PERTEMUAN KE-3 KBMN PB. PGRI GELOMBANG 28
GALI
POTENSI UKIR PRESTASI
Hari Jum’at adalah hari
penuh keberkahan bagi umat Islam. Begitu pula bagiku. "Sebaik-baik hari
yang pada hari itu matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam
diciptakan. Pada hari itu ia dimasukkan ke surga dan pada hari itu ia
dikeluarkan dari surga dan tidak akan terjadi hari kiamat kecuali pada hari
Jumat."
Begitu dahsyatnya hari
Jum’at, hadist Nabi menjelaskan, “Pebanyaklah membaca
shalawat kepadaku di hari dan malam Jumat. Barangsiapa membaca shalawat untuku
satu kali, maka Allah membalasnya sepuluh kali." (HR Baihaqi).
"Sesungguhnya hari
yang paling utama adalah hari Jumat. Maka perbanyaklah membaca selawat untuk-Ku
pada hari itu karena bacaan selawatmu pasti disampaikan kepada-Ku."
Begitu dahsyatnya dan
istimewanya hari Jum’at, saya mengabadikannya dalam buku ini. Pada pertemuan
KBMN ke-3 gelombang 28, sepanjang saya membuat resume ini shalawat Jibril saya
dengarkan dari laptop, sambil mengikuti dan melantunkannya dalam hati.
Dalam diam, saya
bershalawat, dalam diam saya bekerja untuk keabadian karya ini. Agar anak dan
cucu memiliki rasa bangga kepada eyang putrinya yang tak kenal lelah
mengembangkan literasi dan menulis buku.
Sementara kayboard laptop
terus bergerak seiring lantunan suci shalawatku kepada baginda yang mulia nabi
Muhammad Saw. Kelak di akherat saya berjumpa beliau dan mendapatkan syafaat-Nya
untuk menghuni surga bersama para keluarga beliau, sahabat serta ulama besar
dunia. Aamiin... Seperti janji Allah, itulah yang saya yakin dan percaya atas
segala ketetapan dan takdir Allah Swt, untukku.
Hari Jum’at, tanggal 13
Januari 2023, pukul:19.00 WIB Kelas Belajar Menulis Nusantara menampilkan ibu
Aam Nurhasanah, S.Pd sebagai narasumber. Moderatornya ibu Arofiah Afifi, S.Pd
penulis buku “Merajut Mimpi Sang Penulis”.
Sebelum kegiatan di
mulai, ibu Arofiah Afifi memperkenalkan diri dengan menuliskan, “Izin ta’aruf
alias perkenalan. Saya Arofiah Afifi alumni KBMN lulusan gelombang 24. Ibu bapak hebat, sebagai
penulis saya masih pemula dan saya tahu semua yang hadir di kelas malam ini
adalah insan literasi yang luar biasa.”
Motivasi menulis juga
beliau sampaikan bahwa: “Menulis adalah suatu cara untuk berbicara, suatu cara
untuk berkata, suatu cara untuk menyapa, suatu cara untuk menyentuh seseorang
yang lain entah dimana. Cara itulah yang bermacam-macam dan di sanalah harga
kreativitas ditimbang-timbang." (Seno Gumira Ajidarma).
Dengan demikian menulis
adalah suatu cara menampilkan potensi dan prestasi. Kemudian beliau mengingatkan
kepada peserta yang bersifat umum. Antara lain, jika kita menulis harus sesuai
dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Contoh:
- Penulisan
nama orang harusnya memakai huruf besar.
- Demikian
juga dalam penggunaan kata.
Contoh lainnya lagi, narasumber bilang...
Sebaiknya, narasumber menyampaikan/mengatakan... dst
Sebelum
acara di mulai, Om Jay membuka percakapan, “Mohon izin WhatsApp group kami tutup
sementara untuk persiapan belajar menulis materi ketiga, bagi yang belum
mengerjakan resume materi pertama dan kedua, silahkan blog walking dan membaca
tulisan peserta lainnya. Banyak sekali tulisan yang bagus”.
Kemudian moderator mohon
izin menyampikan kegundahan hati diantara peserta KBMN. “Kadang kita sangsi
dengan kempuan menulis, apriori dengan bakat dan potensi diri. Insecure dengan
karya tulis sendiri. Apakah saya bisa menulis?
Kalo sudah menulis, apa ada yang membaca? Enak dibaca nggak sih?
