BU GURDES JADI KEPALA SEKOLAH (1)
BU GURDES JADI KEPALA
SEKOLAH
(Catatan perjalanan
mengikuti Diklat Calon Kepala Sekolah)
Tak pernah terpikirkan dalam diri Bu Gurdes untuk jadi Kepala
Sekolah!!!. Ketika nama terpampang dalam panggilan untuk melengkapi bahan guna
keperluan mengikuti Tes Substansi Diklat Calon Kepala Sekolah pada Dinas
Pendidikan Kabupaten Kupang Bu Gurdes tak sedikitpun berminat!. Tetapi sebagai
ASN Bu Gurdes tetap harus ikut aturan yang ada.
Setelah nama ada, Bu Gurdes lapor kepala sekolah. Dimana di
sekolah Bu Gurdes dijabat oleh Plt (Pelaksana Tugas) Ibu Dra. Rukmini Dwi Wanti
yang juga sama-sama dipanggil ikut kegiatan tersebut. Ada 3 nama yang berasal
dari sekolah Bu Gurdes untuk mengikuti kegiatan Diklat tersebut. Pak Antonius
Radja sahabat Bu Gurdes yang ahli mencetak juara nasional dalam hal tarik
suara, juga terpanggil untuk ikut seleksi Diklat Calon Kepala.
Singkat cerita dari ketiga sahabat Bu Gurdes dalam 1 sekolah,
yang lolos hingga babak Diklat yang sebenarnya hanyalah Bu Gurdes sendirian.
Qodarullah (semua sudah kehendak Allah Swt), maka apapun yang terjadi,
terjadilah !!!. Bu Gurdes harus tarik napas panjang untuk mengikuti kegiatan Diklat
Calon Kepala Sekolah ini.
Hingga harus masuk Diklat, Bu Gurdes masih tetap tak fokus pada kegiatan tersebut. Bu Gurdes hanya sibuk menulis, dan memberikan bimbingan menulis hingga menjadi buku kepada sahabat literasi se-Indonesia. Malam menjelang Diklat Calon Kepala Sekolah, Bu Gurdes masih sibuk dengan materi Seminar Nasional dengan materi andalan yang tak pernah basi, “Menulis Semudah Ceplok Telur”.
Flyer Kegiatan Rabu Malam, 06 Oktober 2021
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=4544198132313881&id=100001712161927
Setiap akan mengajar (Menjadi Narasumber) atau Pemateri dalam
sebuah seminar Bu Gurdes selalu sibuk sehari sebelumnya. Meskipun materi sama
dari waktu ke waktu, “Menulis Semudah Ceplok Telur”, tetapi Bu Gurdes selalu
memiki cara untuk ada pembedanya. Ada daya tarik tersendiri dalam menyampaikan
pesan kepada seluruh rakyat Indonesia. Bahwa “Menulis Semudah Ceplok Telur” itu
memang mudah, dan sangat mudah. Ya.. semudah kita ceplok telur!!!.
Hal ini terlihat setiap usai
membawakan materi tersebut, selalu ada sahabat literasi baru dari seluruh
Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Mianggas hingga Pulau Rote, yang
mampir ke FB atau Blog-nya Bu Gurdes yang populer dengan Ibu Guru Cantik, Guru
Inspirasi Nusa Tenggara Timur. Tak jarang mereka langsung WA pribadi dan ingin
bergabung pada KELAS WAG MBI (Kelas belajar menulis pasti menjadi buku
ber-ISBN).
Lalu menanyakan bagaimana agar bisa masuk KELAS WAG MBI
tersebut?. Sahabat Literasi yang tergabung dalam KELAS WAG MBI tahu, bahwa
tanpa Diklat Kepala Sekolah Bu Gurdes sudah menjadi Kepala Sekolah dalam KELAS
WAG MBI tersebut, sejak setahun yang lalu!. Alumni dari KELAS WAG MBI adalah
para penulis hebat dunia yang akan memberikan warna dalam dunia literasi kita.
Baik literasi digital maupun literasi yang lainnya (seperti mencetak buku
ber-ISBN).
