PERTEMUAN KE-10 KBMN PB. PGRI_ANGKATAN 28
KITA MENULIS CERITA FIKSI
Pernahkah kita mengingat
kalimat seperti ini "Pada zaman dahulu", "Pada suatu hari".
Yaa itulah kalimat awal dongeng yang mengantarkan imajinasi kita pada masa
kecil melayang bebas. Menyusuri awan-awan putih, menari bersana pelangi, dan
terbang diantara bintang gemintang. Setelah kita dewasa jarang sekali membaca
cerita fiksi. Padahal cerita fiksi adalah awal pembentukan karakter, sarana
rekreasi dan memperkuat intuisi. Ingin mengulang masa kecil bersama??? Yuk kita
hadirkan kembali masa kecil dalam cerita fiksi. Siapkan imaginasi dan mari
terbang bersama dalam cerita fiksi, malam ini di kelas KBMN 28.🖐🏻🖐🏻🖐🏻
*
* *
Di atas adalah iklan dari
flayer pembelajaran daring KBMN malam ini (30 Januari 2023). Dengan narasumber
Bapak Sudomo, S.Pt. Moderatornya Bapak Bambang Purwanto, S.Kom. Gr (Mr. Bams).
Malam
ini Pak Bambang Purwanto dari kota Bandung, menyapa kita semua: “Assalamualaikum
wr.wr... Salam sejahtera untuk kita semua. Salam Literasi
Puji dan syukur semoga selalu dipanjatkan
kepada Allah SWT, Tuhan YME. Bapak Ibu guru yang hebat di nusantara, malam ini
akan menjadi malam yang luar biasa dengan materi yang mengasyikan. Sambil saya
lanjutkan aturan malam ini. Silahkan disimak dulu profile narasumber malam ini”:
https://s.id/ProfilSudomoSPt
Aturan
kegiatan malam ini, menurut Pak Bambang adalah sebagai berikut, kita akan
menyimak materi sampai pukul 20.00 WIB. Dan tanya jawab akan dilaksanakan mulai
20.01 - 20.55 WIB. Pertanyaan dikirimkan ke nomor WhatsApp saya: 08880940xxxx mulai
pukul 19.50 WIB. Mari kita simak materi malam ini: KIAT MENULIS CERITA FIKSI, bersama
Mazmo.
Mazmo sapaan akrab Pak
Sudomo, S.Pt menyapa peserta, “Bapak Ibu Guru Hebat... Pada kesempatan malam
ini kita akan sama-sama belajar menulis dengan topik sesuai yang sudah
disampaikan oleh Mr. Bams, yaitu Kiat Menulis Cerita Fiksi. Malam ini saya akan
berbagi dengan menggunakan alur MERDEKA, yaitu Mulai dari Diri, Eksplorasi
Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, dan
Aksi Nyata. Mari kita simak bersama penjelasan dari alur MERDEKA di atas.
1. Mulai dari Diri. Pada alur ini, saya
ingin kita bisa berbagi tentang pengalaman Bapak/Ibu dalam menulis cerita
fiksi. Bapak/Ibu bisa mengirimkan cerita singkat terkait pengalaman. Bisa
pengalaman mengalami kendala memulai menulis cerita fiksi. Bisa juga tantangan
yang dihadapi saat menulis cerita fiksi. Bisa juga mungkin pengalaman telah
menerbitkan buku fiksi. Silakan Bapak/Ibu ceritakan singkat ke nomor
088809405468. Waktunya sampai 19.30 WIB, ya. Bapak/Ibu tidak perlu ragu, ya.
Tuliskan saja pengalaman terkait menulis fiksi. Jika memang belum pernah
menulis fiksi, tidak apa-apa juga dituliskan belum pernah.
Tantangan Mazmo masuk dari peserta dengan
nama Alfiyah Hidayatun, “Menulis cerita fiksi, tak terlintas sedikitpun dibenak
saya. Kalau membaca cerita fiksi, itu saya suka. Jaman saya usia SMP, uang
jajan lebih sering saya gunakan untuk menyewa novel daripada jajan makanan.
