebagai guru profesional sejati.

Gaya mengajar saya yang santai dan apa adanya dengan keseharian diri di dunia nyata, membuat peserta diklat menulis online menyampaikan tulisan tersebut juga apa adanya. Apa yang pernah saya sampaikan kepada peserta diklat menulis dalam KELAS WAG (Kelas WhatsApp Group), dengan kalimat “Menulis itu Semudah Ceplok Telur”. Benar-benar terwujud nyata dalam kehidupan di sekeliling saya. Allah sungguh ajaib dalam hidup saya.

Hal ini tercermin pada buku para peserta diklat daring saya yang lalu, mereka menampilkan saya sebagai PAKAR MENULIS BUKU. Dalam buku perdana Pak Sahat Serasi Naibaho, S.Si., Gr, beliau menuliskan tentang saya dalam bukunya “Rahasia Menulis sampai Menerbitkan Buku Bersama Para Pakar”. Tulisan tentang gaya saya mengajar diabadikan dalam buku tersebut pada halaman 82-87, dengan judul “Guru Daerah Terpencil Berkarya Luar Biasa”

 

 Buku karya Pak Sahat S. Naibaho,S.Si., GR

 

Buku-buku yang lainnya dari peserta diklat online WAG Belajar Menulis, ada dari Kalimantan Pak Rahmadi, S.pd., M.Pd.I dengan judul “Langkah Jitu Menjadi Penulis dari Nol”, beliau adalah guru dari Departemen Agama Provinsi Kalimantan Selatan. Tulisan beliau sederhana dan apa adanya, sama dengan gaya mengajar saya. Maka, apa yang saya sampaikan-pun beliau tulis apa adanya, “Menulis semudah ceplok telur” ha ha ha . . .

Pada halaman 3, “B. Berguru Kepada Guru Inspiratif Dari NTT”, dengan bahasa sederhana beliau tuliskan apa yang saya sampaikan tanpa diedit sedikitpun. Tulisan itu berbunyi, “Menulis adalah semudah ceplok telur, maka menulislah. Menulis adalah luapan rasa cinta yang tak sampai, maka menulislah agar cinta itu tersampaikan dengan baik melalui tulisan kita.

Buku lainnya lagi dari Pak guru ganteng dari UPT SDN 14 Lunang. Penulinya bernama Nafrizal Eka Putra, M.Pd berasal dari Koto Gunung Kecamatan Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Dalam bukunya “Menjadi Penulis Itu Keren”, dalam buku ini beliau menuliskan tentang saya pada halaman 35, BAB VIII dengan judul “Kembang Seroja Mekar di Antara Dua Dunia”. Membaca tulisan ini saya serasa terbang ke awan, ha ha ha...

 

 

Buku Pak Rahmadi, S.Ag., M.Pd.I

 




      
Buku Pak Nafrizal Eka Putra, M.Pd

 

Dalam goncangan problematika dalam kehidupan saya sebagai wanita karier maupun sebagai istri dan ibu dari kelima anak saya, Fitri, Taufiq, Ayu, Iqbal dan Riski. Allah memberikan saya anugerah talenta yang luar biasa, melalui inspirsai tulisan saya yang telah menjadi buku best seller nusantara, juga tulisan yang mengajak teman, sahabat, saudara dari berbagai pofesi se Indonesia untuk menulis buku, telah terwujud nyata.

 

Benar ungkapan yang pernah disampaikan sahabat Rasulullah, Ali bin Abi Thalib; “Bahwa angin tidak berhembus untuk menggoyangkan pepohonan, melainkan menguji kekuatan akarnya”. Seperti itulah Allah hadir dalam setiap goncangan problematika dalam kehidupan anak manusia. Apabila jiwa seseorang kuat, maka akan kuat pula jiwanya menerima goncangan dan badai dalam kehidupannya.

Kelas WAG MBI selanjutnya saya bercerita tentang Bapak I Nengah Suradya, beliau kepala sekolah di SMP Negeri 1 Banjarangkan. Pak Nengah adalah sahabat literasi yang luar biasa, tulisan Pak Nengah dengan alamat blognya:

https://suradnya.blogspot.com/2020/08/keterbatasan-bukan-penghalang-kesuksesan.html. Membuat saya terkesan dan sangat dalam, semua tentang saya, dan perjuangan saya meniti karier dari awal, beliau tuliskan dengan baik.