Seperti hari ini, Bu Gurdes mendapatkan 7 sahabat baru
menulis buku. Mereka berminat untuk menulis buku dan tidak tahu caranya. Ketika
Bu Gurdes membalas WhatsAap-nya, betapa mereka senang dan bahagia serta merta
langsung mendaftar menjadi penulis buku. Ya, saat ini Bu Gurdes sedang
menyiapkan buku antologi dengan cover “Hadiah Untuk Bundaku Jilid 5”. Dimana
buku 1 dan 2, sudah terbit tahun lalu, sedangkan buku 3 dan 4 untuk hadiah para
ibu nanti pada tanggal 22 Desember 2021.
Keajaiban terjadi dalam hidup Bu Gurdes, Diklat Calon Kepala
yang tidak pernah di mimpikan apalagi harus jilat atasan, sikut kiri dan kanan,
lalu menginjak bawahan untuk suatu kursi bernama Kepala Sekolah. Tiba-tiba
Allah anugerahkan kepada diri Bu Gurdes yang acuh tak acuh pada ketetapan-Nya,
pada takdir yang telah Allah berikan kepada dirinya, seorang malaikat tak
bersayap di sekeliling Bu Gurdes.
Malaikat tak bersayap itu begitu cekatan dan siap sedia setiap
saat membantu Bu Gurdes dan begitu sigap serta cekatan menyiapkan segala
sesuatu untuk Bu Gurdes tampil prima pada kegiatan hari pertama pada Kamis, 7 Oktober
2021. Malaikat-malaikat itulah yang sibuk dari pagi hingga pagi menyiapkan
segala sesuatu yang dibutuhkan Bu Gurdes tampil pada acara Diklat Calon Kepala
Sekolah tersebut.
Apa saja yang harus disiapkan pada Diklat Calon Kepala
Sekolah tersebut?. Semuanya ada di WA group Diklat Calon KS Kab. Kupang dibaca
oleh anaknya Bu Gurdes yang nomor 3, namanya Ayudia Riski Alauddin. Dialah
malaikat tak bersayap yang menyiapkan segala sesuatu yang akan Bu Gurdes bawa
esok hari, sementara Bu Gurdes sibuk menjadi Narasumber Seminar Nasional Menulis
Buku Ber-ISBN.
Mulai membeli dasi warna hitam, kerudung hitam pendek, dan
menyeterika baju putih dan rok warna hitam, serta memasang PIN dari Lemhanas RI
pada dada kiri baju (sebagai tanda Bu Gurdes Alumni Diklat Trainer of
Trainer/Pelatihan Untuk Pelatih Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan dari Lembaga
Ketahanan Republik Indonesia). Menyiapkan tas punggung, lengkap dengan isinya
berupa mukena dan Al-Qur’an kecil. Sepatu dan kaos kaki juga tak luput dari
persiapan yang dilakukan Ayu untuk Mamanya besok harus Diklat Calon Kepala
Sekolah.
Ayu adalah saksi sejarah Bu Gurdes menjadi ASN (Apartaur Sipil
Negara) pada SMP Negeri 2 Nekamese. Sejak dalam kandungan Ayulah yang berjuang
menemani Bu Gurdes menyiapkan berkas ASN, dahulu bernama PNS (Pegawai Negeri
Sipil). Alhamdulillah, Bu Gurdes menjadi ASN atas budi baik Pak Susilo Bambang
Yudhoyono ketika menjabat menjadi Presiden Republik Indonesia.
Pada Piagam Penghargaan Satya Lencana Pengabdian Bu Gurdes
menjalankan tugas Negara selama 10 tahun, Pak Susilo Bambang Yudhoyono pula yang
memberikan tanda tangan tersebut. Bagi Bu Gurdes, Pak Susilo Bambang Yudhoyono
adalah Malaikat yang dikirim Allah ke bumi untuk Bu Gurdes dan 10 teman guru
honor pada SMP Negeri 2 Kota Kupang ketika itu. Tanpa tes, tanpa basa-basi, Pak
Susilo Bambang Yudhoyono langsung memberikan SK CPNS (Surat Keputusan Calon Pegawai
Negeri Sipil) Indonesia kepada Bu Gurdes.
