BUKU WIT 2020 YANG MEMBAWA KEBERKAHAN BAGIKU
TAKDIR BUKU WIT 2020 MENJADIKAN AKU SELEBRITIS TOP DUNIA
Ha ha ha . . . judul yang spektakuler, tapi jujur ya, buku WIT 2020 mendadak membuat aku banyak pekerjaan mengirimkan buku ke penjuru dan pelosok desa di Indonesia. Ketika semua orang sibuk dengan covid-19, aku bersibuk ria dengan menulis, dan sibuk merayu orang untuk mau menulis pasti menjadi buku. Kadang muka aku saya buat tebal, setebal tembok Berlin. Agar orang mau menulis buku, seperti orang hebat saja, aku promosikan diriku jaminan atas buku itu. ha ha ha . . . . wkwkwkwkwk....
Eee... tapi ternyata ucapan positif itu membawa dampak positif juga bagi diri kita lhooo. Maka, berkatalah yang baik-baik saja, agar hidupmu juga penuh kebaikan. Ini bukan kata Kyai, atau Ustadz lhoo... Tetapi ini kata saya, ibu guru cantik guru inspirasi Nusa Tenggara Timur. Bunda Lilis Sutikno. Berkat kata-kata baik saya dalam facebook, juga blog, dan buku saya. Terbitlah banyak buku yang Alhamdulillah laris manis bak kacang goreng buku yang lewat dalam facebook saya, atau blog saya dan di share kemana-mana.
Buku itu ibaratnya lagu dari Mbah Surip, "Tak gendong kemana-mana". Maka buku saya tak gendong kemana-mana juga di dunia maya. Alhamdulillah, buku WIT saya sandingkan dengan karya buku yang lainnya benar-benar laris bak kacang goreng. Gurih, renyah, dan mak nyuusss uangnya masuk ke rekening BCA saya bertubi-tubi banyaknya, berulang-ulang masuknya. Hingga nikmat terasa ketika menerima uang hasil menjual buku itu membuat aku tersenyum malu-malu, tapi mau !!!.
Yaa... mau cetak lagi, dan lagi... benar-benar NTT bangetz, Nikmat Tiada Tara. ha ha ha . . . Buku itu terjual begitu banyak, dengan cara menjual sistem PAHE (Pahet Hemat). Saya menjualnya ada 2 PAHE. Caranya saya paketkan dengan karya buku yang lainnya. Seperti di bawah ini. Ada Paket Hemat Rp. 200.000,- (Dua Ratus Ribu Rupiah), dan ada juga Paket Hemat seharga Rp. 315.000,- (Tiga Ratus Lima Belas Ribu Rupiah), belum termasuk ongkos kirimnya.
EMPATI
Empati
kata yang terdiri dari enam huruf ini merubah cara pandang dan gaya saya dalam
mengajar peserta didik saya di SMP Negeri 2 Nekamese Kabupaten Kupang Nusa
Tenggara Timur. Cara pandang yang keliru bertahun-tahun mendadak berubah total
sejak saya mengikuti kegiatan Wardah Inspiring Teacher (WIT) 2020, yang di
selenggarakan oleh PT. Paragon Technology and Innovation.
Dari
penelusuran yang terdapat pada laman https://www.paragon-innovation.com/
dan diunduh pada tanggal 12 januari 2021, pukul 11.59 WITA. Perusahaan yang
berdiri sejak 1985 ini telah mendapatkan sertifikat GMP (Good Manufacturing
Practice). Dengan pengalaman lebih dari 32 tahun, Paragon telah diakui sebagai
salah satu perusahaan manufaktur kosmetik nasional terbesar di Indonesia dan
telah diperhitungkan dalam taraf internasional dalam menciptakan brand-brand
unggulan seperti Wardah, Make Over, Emina, IX, dan Putri.
Sebagai perusahaan
kosmetik asli Indonesia dengan tingkat pertumbuhan lebih tinggi dari rata-rata
pertumbuhan industri per tahun, kini Paragon telah memiliki lebih dari 7500
karyawan terbaik di bidangnya di seluruh Indonesia yang dipercayakan untuk
memproduksi lebih dari 95 juta produk personal care dan make up setiap
tahunnya.