Tetapi untuk membuat sendiri cerita fiksi.. hhmm.. tidak pernah terpikirkan
sebelumnya. Belum pernah, tetapi sering menceritakan untuk selingan pelajaran
di kelas, sesuai budaya lokal.
Dari Milma, “Menulis fiksi ...ah....saya
kadang mencoba menulis fiksi dsri
pengalaman pribadi, temn curhat, dan sebagainya...”
Mazmo mengatakan: “Keren, Bu. Ini
merupakan salah satu alasan menulis fiksi, menyembunyikan dan menyembuhkan luka”.
😅
Dari Imro’atus Sholihah, Jombang, Dalam
menulis fiksi saya belum mempunyai pengalaman sama sekali. tapi saya sangat
ingin bisa menulis fiksi pak dan disini saya masih bingung ide seperti apa yang
bagus dalam menulis fiksi. dan masih bingung juga bagaimana cara membuat fiksi
yang baik.
Jawab Mazmo: “Semangat belajar, Bu!
InsyaAllah dengan niat dan komitmen kuat merupakan salah satu cara agar bisa
menulis fiksi dengan baik”.
Dari Afida dari Sampang, Madura, Jawa
Timur.
Saya pernah menulis di FB, cerita fiksi.
Namun, saya rasa ceritanya kurang renyah. Di tengah-tengah penulisan ceritanya
mbulet, alur maju mundur, campur sari.
Kejelasan watak tokoh bisa diragukan.
Bahasa sepertinya kaku... Hmmmm... belajar lebih giat lagi harus💪💪💪💪
Jawab Mazmo: Tetap semangat, Bu. Ibu bisa
kembali mencari referensi tentang outline/kerangka karangan sebagai strategi
menulis fiksi agar cerita tetap pada jalurnya.
Dari Deasy, “Saya suka baca cerita fiksi,
tetapi saya seringnya menulis tentang kejadian nyata yang saya alami. Lebih mudah mengalir tulisannya kalau saya
menuliskan apa yang benar-benar terjadi”.
Dari Farida, peserta KBMN gelombang 28,
Assalamu'alaikum... Saya pernah ikut iven menulis antologi cerpen dan antologi
puisi. Namun belum pernah ikut membuat novel, Insya Allah lagi proses.
Menulis fiksi berdasarkan pengalaman nyata
yang penulis alami, tapi belum bisa membuat klimak yang baik.
Jawab Mazmo:
Harus terus menulis serta membaca karya
fiksi orang lain untuk memperkaya pemahaman dan keterampilan.
Dari Rahman Sumenep Madura Jawa Timur:
Assalamu'alaikum. Pengalaman menulis Fiksi ada banyak sekali. Pertama, susah membuat kalimat pembuka karena baru
pemula. Kedua, pengalaman menulis cerpen yang semrawut. Baik di akur cerita dan
penempatan tanda bacanya. Tapi menulis fiksi itu asyik seperti bermimpi terbang
tinggi diangkasa bersama bidadari cantik. 😀🙏🏻
Jawab Mazmo: “Alhamdulillah, Pak Rahman.
Ada jalan untuk memperbaiki kesemerawutan. Konsisten menulis fiksi akan membuat
terbiasa”.
Dari No Name:
Menulis cerita fiksi
memang seru meski saya belum.lihai memilih diksi. Namun, saya beranikan diri
layaknya faksi, fakta tapi dipoles dengan gaya fiksi.
Pengalaman menulis diary
dan surat-menyurat masa kanak, remaja hingga kuliah, menjadi modal untuk
menulis fiksi.
Hanya saja, saya harus
meruntuhkan mental block saat mengolah konflik menjadi cerita yang menarik.
Konflik adalah bumbu
cerita. Tanpa konflik ceeita menjadi hambar.
Nah, saya sebagai manusia
biasa, tidak suka konflik, lebih menghindari darilada berhadapan.