Jangan-jangan pembaca nggak suka dengan tulisan saya? Lantas setelah menulis apa sih yang bisa
kita dapat?, dan 1001 kecemasan dan pertanyaan dalam diri. Betul apa betul?
Begitulah keresahan yang
sering menghambat potensi dan prestasi kita dalam dunia literasi. Berkaitan
dengan potensi dan prestasi, malam ini
KBMN menghadirkan narasumner luar biasa yang telah berhasil meraih bergudang
prestasi (bukan segudang tapi bergudang prestasi yaa 😊).
Malam ini, ibu Aam Nurhasanah
akan berbagi rahasia berharga. Sedikit saya kasih bocoran tentang ibu Aam
Nurhasanah S.Pd. Dengan potensinya sebagai seorang penulis handal, beliau telah
berhasil menjadi penulis penerbit mayor, dalam tantangan menulis 1 minggu bersama
Prof. Richardus Eko Indrajit alias Prof. Ekoji.
Buku bu Aam telah berpose manja
di Gramedia di seluruh Indonesia. Waooo kereen yaaa...
Selain itu bu Aam banyak
mengantongi gelar juara 1 dalam tantangan-tantangan menulis, salah satunya
tantangan menulis PGRI dan YPTD. Prestasi berderet lainnya seperti menjadi
narasumber di berbagai acara, menjadi editor dan telah berjasa mengedotori
lahirnya buku solo ibu Arofiah Afifi.
|
|
Buku karya Ibu Arofiah Afifi (Moderator) |
Ibu Aam Nurhasanah (Narasumber) |
Moderator menyampaikan, Nah
buku “Merajut Mimpi Sang Penulis”, awalnya hanya coretan sederhana namun karna
disulap oleh bu Aam, maka buku saya berubah jadi bacaan yang cuantiik dan
menarik, terima kasih bu Aam. Ternyata dengan menulis narasumber bisa mengali
potensi dan meraih banyak prestasi.
Malam ini pembelajaran
daring di bagi dua sesi. Sesi materi dan sesi tanya jawab. Pertanyaan silahkan
kirim ke nomor WhatsApp: 082114233xxx. Mari sama-sama kita berkenalan dengan
narasumber kita malam ini Ibu Aam Nurhasanah, S.Pd. Silahkan klik di sini: https://aamnurhasanah12.blogspot.com/2021/01/intip-profilku-yuks.html
Sebelum acara di milai,
kita diajak moderator untuk berdoa bersama, setelah berdoa moderator
menyampaikan pantunnya:
Badan kekar umurnya tua
Bawa pedang bukanlah petani
Semangat berkobar kita semua
Sambut
datang narasumber malam ini.
Bibir dikulum wajahnya cerah
Muka imut
bak bunga sekuntum
Assalamualikum bu Aam nurhasanah
Kita sambut dengan tersenyum.
Pantun Ustazah Ovi bagus
sekali. Bu Aam mengucapkan Terima kasih kepada Ustazah Ovi yang semangatnya
membahana. Karena narasumbernya penuh semangat, ibu Ovi yang disapa Ustazah
oleh Bu Aam, memberikan pantun lagi.
Duduk di meja sambil makan
Pemandangannya hutan ilalang
Beribu terima kasih kami haturkan
pada narasumber yang sudah datang.
Silahkan bu Aam forum
menjadi milik bu Aam sepenuhnya, sapa Bu Ovi kepada narasumber hebat malam ini.
Bu Aam membalas dengan cepat “Asiappp. Lanjut membalas pantun bu Ovi.
Ada Bu Ovi menulis pantun
Pantun dibuat dengan ceria
Mengasah diri dengan santun
Ukirlah pena sejuta karya
SESI
PERTAMA (MATERI)
Ibu Aam, mengawali
pembelajaran daring malam ini dengan menyapa kami semuanya, “Selamat malam
bapak ibu hebat di seluruh tanah air. Salam kenal. Saya Ibu Aam Nurhasanah,
seorang guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP NEGERI SATU ATAP 4 CIPANAS,
Kp. Gununghaur, Desa Pasirhaur, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak, Provinsi
Banten. Bahagia rasanya bisa membersamai
Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) khususnya Gelombang 28 yang semangatnya
luarrrrr biasa.”
Ibu Aam menyampaikan ucapan
terima kasih yang tak terhingga kepada Omjay selaku founder KBMN, yang masih
memberikan kesempatan kepadanya untuk berbagi sedikit pengalaman yang dimiliki.