Pada hari ketiga malam itu, Pak Nengah membawakan materi tentang merdeka belajar, salah satu materi beliau adalah: “Bagaimana supaya aktivitas menulis tetap terjaga?, caranya dengan motivasi yang bisa diperoleh dari komunitas penulis yang akan saling mendorong untuk tetap konsisten dalam menulis. Seorang penulis sangat sulit untuk menghasilkan karya dengan menyendiri makanya perlu jejaring dengan kelompok atau grop menulis seperti yang dilaksanakan di kelas WAG MBI ini.”

 

Sungguh sangat memotivasi materi yang dibawakan Bapak I Nengah Suradnya pada malam itu, mengingatkan untuk tetap semangat didalam menulis. Sebagai pribadi yang bebas dan merdeka untuk menulis, karena setiap pribadi kita memiliki keunikan masing-masing sehingga akan menghasilkan style tulisan yang berbeda-beda.

Pada hari keempat, Narasumbernya adalah Bapak Thomas Akaraya Sogen, S.Pd., MBA. Beliau membawakan materi “Guru Menulis Antara Point dan Koin”. Malam yang luar biasa di kelas MBI, dengan kehadiran sosok hebat yakni Ketua Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) Provinsi NTT sekaligus sebagai Anggota Tim Penilai Angka Kredit pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang.

Beliau berkenan hadir dan memberikan pemaparan tentang "Guru Menulis, antara Poin dan Koin". Dari tema diatas tertangkap jelas bahwa ketika guru menulis akan memperoleh manfaat, bisa berbentuk poin (Angka Kredit) atau koin (duit) bahkan bisa mendapatkan keduanya sekaligus.

Selanjutnya malam kelima, saya tampil lagi dengan materi “Menulis Inspirasi”, malam keenam dan ketujuh praktek menulis inspirasi. Semua peserta menampilkan tulisannya dalam kelas WAG MBI. Selanjutnya malam kedelapan adalah Pak Eko Daryono, dengan materi “Menulis itu Nikmat”.


Eko Daryono,S.Kom

 

Bapak Eko Daryono, S.Kom merupakan guru TIK di SMP Negeri 3 Mojolaban, Jawa Tengah dengan segudang prestasi yang beliau sudah capai diantaranya Juara 1 Lomba Karya Ilmiah (Kerjasama LPMP Jawa Tengah dengan Disdik Sukoharjo) pada tahun 2008 dan Juara 2 Lomba Guru Berprestasi Kabupaten Sukoharjo tahun 2009, dengan karya penulisan 8 buku solo tentang sejarah nasional, 7 buku tentang kebudayaan lokal, 1 buku solo tentang Mapel TIK, 1 buku antologi tentang menulis, 3 best practice, 3 PTK, 4 jurnal.

Pak Eko panggilan akrab beliau, adalah paket komplit sosok guru yang luar biasa, “Guru mulia karena karya” tergambar pada pribadi yang sederhana pada orang Jawa. Membaca tulisan hasil resume dari kelas menulis Omjay tentang kegiatan saya sebagai narasumber malam itu disini:

http://maseko1275.blogspot.com/2020/08/bunda-lilis-sang-pendekar-menulis.html Tercermin kesederhaan beliau sungguh luar biasa.

Saya tidak pernah menyangka, bahwa para pemenang dalam tantangan saya menulis kisah inspirasi adalah orang-orang hebat semuanya. Tergambar dalam tulisan di blog yang sungguh luar biasa, tulisan Pak Eko yang menceritakan kisahnya menjadi narasumber pertama kalinya di blog ini: http://maseko1275.blogspot.com/2020/09/tantangan-serba-pertama.html dengan judul “Tantangan Serba Pertama”. Menunjukkan daya juang yang luar biasa dari Pak Eko.

Terbaca dengan jelas bagaimana perjuangan beliau ketika itu, mempersiapakan diri menjadi narasumber: “Sejak Senin pagi, rasa grogi sudah mulai menghantui. Maklumlah, karena menjadi nara sumber kelas online ini merupakan pengalaman saya yang pertama. Pagi menjelang siang Pak Sahat sudah menanyakan biodata dan slide presentasi. Segera saya kirimkan agar bisa dishare di grup kelas. Selepas siang, profil saya sudah terpampang di grup kelas”.