Perjuangan Pak Susilo Bambang Yudhoyono untuk para guru
Indonesia ketika itu luar biasa. Siapapun guru yang mengabdi selama 5 tahun
berturut-turut pada provinsi yang kekurangan guru harus diangkat menjadi PNS.
Tentulah hal ini tak luput dari budi baik Bapak Prayitno sebagai kepala sekolah
Bu Gurdes di SMP Negeri 2 Kota Kupang. Semua guru yang diangkat wajib
ditempatkan pada desa-desa yang terpencil.
Bu Gurdes adalah salah satu dari sekian ribu guru yang
mendapatkan kebijakan tersebut dari Presiden Republik Indonesia yang bernama Bapak
Susilo Bambang Yudhoyono. Hingga Bu Gurdes saat ini ikut Diklat Calon Kepala
Sekolah, Bu Gurdes tetap setia mengabdi pada sekolah tersebut. Bu Gurdes adalah
kepanjangan dari Ibu Guru Desa.
Sejak awal bertugas ditempatkan dalam SK CPNS hingga saat ini
telah berpangkat IV/b mengabdi pada sekolah yang sama. dan akan menapaki kursi
Kepala Sekolah, jika Bu Gurdes lulus Diklat Calon Kepala Sekolah ini!. Ha ha ha
. . . Tiba-tiba Bu Gurdes di takdirkan Allah berjumpa dengan Instruktur Diklat
Calon Kepala yang memiliki sertifikat Nasional dan ter-update.
Sungguh suatu keajaiban terjadi dalam hidup Bu Gurdes pada
hari ini, dimana Bu Gurdes Diklat bersama 19 teman dalam satu kelas dengan
identitas KELAS B (bersama Bu Gurdes menjadi 20 peserta Diklat). Dengan
Narasumber/Instruktur/Pengajar yang sangat profesional dalam bidangnya, beliau
adalah Ibu Veronika Wawo dari Kabupaten Ngada yang berprofesi sebagai kepala
sekolah pada SMA Negeri 5 (Sekolah Penggerak yang masuk dalam 10 terbaik
se-Indonsia).
Segala sesuatu jika kita lalui dengan bergantung kepada
Allah, berharap kepada Allah, bersujud memohon kebaikan di bumi dan akherat
kelak, serta berlindung hanya kepada Allah Azza wa Jalla saja. Maka nikmat
Tuhan yang mana yang akan kau dustakan???.... Keajaiban terjadi pada diri Bu
Gurdes untuk serius ikut Diklat yang berjumlah 300 JP (300 Jam Pelajaran ini).
Semangat yang di pancarkan dari hati Ibu Veronika Wawo (Kami memanggilnya
Mama), merasuk ke dalam kalbu Bu Gurdes dan menyentuh hati Bu Gurdes yang
paling dalam.
Dalam perjalanan pulang, Bu Gurdes masih tertegun dan
terkagum-kagum dengan cara mengajar serta gaya mengajarnya yang luar biasa. Beliau
instruktur hebat era 4.0, Bu Gurdes yang tadinya tak memiliki minat untuk
mengikuti Diklat Calon Kepala Sekolah tiba-tiba bersemangat yang luar biasa.
Sepanjang perjalanan pulang ke rumah, semangat itu membara dalam dada Bu Gurdes,
semangat juang yang telah Mama Vero kobarkan dalam dada kami pada 20 peserta
Diklat Calon Kepala Sekolah pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Kupang.
Sesampainya di rumah, karena hari telah sore dan matahari
mulai nampak akan tenggelam. Bu Gurdes langsung mandi dan mendirikan sholat
Asyar, dilanjutkan dengan membaca Al-Qur’an sambil menunggu adzan maghrib untuk
berbuka puasa. Entah apa yang terjadi, ketika dalam keadaan bersuci dan
melantunkan ayat-ayat suci dalam Al-Qur’an yang sedang dibacanya, air mata
meleleh tak terbendung lagi. Entah perasaan apa yang terjadi pada diri Bu
Gurdes pada peristiwa hari ini.