Sebelum kita mulai ke materi, izinkan saya bertanya sejenak, apa alasan Bapak
Ibu bergabung di Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN)?
Pertanyaan ibu Aam
disambut baik oleh peserta, banyak alasan disampaikan kepada narasumber.
Misalnya dari Luthfi Iskandar, asal Jakarta, beliau memberikan alasan “Memang
ingin menjadi seorang penulis”. Ibu Imro’atus Sholihah, peserta dari kota Jombang
Jawa Timur menyampaikan bahwa, “Ingin bisa menulis dan membuat buku”.
Dari kota hujan Bogor ada
ibu Desi, yang menyampaikan, “Ingin berbagi informasi dan ilmu melalui tulisan”.
Dari Sampang Madura Jawa Timur ada ibu Sulistiyani, beliau menyampaikan
pendapatnya, “Ingin menjadi seorang penulis yang profesional”.
Banyak sekali alasan
peserta menyampaikan alasannya bergabung dan belajar dalam KBMN gelombang 28,
diantaranya: “Ingin menggali potensi menulis pada diri sendiri, Penasaran
dengan ilmu menulisnya para suhu, Agar bisa menginspirasi peserta didik untuk
menulis, jadi gurunya dulu yang menjadi penulis serta mengetahui selak beluknya
lalu berbagi bersama murid, agar sukses bareng-bareng hi hi hi...
Saya sendiri bergabung
bersama KBMN adalah untuk belajar menulis lebih baik lagi. Begitu banyaknya
jawaban dari peserta, ibu Aam mengucapkan, “Terima kasih atas jawaban semua
peserta yang sudah berpartisipasi pada malam ini. Mohon maaf saya kunci kembali
supaya kelas kembali kondusif ya”.
Beliau melanjutkan materi
malam ini dari semua jawaban tersebut, beliau menyimpulkan, “Dari jawaban bapak
ibu, bisa disimpulkan bahwa semua penulis punya alasan yang berbeda namun
memiliki tujuan yang sama yaitu belajar, menimba ilmu, hingga akhirnya bisa
menulis buku. Sesuai dengan tema malam ini, kita fokus pada bagaimana menggali
potensi untuk mengukir prestasi.”
Jawabannya sederhana.
Kita bisa mulai dengan apa yang kita sukai.
Setiap manusia diberikan kesempatan yang sama untuk menggali segala
potensi yang dimiliki untuk meraih prestasi. Sebagai contoh, ibu Aam
menyampaikan, “Saya suka menulis maka saya menekuni dunia tulis. Saya menulis
dari apa yang saya sukai, apa yang kita alami, atau apa yang kita kuasai. Kita
bisa menulis puisi, pantun, cerpen, novel, atau kisah inspiratif yang bisa
menginspirasi negeri. Namun, untuk penulis pemula banyak sekali kendala untuk
memulai tulisan karena takut tulisan jelek, takut dibuli, tidak percaya diri,
takut tulisan tidak sempurna, dan keraguan dalam mempublikasi tulisan sehingga
tulisannya hanya disimpan di dalam draf dan membiarkan ide itu menguap hingga
berlalu begitu saja. Saya juga merasakan hal itu saat pertama kali bergabung di
dalam kelas ini. Saya bahkan dulu bergabung di gelombang 8 dan tidak lulus.
Namun, saya mencoba memupuk kembali rasa semangat dalam diri hingga memutuskan
untuk mengulang kelas dan lulus di Gelombang 12”.
Masih ingat betul saat
menjadi peserta, semangat ibu Aam berkobar saat menerima materi dari Bunda
Kanjeng, hingga berbuah buku antologi dengan judul Semangat Menulis Bersama Bu
Kanjeng. Bu Aam merasakan bahagia, ketika namanya berada di urutan pertama dari
42 penulis se-Indonesia.
Buku antologi adalah buku
yang ditulis bersama dengan biaya keroyokan/patungan (Mencetak buku dengan
biaya sendiri). Buku adalah mahkota seorang penulis. Oleh karena itu setelah
lulus dari KBMN gelombang 12, buku solo ibu Aam Nurhasah kemudian lahir. Di
mulai dari mimpi, akhirnya buku pertama beliau bisa terbit dan keliling
Indonesia karena banyak peserta yang memesan buku itu untuk dijadikan panduan
membuat buku hasil resume.