Sebagai pembaca, susah
pasti saya tertarik karena ada konflik dalam sebuah cerita.
Sebagai penulis, naaaaah,
mengulik konflik adalah pekerjaan rumah yang masih perlu saya asah untuk bisa
mencitpakannya dalam sebuah cerita.
Eh,
padahal hidup kita rame riuh rendah karena ada bumbu konflik begini ya?
Jawab Mazmo: “Selama ada niat dan komitmen
memulai dan menyelesaikan tulisan, maka jadilah sebuah cerita fiksi”.
Dari No Name:
Menulis cerita fiksi sangatlah sulit bagi
saya. Kesulitan mau memulai dari mana, trus alur ceritanya bagaimana. Karena
susah berkhayal berimajinasi akhirnya keinginan menulis fiksi ini masih sekedar
cita cita. Beberapa waktu yang lalu sempat tergabung dengan sahabat pena yang berkeinginan
menulis buku Antologi fiksi bertemakan Ibu Hebat. Tapi sampai saat ini tulisan
itu belum kunjung selesai juga. Bahkan baru dapat satu paragraf. Trus berhenti
tidak menemukan ide lagi.
Jawab Mazmo: “Ada baiknya Bapak/Ibu
membuat outline/kerangka terlebih dahulu”.
Dari Azizah Fahmi: “Saya sangat ingin bisa
menulis cerita fiksi, karena membaca dongeng dan komik adalah hobiku sejak SD.
Semua buku yang ada disekolah kulahap habis dan ada beberapa cerita yg masih
menempel hingga saat ini. Namun selalu ada keraguan untuk mulai menulis, baik
itu dalam pemilihan judul, tema dan aturan penulisannya. Sehingga sampai detik
ini belum satu ceritapun yang berhasil kutulis”.
Dari Endang di Bogor:
Assalammualaikum... Saya pernah menulis
fiksi, terutama tentang kisah-kisah masa lalu yang telah saya alami. Lebih
terasa mudah nulisnya karena pernah mengalami sendiri.
Jawab Mazmo: “Betul sekali, Bu Endang.
Bagaimanapun juga salah satu tips menulis cerita fiksi adalah mengambil tema
yang kita sukai dan kuasai”.
Dari No Name: “Tidak seperti kebanyakan
orang dalam menulis fiksi khususnya pemula, banyak mengalami hambatan. Tapi
tidak dengan aku, karena memang aku belum pernah menulis fiksi apalagi
non-fiksi......”
Begitu sepenggal cerita seseorang nun jauh
di sana...ingin rasanya aku menjadikan dia sebagai teman diskusikan, tapi
apalah daya tangan tak sampai.....
Dari No Name: “Cerita fiksi saya tidak
pernah membuat cerita fiksi karena ya tidak pernah mencobanya, andaikan dibiasakan
atau dilatih membuat ya bisa jadi ada gambaran bahkan bisa jadi saya ahli
dibidang ini. Kadang dalam penjelasan materi suka ada penjelasan yang diambil
dari cerita fiksi itu. Ya suka juga baca bacaan fiksi buat hiburan”.
Dari No Name: “Jendela kisahku dimulai
saat harus terpisah dengan sang pujaan hati. Hidup merantau hanya dengan anak
pertama dan anak kedua yang masih dalam kandungan adalah pengalaman yang tidak
terlupakan. Usia kehamilan memasuki 7 bulan ketika aku menempati bilik itu.
Hembusan angin malam begitu terasa hingga membuat tubuhku menggigil kedinginan.
Kondisi daerah pegunungan dan daerah terpencil membuat diri terisolasi dari
dunia luar. Aku tak kuasa menahan bulir putih itu. Yang kian lama semakin
membasahi kedua pipiku”.
Dari Moch. Ali Husni-Trenggalek: “Menulis
fiksi berdasarkan pengalaman nyata yg penulis alami, tapi belum bisa membuat
klimak yang baik”.
