BU GURDES JADI KEPALA SEKOLAH (2)
IBU GURU DESA JADI KEPALA
SEKOLAH
(Catatan perjalanan
mengikuti Diklat Calon Kepala Sekolah)
AKU HARUS SABAR
Tulisan
ini diilhami kejadian pada pengambilan foto bersama sahabat Bu Gurdes, yang
telah menjadi kepala sekolah di kabupaten Kupang. Kejadiannya setelah sambutan
kepala dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Kupang, acara seremonial
diklat calon kepala sekolah usai. Tanpa sengaja Bu Gurdes jumpa dengan teman
yang pernah bertugas bersama menjadi instruktur di tingkat Kabupaten Kupang
juga Provinsi NTT.
Masih kuat dalam ingatan Bu Gurdes tentang kejadian tersebut
pada tugas instruktur Kurikulum 2013, kami pernah keliling bersama menjalankan
tugas sebagai instruktur kabupaten juga provinsi. Sahabat Bu Gurdes yang telah
2 periode menjadi kepala sekolah tersebut, melintas di depan kami para
emak-emak hebat.
Ibu Yanti Pulungtana kepala SMPN 6
Nekamese, Ibu Florince Lumba kepala SMPN 1 Fatuleu, Ibu Jeani Katarina Rambu Kepala SMPN Amabi
Oefeto
Biasalah
emak-emak jika jumpa yang dilakukan pasti selvi dan foto bersama. Foto inilah
saksi bisu atas kejadian yang akan Bu Gurdes ceritakan pada lembar kedua
perjalanan diklat calon kepala sekolah di kabupaten Kupang. Semoga menjadi
pelajaran bersama dan memberikan inspirasi kepada kita semuanya.
Ketika Bu Gurdes jumpa sahabat yang
telah menjadi kepala sekolah mereka bilang, “Bunda kita foto bersama yuuk?”.
Ajak dari salah satu sahabat Bu Gurdes ini, ketika asyik cerita sambil mencari
bantuan siapa yang bisa menolong kita berempat untuk foto bersama. Bu Gurdes
tiba-tiba melihat sahabat instruktur yang juga kepala sekolah melewat di depan
kami. Dengan sopan Bu Gurdes menyapa, dan minta tolong foto kami.
Jawaban seorang kepala sekolah yang
pernah bertugas bersama Bu Gurdes menjadi instruktur kurikulum 2013 keliling
kabupaten Kupang juga keliling Nusa Tenggara Timur itu menjawabnya “Aduh saya
tidak bisa foto”. Mendapat jawaban seperti itu Bu Gurdes masih mengejarnya dan
meminta tolong, setahu Bu Gurdes beliau bisa foto kami. Karena ketika kami
sama-sama bertugas kami saling menolong untuk foto kegiatan dan membuat
laporan. Bu Gurdes meski telah memiliki 5 cucu, masih ingat dengan kejadian di
mana kami sama-sama 1 tim tugas instruktur keliling NTT.
Beliau yang terhormat kepala sekolah
dua periode tersebut sangat mahir mengambil foto untuk keperluan laporan diklat
kami untuk LPMP NTT. Tiba-tiba dengan sombongnya beliau bicara, bahwa tidak
bisa foto dan tidak biasa foto nanti hasilnya jelek. Menyadari kejadian yang
tidak bersahabat tersebut, Bu Gurdes langsung balik arah dan meminta tolong
kepada sekeliling yang bisa membantu kami untuk membuat foto kenangan bersama
di hotel Pelangi kota Kupang.
Cerita tentang kejadian kemaren,
baru Bu Gurdes bahas bersama suami sore tadi, setelah suami melihat foto-foto
Bu Gurdes dalam album facebook dokumentasi kegiatan diklat calon kepala.
Seperti biasa Bu Gurdes cerita kejadian kemaren dengan semangat membara kepada
suami, seperti yang telah Bu Gurdes ceritakan di atas.
Di luar dugaan dan nalarnya Bu
Gurdes, suami menjawab. Inilah kabupaten Kupang, mengangkat kepala sekolah asal
saudara bupati atau kepala dinas tanpa memikirkan kompetensi yang di miliki. “Masak
kepala sekolah kok foto saja nggak bisa?, bagaimana jika dia mau upload foto
untuk buat laporan ke dinas?...” Masalah kecil ini Maa, Azkia saja (Azkia itu
cucunya Bu Gurdes yang masih PAUD) bisa foto kita dengan berbagai gaya.