Pada tahun 2016,
Paragon mendirikan perusahaan logistik bernama PT Parama Global Inspira yang
fokus menangani pendistribusian produk ke para konsumen. Dengan kemajuan
perusahaan yang begitu pesat, PT. Paragon tidak egois untuk meraup keuntungan
pribadi. Dengan ketulusan hati yang luar biasa Paragon memberikan pelatihan
bagi guru yang dikemas dalam lomba bagi guru se Nusantara.
Dengan slogan “Wardah
Inspiring Teacher”. Apresiasi Wardah untuk Para Guru Indonesia, yang bersumber
dari : https://www.paragon-innovation.com/news/detail/wardah-inspiring-teacher-apresiasi-wardah-untuk-para-guru-indonesia
Diunduh pada tanggal 12 Januari 2020, pukul 11.50 WITA. Saya dapatkan
keterangan bahwa, “Apresiasi istimewa dari Wardah untuk para pahlawan tanpa
tanda jasa”, itu adalah bagian dari pengabdian perusahaan besar ini atas jasa
guru di Indonesia. Sungguh luar biasa ide dari para pendiri perusahaan
tersebut, kebaikan yang dilakukan telah kembali kepada perusahaan berupa
keuntungan yang berlipat-lipat.
Wardah yang
merupakan brand kecantikan terkemuka di Indonesia terus berkomitmen untuk
menebarkan inspirasi kebaikan yang positif bagi masyarakat sebagai perwujudan
dari salah satu pilar utamanya yaitu Inspiring Beauty. Bidang pendidikan
menjadi salah satu fokus Wardah dalam menggerakkan berbagai kegiatan positif di
masyarakat. “Wardah Inspiring Teacher adalah bentuk apresiasi Wardah untuk para
guru di Indonesia. Bagi Wardah, meningkatkan kualitas pendidikan generasi
mendatang adalah salah satu cara untuk berkontribusi dalam membangun Indonesia.
Hal ini bisa
dicapai di antaranya dengan lebih mengapresiasi peran guru sebagai pejuang yang
mendidik dan mencerdaskan generasi penerus bangsa,” ujar Salman Subakat, Chief
Marketing Officer. Pada tahun 2020, Wardah Inspiring Teacher berbeda
pelaksanaannya dengan tahun sebelumnya. Hal ini karena musim pandemi covid-19
yang melanda dunia, tetapi hal itu tidak mengurangi maknanya dalam pembelajaran
kepada para guru se Indonesia.
Termasuk saya yang
bisa lolos menjadi pesertanya hingga babak akhir, meskipun tak masuk nominasi
pada tingkat akhir, karena dalam keadaan sakit. Tetapi naluri saya sebagai
inspirator terus berkobar dalam dada saya, hingga terlahirlah tulisan dalam
buku ini.
Alhamdulillah
dengan terpilihnya saya sebagai peserta dalam kegiatan Wardah Inspiring Teacher
2020 membuat andrenalin dalam tubuh saya naik turun volumenya (Adrenalin adalah
hormon yang dihasilkan tubuh saat menghadapi situasi berbahaya atau ketika
sedang stress).
Salah
satu tugas dari Wardah yang harus dikerjakan dan dikumpulkan tepat waktu,
sementara pekerjaan kita sebagai guru juga menumpuk.
Mengapa saya bisa
stress?, mengapa adrenalin saya bisa naik turun volumenya?. Hal itu karena saya
ingin menyelesaikan semua babak dalam Wardah Inspiring Teacher 2020 dengan
segera dan tepat waktu serta sempurna, bersamaan dengan menumpuknya tugas
sebagai guru di SMP Negeri 2 Nekamese, Desa Besmarak Kabupaten Kupang NTT.
Bersamaan saya mewujudkan mimpi saya menjadi pelopor penulis dengan slogan :
“Menulis semudah ceplok telur”, saya ingin membuktikan kepada dunia bahwa
menulis itu memang semudah ceplok telur!.
Satu dayung dua
atau tiga pulau terlampaui, saya melakukan kegiatan Wardah Inspiring Teacher
2020 dengan 4 kegiatan sekali dayung. Tugas pokok sebagai ASN Guru PPKn SMP
Negeri 2 Nekamese, menjadi pelopor dan pencetus ide KELAS WAG MBI (Kelas
WhatsApp Group Menulis Buku Inspirasi). Menulis pasti menjadi buku ber-ISBN
bersama pecinta literasi Nusantara yang saya kenal lewat facebook saya Lilis Sutikno (Mbak Pipin). Bercita-cita untuk menyelesaikan
semua tugas dari Wardah Inspiring Teacher dengan baik dan tepat waktu, serta
menyiapkan DUPAK untuk naik pangkat ke IV/c.