Pasti pak Eko menulis dengan hati yang tulus, ketika saya membaca kisah pengalaman menjadi moderator dan narasumber di Kelas WAG MBI membuat butiran-butiran air mata saya, tanpa saya sadari jatuh membasahi pipi karena rasa haru yang begitu dalam. Juga rasa bersalah yang begitu dalam.

Bayangkan saja, Pak Eko baru pertama kali menjadi narasumber, sudah siap jauh-jauh hari, ketika waktu telah dekat, tiba-tiba digeser waktunya. Bagi narasumber pemula, ini adalah malapetaka!. Saya bisa membayangkan hal itu, sebab penulis pernah mengalaminya ketika menjadi instruktur Kurikulum 2013 di wilayah kerja Kabupaten Kupang.

Persiapan sudah mantap, tiba-tiba pejabat kabupaten tiba kunjungan kelas lalu bicara materi “Kebijakan Publik di Kabupaten Kupang”. Seketika itu ambyar apapun yang sudah tersimpan di memori saya. Ha ha ha . . . saya kecewa luar biasa ketika itu!. Sejak saat itu, saya santai menghadapi apapun dalam tugas saya sebagai instruktur maupun sebagai narasumber. Saya belajar dari pengalaman tersebut, dan terus banyak membaca, serta selalu siap sedia diminta kapanpun juga menjadi instruktur, fasilitator, maupun narasumber.

Salah satu kehebatan Pak Eko yang lainnya adalah beliau sarjana komputer, yang ahli menulis dalam banyak genre. Tulisan beliau romantis juga, pada tulisan di blog beliau “Tantangan Serba Pertama” yang ditulisnya pada tanggal 03 September 2020, dengan tema : Mengukir Prestasi Memahat Prasasti. Ada lirik lagu yang digubah dari lagu “Mulanya Biasa Saja” ciptaan Pance Pondaag dan dibawakan aktris sekaligus penyanyi Meriam Bellina.

Dalam tulisan itu dikisahkan bahwa “Lagu itu cocok untuk menggambarkan kondisi saya saat mengikuti Kelas WAG Menulis Buki Inspirasi”.Ketika saya memilihnya untuk menjadi rekan kerja dalam Kelas WAG MBI, secara naluri hati saya berkata, “Ini orang hebat dan bisa diajak bekerjasama”. Saya kirim WA dan saya ajak berdialog di WA saja, lalu nyambung. Komunikasi kami berbalas-balasan, serta saya ajak diskusi tentang dunia tulis menulis, pak Eko sangat paham. Langsung saya tetapkan pilihan saya pada ketiganya untuk mengawal Kelas WAG MBI.

Dari hati yang tulus, ada kebimbangan untuk memulai memberi inspirasi kepada saudaraku setanah air, untuk menulis buku. Ketika hal itu menyelimuti hati saya, seketika itu juga saya mengambil HP dan WA kepada sahabat literasi saya. Pak Nengah, Pak Sahat, dan Pak Eko, mulai saya menulis dan mengetik semua yang menjadi kegundahan hati saya untuk memulai pekerjaan mulia ini.

Ketiga sahabat literasi saya Pak Nengah, Pak Sahat, dan Pak Eko adalah anugerah Allah yang sungguh luar biasa bagi saya. Beliau bertiga adalah kekuatan saya, jika saya mulai layu tak bertenaga, dan malas untuk berkarya. Pak Nengah dengan kedewasaan perpikir, maju terus Bunda, pantang mundur. Baik dan buruk kita serahkan kepada Tuhan sang pencipta bumi beserta isinya. Kita jalani saja dahulu, dan akan kita evaluasi bersama. Kekuatan Pak Nengah dalam memberikan nasehat dan motivasi ketika saya dan teman-teman turun semangatnya sungguh luar biasa.

Hari terakhir puncak dari Kelas WAG MBI adalah Dosen dari Universitas Pelita Bangsa Bapak Taufik Hidayat, ..... Malam yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, “Sejak dijanjikan Bunda Lilis bahwa akan ada seorang Dosen yang suka menulis dan telah mengelilingi 70 Negara akan menjadi Narasumber, saya sangat menantikan hari tersebut”. Begitu ungkap Pak Nengah ketika menjadi moderator pada malam itu.