Dari Lucy: “Awal mula saya menulis cerita
fiksi adalah ketika saya menulis buku antologi dongeng dan cerpen. Cara yang
saya gunakan dengan cara menentukan dulu unsur intrinsiknya; tokoh, latar, penokohan,
alur, sudut pandang, dan amanat. Tujuan akhir memberikan amanat/nilai yang
berkesan bagi pembaca. Dibumbui konflik pada setiap komplikasinya. Begitu
sedikit pengalaman saya”.
Dari ????
Ujungan secara history merupakan sebuah
legenda lahirnya Desa Gumelem, Susukan, Banjarnegara, sebuah desa perdikan dari
Kraton Mataram, yang menceritakan bahwa datangnya utusan dari Kraton yang
mengembangakan desa Gumelem menjadi sebuah Kademangan yang diakui oleh Mataram.
Kekeringan dan rebutan air menjadi embrio
lahirnya tradisi Ujungan untuk meminta hujan, yang sekarang menjadi tradisi budaya dan tatanan sosial,
yang masa sekarang dikemas menjadi daya tarik wisata.
Sekarang ujungan dan desa Gumelem
merupakan satu kesatuan tradisi dan tatanan kehidupan yang ada di masyarakat
Kabupaten Banjarnegara.
Dari Ibu Raihan dari Aceh.
Sebenarnya pingin sekali tulis fiksi
bernuansa Islami yang bisa membangun pemahaman bagi anak remaja. kendala yang
saya hadapi antara lain belum pernah menulis. Tidak tau harus mulai dari mana,
bagaimana menghadirkan konflik dan sebagainya
Dari No Name: “Assalamualaikum pengalaman
cerita fiksi saat ikut menulis cerpen mini, yang bercerita tentang kebiasaan di
kelas tetapi lebih diperluas lagi, dengan judul Bu Susan Terlalu, yang
menceritakan seorang guru yang bernama Susan yang menikah dengan orang tua
murid yang ada di kelas tempat Bu Susan mengajar.
Dari No Name: “Assalamualaikum. Cerita
fiksi. Itu adalah bagian dari mapel yang aku ajarkan. Harusnya aku bisa
menulis. Tetapi ternyata belum sampai
sekarang. untuk menulis belum. Aku orangnya suka menulis yang mengarah pada
karya ilmiah. Bagiku menulis fiksi sangat sulit. Gak tahu harus memulai dari
mana. Benar-benar berat”.
Begitu banyaknya yang menyampaikan tentang
Menulis Kisah Fiksi, Mazmo memberikan pujian, “Wah! Ternyata luar biasa sekali
pengalaman Bapak/Ibu Guru Hebat dalam menulis cerita fiksi. Dari beberapa yang
telah masuk, bisa kita garis bawahi terkait adanya niat/komitmen,
outline/kerangka karangan, tema, memulai menulis, dll. Dari
pengalaman-pengalaman Bapak/Ibu tersebut, selanjutnya mari kita bersama-sama
memasuki alur kedua, yaitu Eksplorasi Konsep”.
2. Eksplorasi Konsep. Pada alur ini,
Bapak/Ibu saya persilakan mempelajari secara mandiri materi yang telah saya
siapkan dalam bentuk cerita pendek. Bapak/Ibu bisa membaca dan membuat
catatan/pertanyaan terkait materi yang ingin digali lebih dalam lagi. Silakan
membaca di tautan ini https://s.id/MateriSudomo
Dengan perintah dari Mazmo, “Sisihkan waktu Bapak/Ibu untuk membaca selama
maksimal 10 menit”.
Garis besar materi dari cerpen tersebut
adalah alasan mengapa harus menulis cerita fiksi, syarat bisa menulis cerita
fiksi, bentuk-bentuk cerita fiksi, unsur-unsur pembangun cerita fiksi, dan tips
menulis cerita fiksi.