Pikiran yang
bercabang-cabang itulah membuat saya drop dan sakit, saya memutuskan focus pada
2 kegiatan yang mendesak. Tugas pokok sebagai ASN di akhir semester, menyiapkan
penilaian akhir semester, hingga menulis raport peserta didik, dan
menyelesaikan buku “Hadiah Untuk Bundaku Jilid 1 dan 2.
Buku Bundaku Jilid 1 dan 2 karya peserta belajar menulis pasti menjadi buku ber-ISBN dalam komunitas KELAS WAG MBI
Buku bundaku rencananya
akan diberikan kepada para ibu dari peserta belajar menulis dalam KELAS WAG MBI
pada hari Ibu 22 Desember 2020. Dari keempat rencana diawal yang terealisasi
dengan baik hanya 2 kegiatan saja dan belum sempurna, atau 50% berhasil saya
selesaikan dengan baik, dan 50% gagal, kegagalan dalam menyelesaikan
tugas-tugas dari Wardah Inspiring Teacher 2020 membuat saya merasa bersalah.
Untuk menebus
kesalahan itu dengan memberikan motivasi kepada para alumni Wardah Inspiring
Teacher 2020 untuk menulis buku bersama tentang kisah kita selama mengikuti
kegiatan yang di sponsori Wardah Cosmetik untuk para guru. Alhamdulillah, buku
ini bisa terwujud dengan semangat yang luar biasa dari teman-teman seluruh
Indonesia.
Langkah seribu
diawali dari langkah pertama, untuk mewujudkan mimpi menulis buku bersama
teman-teman alumni Wardah Inspiring Teacher 2020, saya mengajak narasumber
dalam KELAS WAG MBI Pak Sahat Serasi Naibaho, S.Si.,Gr. Sebagai editor buku
kami, beberapa hari sebelum memulai belajar menulis, saya menjelaskan tekniknya
kepada Pak Sahat. Pas hari dimana kami akan mulai belajar, Pak Sahat menuliskan
pengalamannya dalam facebook yang dibagikan kepada saya dengan kalimat sebagai
berikut, “Malam hari ini merupakan malam yang luar biasa bagi saya, berada bersama-sama
dengan 22 guru inspiratif se-Indonesia. Ya, mereka adalah guru-guru hebat yang
mengikuti Program "Wardah Inspiring Teacher (WIT) tahun 2020".
Flyer
Pak Sahat dalam Facebook yang dibagikan kepada saya pada tanggal, 12 Januari
2021
Sebagai guru senior dan instruktur
provinsi NTT juga narasumber literasi daerah perbatasan saya merasakan banyak
manfaat yang didapat dari PT Parama Global Inspira. Manfaat pertama adalah
tentang bagaimana sebagai seorang guru professional saya harus mengedepankan
“Empati” dalam proses belajar peserta didik saya. Hal ini ketika saya
praktekkan langsung dalam tugas saya sebagai guru desa, sungguh luar biasa
dampaknya terhadap tanggung jawab peserta didik dalam menyelesaikan
tugas-tugasnya.
Empati adalah kemampuan
untuk memahami apa yang dirasakan orang lain, melihat dari sudut pandang orang
tersebut, dan juga membayangkan diri sendiri berada pada posisi orang tersebut.
Hal ini berdampak sangat dalam terhadap emosi jiwa saya, ketika dihadapkan pada
keadaan dan kondisi seperti saat ini, dimana para peserta didik saya yang sulit
untuk menyesuaikan diri dengan situasi pandemi covid-19.
Dimana
pembelajaran yang awalnya melalui tatap muka, bisa melihat guru langsung, dan
tiba-tiba harus berhadapan dengan kertas-kertas yang berisi tugas-tugas dari
semua guru membuat peserta didik kaget dan tidak siap. Dengan berempati kepada
mereka saya dapat memainkan peran penting dalam membangun dan menjaga hubungan
antara saya sebagai guru dan peserta didik sebagai anak saya sendiri.