Ini seorang kepala sekolah kok idiot
gitu!. Bu Gurdes kaget dengan jawaban suami yang memang ceplas ceplos jika
diajak berdiskusi. Lalu Bu Gurdes mencoba mengalihkan pembicaraan agar
sahabatnya Bu Gurdes tak dikatakan idiot oleh suami. Ha ha ha . . . Emang sih kalo
dipikir bener juga suami gue!. Dalam hati Bu Gurdes ngakak juga!. Ha ha ha . .
.
Lalu Bu Gurdes mencoba mengajaknya
bicara sambil memberikan teh di sore hari, seperti di iklan TV itu. Romantis
banget dech sore itu, cie... cie... cie... Romantis ni yee!. Menurut Mama bukan
dia bodoh Paa, tapi Papa kan tahu, Mama ini hanya guru di desa. Sementara
mereka kan kepala sekolah, tidak semua kepala sekolah lho Paa mau bergabung
dengan guru. Guru bagi kepala sekolah itu bawahan yang tidak selevel dengannya.
Apalagi di tempat umum Paa, yaa gengsilah mereka kenal dengan kita Paa.
“Oooo gitu ya Maa?...” Jadi nanti
kalau Mama jadi kepala sekolah akan berubah juga seperti teman-temannya Mama
yang sudah lebih dulu jadi kepala sekolah?. Oh my God!!!, My Husbant!!!. Ha ha
ha . . . sore itu kami diskusi tentang diklat calon kepala sekolah dengan versi
yang berbeda bersama Direktur CV. Bumi Cendana Kupang-NTT suaminya Bu Gurdes
yang black sweet.
Tiba-tiba suami Bu Gurdes bicara bak
seorang kyai dan Ustadz terkenal, “Tak usah berubah Maa, tak usah menjadi
apa-apa jika gelar dan jabatan membuat Mama berubah”. Ingat hidup tak akan lama
lagi, tak usah mencari dunia. Akherat sudah di depan mata kita, jalani hidup
jangan sombong, berbuat baiklah kepada sesama sebab kebaikan itu akan kembali
pada dirimu sendiri.
Jadikan pelajaran berharga setiap
momen dalam hidup Mama, yang baik diambil dan diamalkan. Jika itu buruk, tak
usah dibawa pulang ke rumah. Tetaplah rendah hati dan sabar dalam segala
keadaan, kejadian dalam hotel pelangi berjumpa dengan sahabat dan teman yang
banyak. Ada yang baik, ada yang tidak baik, jadikan semua itu batu pijakan
untuk mama lebih bijaksana jika Allah Swt memberikan amanah kepada Mama.
Tiba-tiba suami Bu Gurdes bertanya,
kegiatan hari ini apa Maa di sekolah?. Sesuai arahan Ibu Vero pengajarnya Mama.
Kami di suruh mengambil raport sekolah dan laporan delapan standar sekolah.
Lalu?... “Tidak dapat Paa”. Kenapa begitu?, tanya suami Bu Gurdes ingin tahu
jawabannya. “Ibu Sin yang urus dapodik tidak masuk kerja, dan Ibu kepala
sekolah janji besok”. Suami Bu Gurdes
memberikan penguatan dengan satu kalimat yang selalu di ulang-ulang selama Bu
Gurdes menjadi istrinya sejak tahun 1993 tepatnya 15 Oktober, dua puluh delapan
tahun yang lalu. "Sabar ya Maa, orang sabar itu selalu mendapatkan pertolongan Allah".
Alhamdulillah barokalloh
BalasHapusSaling dukung, dan mendoakan Bu is
HapusMengalir ....semoga sukses selalu bu gurdes..
BalasHapusAamiin... Allohuma'aamiin
HapusAlhamdulillah
BalasHapusTerima kasih Om Jay, mohon doanya Om Jay
BalasHapusAlhamdulillah Bunda. Bisa tahu karakter asli seseorang. Saya penasaran sahabat bunda itu sudah jadi kepala sekolah dan instruktur?
BalasHapus