Mazmo melanjutkan pembelajaran ini dengan menjelaskan tentang beberapa poin
penting materi kita malam ini. Terutama untuk hal-hal yang mungkin baru bagi
Bapak/Ibu, yaitu:
Fiksimini,
yaitu fiksi singkat yang hanya terdiri dari beberapa kata saja. Berikut adalah
contoh fiksimini yang terkenal For sale:
baby shoes, never worn. Ernest Hemingway. Jika diperhatikan, secuil kalimat
itu memiliki maknanya luas dan dalam.
Flash
fiction, yaitu cerita kilat dengan kekhususan jumlah kata.
Biasanya mengandung plot twist.
Selanjutnya adalah
terkait unsur pembangun cerita fiksi yang perlu ditambahkan adalah premis.
Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat. Contoh premis: Seorang anak
yang berjuang melawan penyihir jahat demi kedamaian dunia. Itu adalah premis
dari novel Harry Potter. Kekuatan premis adalah mampu menggambarkan novel yang
tebal hanya dalam satu kalimat saja. Premis mengandung unsur, yaitu tokoh,
tantangan, tujuan tokoh, dan resolusi.
3.
Ruang Kolaborasi. Pada alur ini saya berikan beberapa
kalimat, silakan Bapak/Ibu lanjutkan sendiri menjadi satu paragraf nanti di
dalam resume, ya.
Tugas dalam resume!
Berikut ini adalah kalimat yang bisa
Bapak/Ibu lanjutkan:
“Perlahan
suara-suara itu menghilang. Dalam gulita aku menggigil sendirian. Mendadak bulu
kudukku meremang. Terdengar suara di kejauhan. Semakin lama kian mendekat”.
4.
Demonstrasi Kontekstual. Pada alur ini silakan Bapak/Ibu
menuliskan 5 tema yang paling Bapak/Ibu sukai dan kuasai. Bapak/Ibu boleh
menuliskannya di notes HP atau docs atau di mana saja. (Bapak/Ibu boleh juga
menambahkannya di dalam resume nantinya. Tidak dilarang juga, Bapak/Ibu hanya
mengingatnya dalam pikiran, kok).
5.
Elaborasi Pemahaman. Pada alur ini kita akan lebih melakukan
tanya jawab. Silakan Bapak/Ibu mengirimkan pertanyaan terkait materi terutama
menyangkut hal-hal yang ingin diperdalam lagi. Silakan kirim pertanyaan ke
nomor 08880940xxxx
Untuk sementara saya serahkan kelas
kembali kepada Mr Bams untuk tanya jawab. Silakan, Mr. Bams
👏👏👏👏
SESI
TANYA JAWAB
Pertanyaan
1:
Evridus Mangung, Peserta KBMN 28. Nusa
Tenggara Timur:
Cerita fiksi adalah cerita yang didominasi
oleh daya imajinasi pengarang. Pertanyaan adalah adakah latihan khusus agar
daya imajinasi penulis benar-benar bisa bekerja optimal dalam menyusun sebuah
karya fiksi?
Jawab:
Terima kasih, Pak Evridus. Terima kasih
pertanyaannya. Pertanyaan yang luar biasa. Saya pribadi tidak pernah melakukan
latihan khusus. Latihan khususnya adalah dengan terus konsisten menulis.
Konsistensi ini akan membuat seorang penulis terbiasa nyaman menulis dalam
kondisi apa pun.
Pertanyaan
2:
Ibu Umatun dari Magelang Jawa Tengah
Saya sudah buat cerita tentang ibuku, juga
tentang almarhum ayahku. Apakah itu juga sudah betul?. Saya masih pemula, jadi
mohon penjelasan tentang bagaimana tips menulis cerita fiksi. Matur nuwun...
Jawab:
Terima kasih untuk pertanyaannya, Ibu
Umatun. Tips menulis cerita fiksi, yaitu menumbuhkan niat, menentukan ide dan
genre yang disukai dan kuasai, membaca karya fiksi orang lain, membuat
kerangka, dan mulailah menulis kemudian menyelesaikannya.