Dampak dari rasa
empati ini memunculkan semangat yang luar biasa pada diri peserta didik saya
dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Meskipun terlambat menyelesaikan
tugas-tugasnya dan ada banyak kendala bagi peserta didik, juga ada beberapa
soal yang dikerjakan salah, sebagai guru saya sangat menghargai kerja keras
tersebut.
Saya berusaha
memahami keadaan dan kondisi peserta didik yang tinggal bersama nenek yang
sudah janda dan buta aksara, sementara kehidupan nenek ditanggung oleh pamannya
yang menjadi sopir angkutan umum desa. Kedua orang tua tinggal di pulau yang
berbeda meskipun berada dalam wilayah provinsi yang sama. Menjadikan peserta
didik saya mengalami banyak hal yang harus dilaluinya seorang diri.
Sebagai gurunya
saya dapat membaca dari gesturnya (Gestur adalah suatu bentuk komunikasi
non-verbal dengan aksi tubuh yang terlihat mengkomunikasikan pesan-pesan
tertentu, baik sebagai pengganti bicara atau bersamaan dan paralel dengan
kata-kata. Gestur mengikutkan pergerakan dari tangan, wajah, atau bagian lain
dari tubuh. Red). Ketika saya berkunjung ke tempat belajar kelompoknya, saya
tidak dapati peserta didik tersebut. Maka saya harus datang berkunjung kerumah peserta
didik, yang ternyata ia tinggal bertiga dengan paman dan neneknya. Saya dapati keadaan
yang sangat memprihatinkan dalam kehidupan peserta didik saya di desa.
Dengan kelembutan
hati seorang ibu, saya berusaha untuk mendekat dan berbicara dari hati ke hati
sehingga muncullah semangat dalam dirinya untuk belajar, intinya peserta didik
saya mau belajar dan mengejar ketertinggalannya dalam menyelesaikan
tugas-tugasnya dalam mata pelajaran PPKn, juga mata pelajaran yang lainnya.
Tampak pada gambar dibawa ini bagaimana saya sebagai guru desa, harus berempati
kepada peserta didik saya mengalami hal seperti saya cerita di atas.
Salah satu
murid yang orang tuanya tinggal di Kabupaten Rote Ndao. Muridku tinggal
bersama Neneknya di Kabupaten Kupang (Gambar
2 & 3), inilah pekerjaan
anak desa, yang rata-rata menjadi peternak sapi bagi keluarganya.
Gambar di atas murid
kelas VIII sedang memberikan makan sapi milik Pamannya yang
dipanggil OM (Gambar 1). Pada gambar 4, saya sedang
mengajar di Rumah Bapak Jonh Sakau. Kelompok Wilayah Gang Baru Desa Tunfeu,
Kelas VII, materi “Perumusan dan Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara”.
Manfaat kedua yang
saya dapatkan dari kegiatan ini adalah bagaimana saya menjadi cantik secara
fisik oleh polesan make up Wardah. Jujur, saya belum pernah bersentuhan dengan make
up wardah selama hidup saya yang setengah abad ini. Ketika saya menjadi salah
satu peserta Wardah Inspiring Teacher 2020, barulah saya merasa harus mensuport
produk yang sudah memberikan saya ilmu dan kiat-kiat menjadi guru professional
sejati.
Sungguh benar
firman Allah dalam Al-Qur’an, “Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat
baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian
kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.” (QS. Al-Isra' ayat 7). Sebagai seorang muslimah,
ketika ada seseorang berbuat baik kepada saya secara naluri saya ingin membalas
budi baiknya itu. Meskipun itu hal yang tak mungkin saya lakukan, sebab
kebaikan seseorang kepada kita tak dapat dibalas dengan yang kita miliki.
Seberapapun yang
saya berikan kepada PT. Paragon Technology and Innovation dan PT Parama Global
Inspira, tidak ada nilainya dibandingkan yang telah perusahaan lakukan untuk
saya dan teman-teman guru dari pelosok negeri ini. Apalah artinya yang sedikit saya
dan teman-teman abadikan dalam buku ini dibandingkan dengan yang telah
perusahaan lakukan kepada kami guru alumni Wardah Inspiring Teacher 2020.