Bu Gurdes menangis hingga sesenggukan dada terasa sesak
melewati hari pertama Diklat Calon Kepala Sekolah bersama Mama Veronika Wawo
yang cantik jelita dan sangat hebat dalam menyampaikan materi-materi Diklat
Calon Kepala tentang Tugas OJT 1 hingga 4. Bu Gurdes bukan menangis karena materinya,
bagi Bu Gurdes materi-materi yang Mama Veronika Wawo sampaikan tak beda jauh
dengan materi-materi Diklat Nasional yang banyak Bu Gurdes ikuti selama ini. Materi
tugas 1, itu adalah materi yang Bu Gurdes dapatkan ketika Diklat dari Lemhanas
sebulan yang lalu. Wajar jika Bu Gurdes mendapatkan nilai yang bagus, ingatan
Bu Gurdes masih tajam.
Ada sesuatu yang membuat Bu Gurdes harus menumpahkan segala isi dalam dada ini diatas sajadah panjangnya di waktu Asyar itu, yaitu kepribadian seorang instruktur/narsumber/pengajar yang luar biasa hingga bisa menguncang dada Bu Gurdes sampai pada titik lemah ego-nya hati yang keras kepala. Pantaslah seorang sahabat yang kini telah menjadi kepala dinas pernah berkata bahwa Bu Gurdes itu kepala batu!.
Kini Bu Gurdes hanya ingin mengikuti takdir yang Allah telah
tetapkan pada diri Bu Gurdes seperti air. Dimana air mengalir sampai jauh, air
akan menabrak batu, bahkan jika menemui jurang air akan terjun bebas ke bawah
lalu berdiam diri menemui kedamainan dan kesejukan bagi penikmat air terjun
dimanapun di dunia ini. Air akan tetap memberikan kesejukan pada sekelilingnya.
Perlahan tapi pasti, bersamaan air mata itu berhenti, hilanglah rasa sesak dalam dada Bu Gurdes. Selesai pula pada dua ayat terakhir dalam Al-Qur’an yang Bu Gurdes baca “Maka nikmat Tuhan-mu yang manakah yang kamu dustakan?. Maha Suci Allah nama Tuhan-mu, pemilik Maha Keagungan dan Maha Kemuliaan. Alhamdulillah Ya Allah, Ya Rabb Engkau lancarkan segala tugas hamba pada hari ini. Lindungilah dan jagalah hamba Ya Rabb dalam segala keadaan, aamiin...
Dokumen
Kegiatan Diklat Calon Kepala ada di sini:
1. https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=585504705987938&id=100035852402317
2. https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=4547990228601338&id=100001712161927
Masya Allah...proses yang indah......
BalasHapusIbu Heleiyah, terima kasih banyak, sudah berkenan singgah.
HapusSelamat Bunda Cantik.
BalasHapusPerjuangan yang Luar Biasa.
Semoga Indah Pada Waktunya.
Terima kasih Bu Tiwi, sukses juga untuk Bu Tiwi ya...
HapusYA ALLAH....sungguh sudah saatnya Bu Gurdes memegang amanah. Pada saat dan waktu yg tepat. Semoga petunjuk Allah atas bu Gurdes selalu...🤲🤲🤲
BalasHapusMasyaAllah mantappp.... Lanjutkan Bu Gurdes tetap semangat
BalasHapusSelamat, Komandan! Emas tetplàh emas sekalipun ia ada di dalam Lumpur. Semoga ibu menjadi Kepsek yang amanah yang membangun banyak orang seperti di MBI. GB!
BalasHapusKeren Bunda.
BalasHapusSemangat..semangat..
Kiranya harapan dan impian Bunda segera terkabul. 😊🙏🙏
Keren bunda,,, semangat selalu khususnya dalam mengemban tugas yang baru...
BalasHapus