Pertanyaan 3:
Nanang Musafa', Trenggalek-Jawa Timur
Saya telah menulis beberapa cerpen dan
sebagian sudah saya ikutkan antologi bersama. Pernah ikut tantangan menulis
cerpen bergenre rumah tangga, dapat separo dari yang ditargetkan, akhirnya
mandeg di tengah jalan.
Ketika menulis cerpen seringkali saya
melenceng dari keinginan awal. Ketika saya ingin menulis cerpen untuk remaja atau
dewasa, eh, melenceng ke cerpen anak. Kok bisa ya Mazmo?
Jawab:
Banyak yang mengalami hal sama, Pak.
Itulah pentingnya membuat outline/kerangka karangan dengan tujuan agar tulisan
tetap berada di jalurnya. Istilahnya sebagai pengingat bagi kita ketika akan
melanggar jalur.
Pertanyaan
4:
Rinrin Siti Maemunah, Bandung Barat
Assalamualaikum... Bagaimana cara membuat
outline?
Jawab:
Walaikumsalam, Bu Rinrin. Berikut
penjelasan terkait outline:
1.
Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur
pembangun cerita fiksi.
2.
Menentukan tema agar pembaca mengerti
lingkup cerita fiksi kita.
3.
Membuat premis sesuai tema.
4.
Menentukan uraian alur/plot berdasarkan
unsur-unsurnya.
5.
Menentukan penokohan kuat berdasarkan
jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik.
6.
Menentukan latar/setting dengan
menunjukkan sisi eksotis dan detail.
7.
Memilih sudut pandang penceritaan yang
unik
Pertanyaan
5:
Ibu Umatun dari Magelang-Jawa Tengah
Saya sudah buat cerita tentang ibuku, juga
tentang almarhum ayahku. Apakah itu juga sudah betul?
Saya masih pemula, jadi mohon penjelasan
tentang bagaimana tips menulis cerita fiksi.
Mohon penjelasannya Demonstrasi
kontekstual maksudnya bagaimana Bapak?
Jawab:
Agar menjadi cerita fiksi, cerita tentang
ayah dan ibu bisa ditambahi bumbu penyedap, Bu. Jadi kisah nyata menjadi dasar
menulis saja. Selanjutnya dikembangkan agar lebih menarik lagi.
Sudah dijawab sebelumnya
Jadi, pada alur belajar ini, Ibu bisa
menuliskan 5 tema apa saja yang bisa dijadikan cerita nantinya. Pilihlah tema
yang disukai dan kuasai.
Pertanyaan
6:
Imro'atus Sholihah dari Jombang, Jawa Timur
Bagaimana kiat mudah membangun alur atau
plot cerita fiksi?
Jawab:
1. Tentukan dulu jenis alur/plot yang
ingin digunakan;
2. Memahami unsur-unsur alur/plot yang
meliputi:
a) Pengenalan cerita,
b)
Awal konflik,
c)
Menuju konflik,
d)
Konflik memuncak/klimaks,
e)
Penyelesaian/ending.
Contoh alur/plot sederhana
Pertanyaan
7:
Hesti Anshor, Makassar-Sulawesi Selatan
Apakah sebuah kisah nyata boleh difiksikan
dan bagaimana prosesnya?
Jawab:
Contoh alur/plot sederhana
Bisa. Prosesnya sama seperti menulis fiksi
pada umumnya. Kisah nyata hanya dijadikan sebagai ide dasar saja. Pengembangan
dilakukan dengan menambah bumbu misalnya konflik, tantangan tokoh, dll.
Pertanyaan
8:
Puspa Wijayanti, Tangerang Selatan
Assalamualaikum, mohon ijin bertanya:
1. Bagaimana
menulis fiksi berangkat dari kisah nyata yang apik?
2. Bagaimana
membuat / menciptakan karakter tokoh cerita. Dan bagaimana bisa membuat masing2
tokoh punya karakter yang kuat?
3. Bagaimana
menerapkan POV 1 tanpa ego kita muncul disana?