Hari itu saya
mendapatkan sedikit rejeki, saya pergi ke toko agen kosmetik terkenal di kota
Kupang-NTT. Saya sudah berlangganan lama pada toko tersebut, sehingga dengan
pemilik toko sangat bersahabat. Pagi itu saya mendatangi counter Wardah, saya
lihat-lihat produknya dan bertanya keunggulan produknya serta minta penjelasan
kepada pegawai atau konsultan kecantikan dari PT Parama Global Inspira perusahaan
logistik yang didirikan Paragon pada tahun 2006 khusus menangani
pendistribusian produk ke para konsumen.
Dari konsultan
tersebut saya mendapatkan ilmu tentang perawatan muka praktis dan sederhana serta
kosmetik apa yang cocok bagi saya yang telah berusia setengah abad ini. Empat
lembar mata uang rupiah bergambar Soekarno Hatta saya keluarkan dari dompet
saya untuk membeli semua yang telah dijelaskan kepada saya. Sejak hari itu saya
menggunakan kosmetik asli Indonesia dengan merk Wardah, secara keseluruhan.
Masya Allah . . .
ketika saya mengenakan kosmetik Wardah pertama kalinya, hampir satu sekolah
saya mengatakan “Tampilan bunda hari ini lain daripada yang lain”, teman yang
lainnya berkata, “Bunda cantik sekali hari ini”. Waduh!, saya mendadak bagaikan
gadis usia tujuh belas tahun yang genit dan berbangga hati bahwa hari ini saya
benar-benar sangat cantik. Ha ha ha…
Wajah saya berubah
memang setelah saya mengenakan kosmetik Wardah, sentuhannya terasa lembut di
pipi dan seluruh wajah saya, pancaran warnanya sesuai dengan usia saya. Sebagai
seorang wanita karier, percaya diri saya bertambah ketika banyak orang berkata
kepada saya, bahwa saya berubah, “Bund… hari ini semakin ayu saja, apa resepnya
bunda kok ayu tenan?”. (Bunda hari ini semakin cantik saja, apa resep
kecantikannya, sungguh bunda cantik sekali).
Bahkan ada yang
mengambil foto di FB lalu kirim japri melalui WA dengan mengucapkan, “Selamat
pagi bunda cantik, maaf saya suka sekali foto bunda yang ini, punya daya tarik
tersendiri untuk saya. Selamat beraktivitas ya bunda sayang, Tuhan memberkati
bunda dalam segala keadaan, amin”. Percaya atau tidak?, yang mengirimkan WA
tersebut sahabat saya perempuan hebat, guru PPKn dari SMP Negeri 3 SoE,
kabupaten TTS (Timor Tengah Selatan), namanya ibu Erlin Kaat, S.Pd.
Saya seperti
tersanjung sekali, membaca WA dari beliau, yang seru lagi teman satu sekolah di
SMP Negeri 2 Nekamese Desa Besmarak. Ibu Susan namanya seorang agen kosmetik
online berkata kepada saya sambil berbisik, “Bund, saya pakai wardah juga,
meskipun saya menjalankan bisnis online kosmetikku”. Lhoooo???!!!!!, saya kaget
juga, kok bisa???... jualan kosmetik import online, terkenal lagi kok memakai
produk Wardah asli Indonesia (dalam hatiku saja).
Foto
bersama Ibu Susan di ruang guru dan Serum Wardah yang membuat wajahku semakin
bersinar
Setelah dijelaskan
panjang lebar segala kelemahan kosmetik import online yang mahal-mahal
tersebut, saya bisa paham sebab saya dulu juga sempat berkarier pada dunia
tersebut hingga pada level “Senior Manager”, hingga saya bisa berangkat umroh
bersama ibu saya di tahun 2012. Tidak bisa dipungkiri guru-guru perempuan di
Indonesia banyak yang melakukan bisnis terselubung menjalankan bisnis Multi
Level Marketing, termasuk saya dari bisnis kosmetik, hingga minuman juga
obat-obatan herbal Indonesia.
Naluri emak-emak saya
dalam berjuang mensejahterakan keluarga muncul dengan tampilan saya yang cantik
berkat make up Wardah kosmetik asli Indonesia. Setiap orang yang bertanya
kepada saya, biasanya emak-emak muda para guru juga sahabat saya dalam majelis
ta’lim kota Kupang. “Bunda apa resepnya kok semakin cantik saja setiap
hari?...”, saya jawab: “Saya menggunakan Wardah buu”. Langsung dijawab: “Emang
Wardah memang Te Oo Be Ge Te (Top Banget) Bunda, aku juga pakai Bund”.