Tepat pukul 19.00 WIB acara dimulai dengan doa oleh Ibu Sri Yatun yang merupakan guru Kepala SD. IT Bina Insani Panggang Gunungkidul Yogyakarta. Kemeriahan penyambutan Narasumber dengan sambutan ditampilkannya Tari Sigeh Penguten dari Lampung sangat luar biasa. Sengaja tarian dipilih dari Lampung karena beliau lahir di Sumatera Selatan walaupun banyak menghabiskan waktu di Jawa. Mengawali pertemuan Pak I Nengah Suradnya, S.Pd., M.Pd yang berperan sebagai moderator menyapa seluruh peserta MBI.

Sebagai Narasumber Pak Taufik Hidayat memulai dengan memperkenalkan diri sebagai penulis di berbagai blog dan juga sebagai dosen di Universitas Pelita Bangsa, kemudian menampilkan beberapa contoh tulisan beliau di majalah luar negri dalam bidang penerbangan mengenai Travel Story. Selain itu beliau juga menjadi kontributor majalah colorirs Garuda, majalah angkasa dan juga majalah Intisari.

Beliau menyampaikan pernah bekerja di PT. IPTN di Bandung dan Cathay Pacific Airways yang berbasis di Hongkong. Karena suka menulis dan bekerja di dunia penerbangan sehingga kesempatan beliau untuk bepergian kemana-mana terbuka lebar. Selama berkeliling dunia ada dua buku tentang masjid yang sudah beliau tulis: “Selain tulisan tentang masjid, Pak Taufik Hidayat juga banyak mengulas tentang bahasa, budaya dan juga apa saja yang menarik di tempat yang beliau kunjungi, karena menurut beliau semuanya bisa menjadi topik yang menarik untuk ditulis bisa sejarah, budaya, politik, maupun ekonomi suatu negara karena memiliki keunikan masing-masing”.

Kebahagiaan yang tak terhingga dapat menuliskan kisah inspirasi menulis buku ber-ISBN secara bersama-sama dalam Kelas WAG MBI, dan dapat memberikan sedikit ilmu untuk bekal peserta penulis pemula. Semoga buku ini menjadi inspirasi bagi pembaca sekalian untuk menghasilkan karya besar dunia. Aamiin.

 

Profil Penulis

Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno, SH sewaktu kecil biasa disapa Mbak Pipin anak pertama dari pasangan almarhum Bapak Kaimin Herly Sutikno, BA (Ketua Yayasan Pendidikan dan Kepala Sekolah Dasar “YP. Kesuma” Surabaya), dan Ibu bernama Sukijah (Kepala Taman Kanak Kanak “YP. Kesuma” Surabaya). Memiliki hobi membaca, menulis, traveling, dan berenang. Lahir di Surbaya, 11 Maret 1969. Pendidikan terakhir IKIP PGRI Surabaya dan Universitas Wijaya Putra Surabaya. Berprofesi sebagai guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di SMPN 2 Nekamese, Desa Besmarak, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur

 Instuktur Provinsi NTT Mata Pelajaran PPKn Jenjang SMP Kurikulum 2013, Narasumber Literasi daerah perbatasan, Narasumber Literasi tingkat Nasional bersama PGRI Pusat (Dalam kelas belajar menulis Blog bersama Om Jay, Blogger Ternama Indonesia). Peraih Juara Kategori kedua tingkat Nasional Lomba guru bersama Telkom dan Intel Prosessor “My Teacher My Hero Award Indonesia Digital Learning Tahun 2015”. Penggiat literasi Nusantara, dan Motivator menulis buku.

Mulai serius menekuni dunia menulis sejak bergabung dengan Asosiasi Guru Penulis Indonesia (AGUPENA) Wilayah Nusa Tenggara Timur, sejak berdirinya di NTT pada tanggal 14 Desember 2014 sebagai pendiri dan menjadi pengurus inti.

Penulis artikel pada majalah :

Ø FORWAS (Majalah Forum Inspektorat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional), Forum Pengawasan Nomor 26/XII/2007, dengan judul “Peran Guru Sebagai Organisator & Administrator.” Pada halaman : 24, 25, dan 26.