Jawab:
Walaikumsalam, Bu Puspa.
1. Kuncinya
tambahkan bumbu berupa konflik, hambatan/tantangan
yang dihadapi tokoh, ending yang menyentuh, dll;
2.
Memberikan penjelasan selangkah demi
selangkah terkait detail karakter, sifat, watak dengan metode show don't tell.
Kemudian gambarkan tokoh melalui gaya bahasa, lingkungan tokoh, perilaku.
3.
Kunci menjaga netralitas penulis POV 1
adalah jangan baper. Tempatkan diri sebagai penulis, bukan tokoh.
Pertanyaan
9:
Hasbi Aprizal dari Kab. Sukabumi
Assalamualaikum pak... Di dalam membuat
cerita fiksi akan selalu ada dialog bagaimana kiat sukses membuat dialog yang
menarik, terkadang suka disisipi dengan tanda baca, agar pembaca bersemangat
melanjutkan bacaannya?
Jawab:
Walaikumsalam, Pak Hasbi. Kuncinya adalah
buatlah dialog yang 'hidup'. Ciri-ciri dialog yang hidup itu tidak kaku, sesuai
setting tempat cerita, dan ada aktivitas tokoh menyertai dialog.
Pertanyaan
10:
Rosjida Ambawani dari Ciamis.
Assalamualaikum... Saya Ingin bertanya:
1. Bolehkah
dalam 1 cerita fiksi menggunakan kombinasi jenis alur/plotnya? Misal saat awal
cerita menggunakan alur mundur (flashback) lalu menggunakan alur maju?
2. Apa
syarat atau ketentuan Premis? Dan di cerita fiksi ditempatkan di bawah judul?
Jawab:
Walaikumsalam, Bu Rosjida.
1. Boleh
2. Syarat
premis memenuhi unsur-unsur, yaitu tokoh, tujuan tokoh, tantangan, dan
resolusi. Tidak perlu dituliskan di bawah judul, Bu. Premis adalah garis besar
cerita yang akan tulis.
Pertanyaan
11:
Bunda Lilis Sutikno, Kupang Nusa Tenggara Timur
“Pentingnya
membuat outline/kerangka karangan dengan tujuan agar tulisan tetap berada di
jalurnya. Istilahnya sebagai pengingat bagi kita ketika akan melanggar jalur”.
Bolehkah saya minta contohnya outline
Mazmo? Terima kasih.
Jawab:
Selamat malam Bunda Lilis. Contoh outline ada
di sini: https://octacintabuku.wordpress.com/2012/12/18/membuat-outline-untuk-cerita-fiksi/comment-page-1/
Pertanyaan dibatasi hanya 10 saja, dan kegiatan
belajar dilanjutkan lagi. Mazmo meminta peserta menyampaikan pertanyaan di
kolom komentar: https://s.id/MateriSudomo
selanjutnya. Saya menyelonong masuk ke WhatsApp pribadi menanyakan nomor 11.
Alhamdulillah di jawab dengan jelas.
6.
Koneksi Antarmateri. Pada alur belajar ini, silakan Bapak/Ibu
menuliskan kesimpulan dari materi belajar malam ini. Kesimpulan belajar malam
ini, silakan Bapak/Ibu tuliskan di resume yang Bapak/Ibu buat.
7.
Aksi Nyata. Alur belajar ini, yaitu terkait dengan penerapan
materi malam ini dalam bentuk tulisan, yaitu resume hasil belajar. Silakan
Bapak/Ibu membuat resume hasil belajar malam ini di blog masing-masing. Bentuk
resume bebas ya.
Materi lebih lengkap bisa Bapak/Ibu tonton
di channel Youtube saya di https://youtu.be/dXX9RWxT_u8
“Demikian materi dari
saya”. Begitu Mazmo mengakhiri pembelajaran malam ini sambil mengucapkan “Mohon
maaf untuk kesalahan dan kekurangan. Terima kasih untuk peran aktifnya dalam
berbagi”.
Luar biasa bu
BalasHapus