Tapi kok
tampilannya kinclong ya bund?... aku nggak seperti bunda. Saya jelaskan bahwa
saya mengunakan perawatan wajah dengan produk Wardah semuanya dari serum wajah,
alas bedak, bedak nomor 4, hingga sabun khusus membersihkan wajah dalam 1 seri.
Kalau gitu aku pesan bunda, tolong diantar ke rumah ya bund, sekalian dengan
gojeknya ya bund…
Ahay… satu dayung
dua, atau tiga pulau terlampaui, memakai Wardah, dan bisa jualan produknya
juga, dan dapat pemasukan tambahan pula serta tampilanku semakin cantik
mempesona, ha ha ha . . .
Sejak hari itu, saya melayani teman
perempuan dalam organisasi juga di sekolah yang berjarak puluhan kilo dari kota
untuk membelikan produk Wardah. Alhamdulillah, berkat Wardah ada tambahan
penghasilan tanpa harus melakukan korupsi uang Negara.
Menjadi
hebat itu tidak harus menjadi pejabat, jadi kaya itu tidak harus korupsi.
Apapun yang kita lakukan asalkan halal itu lebih bermakna bagi kehidupan kita
juga keluarga kita. Mereka akan menghargai kerja keras dan kejujuran serta
keuletan kita dalam bekerja. Guru mulia karena karya, saya persembahkan karya
indah dalam buku ini kepada PT. Paragon Technology and Innovation dan SMP
Negeri 2 Nekamese yang telah menjadikan saya pada titik sukses guru desa yang
cantik luar biasa.
Alhamdulillah...semoga anugerah dari Allah senantiasa membuat kita semua bersyukur. Itulah makna mendalam dari empati.
BalasHapusAamiin, terima kasih Pak Daryono
HapusMasya Allah begitu semangat dan kreatifnya ibu cantik kadang memang kedisiplinan dan kesuksesan harus berawal dari dipaksa dan dpacu ..Tidak semua orang beruntung namun semua orang punya kesempatan ....terima kasih inspirasinya.....Wardah produk yang saya suka juga ..he..he..he...
BalasHapusAllahu Akbar. Inspiratif Bu Lis. Sosok luar biasa. Mg SHT n bahagia slalu
BalasHapusMasya ALLAH 💪💪 LUAR BIASA PANJENENGAN BU LILIS. Barokallahu fiik
BalasHapusAlhamdulilah luar biasa
BalasHapusMaturnuwun Pak
HapusMasyaAllah bu, sangat memberi motivasi yang hanya menulis untuk meluangkan waktu, terimakasih bu menjadi tamparan buat saya untuk terus berkarya
BalasHapusMasha Allah Bun, inspiratif sekali, jadi semangat saya nya.
BalasHapusMbak Lilis....aku padamu mbak, emak super duper
BalasHapusApa kabar bu?... Bu Chris juga super duber kereennya. Sukses ya buu
HapusMasyaallah .... Semangat Ibu hebat, selamat atas semua prestasinya Bunda cantik. Semoga menularkan semangat pendidik yg multi talenta pada Bunda bunda hebat laiinnya.
BalasHapusSemoga sehat selalu bunda.
BalasHapusMasyaAllah, keren Bunda.. semoga selalu menginspirasi
BalasHapusTerima kasih Pak Nova, apa kabar?
HapusWah... Bunda Lilis mah tiada tandingnya.
BalasHapusBenar2 NTT ; NULIS TERUS TERUS_AN.
Salut juga dengan kejagoan bunda dalam promosiiin buku2.
Salut_lah pada
Keren tiada duanya bunda👍👍👍👍👍👍👍
BalasHapusSukses Pak Sahat
HapusMantap...Bu Lilis...membedakan bahasa asing mohon gunakan tulisan miring agar lebih elok untuk dibaca dan disimak...dan hendaknya perkecil kata ambigu hehehe maaf ya bu
BalasHapusTerima kasih Pak Nas
HapusEnak bacanya bu...
BalasHapusTerima kasih
HapusLuar biasa keren bunda. Sukses selalu ya bun
BalasHapusAamiin..., terima kasih Bu
HapusLuar biasa, ibu guru inspiratif dan memang benar" menginspirasi saya.
BalasHapusBuku yang di Pak Wali bagaimana bu?
Hapus