Penulis Karya Tulis Ilmiah pada Prosiding :

1.    Karya tulis yang berbentuk makalah ilmiah yang di seminarkan tingkat nasional, di Universitas Negeri Malang pada tanggal : 9 Oktober 2010, dimuat & diterbitkan pada PROSIDING, dengan ISBN : 978-602-97895-0-8, dengan Judul : “Pendukung dan Kendala dalam Menyelenggarakan Lesson Study di Kabupaten Flores Timur.” di muat pada Makalah Umum.

2.    Karya tulis berbentuk makalah ilmiah populer yang di seminarkan tingkat nasional, di Universitas Negeri Malang pada tanggal : 12 November 2011, karya tulis ilmiah diterbitkan pada PROSIDING SEMINAR NASIONAL LESSON STUDY IV, dengan ISBN : 978-602-97895-5-3, dengan judul : “Peran Lesson Study dalam meningkatkan profesionalisme pendidik dan kualitas pembelajaran di SMP Negeri 2 Nekamese, Kabupaten Kupang.” di muat pada Makalah Umum.

Penulisan Karya Tulis Ilmiah pada Jurnal Ilmiah PEN@ GURU Agupena NTT :

1.    Nomor 08 Tahun V, edisi khusus Hari Guru Tahun 2019, dengan judul Best Practise: “Membangun Budaya Menulis Guru Sasaran PPKn Melalui Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi di Kabupaten Kupang”

2.    Nomor 12 Tahun VI, edisi khusus Hari Pendidikan Nasional Tahun 2020, dengan judul Best Practise : “Facebook sebagai kelas bagi peserta didik Pada Masa Pandemi Covid-19 Di SMP Negeri 2 Nekamese Kabupaten Kupang”

3.    Nomor 14 Tahun VI, edisi khusus Hari Kemerdekaan RI Tahun 2020, dengan judul Penelitian Tindakan Kelas (PTK): “Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning pada Materi Peraturan Perundang-undangan untuk meningkatkan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Peserta Didik Kelas VIIIC SMP Negeri 2 Nekamese”.

Penulis buku tunggal :

1.    GURU adalah INSPIRASI serial “Pelita Kampung Beta Jejak Juang Guru Desa di NTT” dan menjadi buku Best Seller Nusantara.

2.    Melejitkan Berpikir Tingkat Tinggi PPKn Melalui Discovery Learning.

3.    GURU adalah INSPIRASI serial “Menulis Blog itu Keren”

Penulis buku Antologi :

1.    Ukir Prestasi Tebar Inspirasi, Surakarta, Jawa Tengah (27 September 2020)

2.    Secercah Harapan dalam Keterbatasan, Sukoharjo, Jawa Tengah (6 Oktober 2020)

3.    Pahlawan Dalam Hidupku, Solo, Jawa Tengah ( Oktober 2020)

Editor Buku :

1.    Antologi Puisi “Cinta Tergerai” Karya Bergita Kapa, S.Pd

2.    Antologi Puisi “Mimpi dan Cita-citaku” Karya Maria Stefania Tanggela

3.    Antologi Puisi “Beringin Tua” Karya bersama peserta didik SMP Katholik Tunas Harapan Santo Petrus Lahurus Atambua Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.

4.    Antologi Puisi “Celotehan Hati Terselatan Indonesia” Karya Agus Hartatik, S.S., M.Pd

5.    Antologi Puisi “Mengungkap Nuansa Makna Lewat Goresan Puisi” Karya Maksuddin, S.Pd., M.Hum

6.    Antologi Puisi “Coretan Pena Sang Musafir” Karya Suster Modesta Abuk Manek, SSpS., S.Pd

7.    Antologi Puisi “Generasi Melineal to Generasi Covid-19” Karya bersama Dra. Rukmini Dwi Wanti, Prof. Pujiati, M.Soc. Sc., Ph.D, Suster Modesta Abuk Manek, SSpS., S.Pd

 

Blog : www.guruinspirasintt.com,

Facebook : Lilis Sutikno (Mbak Pipin),

Alamat email : ibugurucantik@yahoo.com            lilissutikno69@gmail.com

Dapat dihubungi pada nomor HP/WA : 082 226 376 157


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SUAMI DAN KERIDHOANNYA (K.H. Maimun Zubair)

KATA SAMBUTAN ANTOLOGI CERPEN

PROFIL IBU GURU CANTIK