Buku solo pertama ibu Aam
yang berjudul MENGUKIR MIMPI JADI PENULIS HEBAT terbit bulan Agustus 2020. Saat lulus dari KBMN
gelombang 12, selanjutnya ibu Aam mengabdikan diri menjadi Tim Solid Om Jay dan
bertugas menjadi moderator di kelas belajar menulis dan kelas belajar bicara.
Sayang kalau kisah ini terlewat begitu saja maka terbitlah buku solo kedua
beliau yang berjudul KUNCI SUKSES MENJADI MODERTOR ONLINE.
Belajar dari Om Jay,
beliau selalu menulis setiap hari dan mengabadikan menjadi buku. Ibu Aam
mengikuti jejak Om Jay (Dr. Wijaya Kusumah, M.Pd) untuk membukukan setiap
pengalaman supaya menjadi jejak literasi kita. Untuk mengasah keterampilan
menulis, ibu Aam mengikuti tantangan menulis satu minggu bersama Prof. Eko Indrajit,
Alhamdulillah naskah ibu Aam lolos seleksi penerbit mayor dan bisa mejeng di
Gramedia. Ada juga bentuk e-booksnya.
Dulu ibu Aam bermimpi
jika suatu saat bukunya dapat terpajang di Rak Gramedia, namun sekarang hal itu
bisa terwujud. Allah memudahkan jalan untuk menggapai setiap impian. Tidak
hanya itu, ibu Aam juga mengikuti lomba
blog. Awalnya masuk 10 besar saja dan mendapatkan hadiah webcam. Namun beliau
tidak patah semangat, ibu Aam kembali mengikuti lomba blog PGRI dan akhirnya
meraih juara 1 pada bulan Maret 2021.
Buku solo yang ketiga
akhirnya lahir dan berkisah tentang bagaimana penulis konsisten menulis selama
28 hari tanpa jeda yang isinya berharap bisa memberikan inspirasi melalui
tulisan. Usai mengikuti kelas KBMN gelombang 12, ibu Aam mendapat tawaran dari
Bunda Kanjeng menjadi kurator atau penanggung jawab buku. Hampir setiap
angkatan KBMN, melahirkan buku antologi bersama Bu Kanjeng dimana Bu Aam yang
menjadi kuratornya.
Setelah menjadi kurator,
saya menerima satu naskah novel dari Juminah, seorang murid yang bekerja
sebagai TKI di Arab Saudi yang merelakan masa remajanya menjadi tulang punggung
keluarga untuk membiayai sekolah adik-adiknya. Novel ini dikirim melalui WhatsApp
dan butuh proses membukukan naskah hingga menjadi novel kisah cinta yang menarik
yang siap dibaca.
Ini buku hasil karya
murid ibu Aam. Muridnya lebih dulu membuat novel daripada gurunya. Saya sampai
terharu membaca kisah novel cinta Juminah. Begitu besar perjuangannya selama 5
tahun di negeri orang hingga menemukan cinta sejatinya.
Setelah mengedit novel
Juminah dengan tebal 300 halaman, ibu Aam kembali diberi tantangan menjadi
editor oleh Bunda Kanjeng. Hingga akhirnya ibu Aam bisa membantu para alumni
KBMN untuk melahirkan buku pertamanya. Ada Pak Dail, Bu Raliyanti, Ustazah
Mutmainah, Ustazah Ovi, juga yang lainnya.
Pada awal tahun 2022, lahirlah buku solo ke-4 yang berjudul RAJIN MENULIS BERBUAH MANIS. Sebelum masuk sesi tanya jawab, kita dapat menggali setiap potensi dalam diri untuk dapat mengukir prestasi. Seperti judul buku solo saya yang ke-4, RAJIN MENULIS BERBUAH MANIS.
SESI
KEDUA (TANYA JAWAB)
Pertanyaan 1:
Wahyuning, Jakarta. Salam hebat bu Aam,
saya kagum bu Aam bisa menerbitkan buku hingga 56 dalam setahun, gimana
caranya? Bahkan bisa menerbitkan 1 buku dalam seminggu... keren.... terima
kasih atas jawaban Ibu Aam
Jawab:
Terima kasih atas pertanyaan Bu Wahyuning
Jakarta. Caranya cepat menulis buku adalah dengan ikut nubar (nulis bareng)
buku antologi (Biaya mandiri). Bisa japri Bunda Kanjeng Ratu Antologi ya. Ada
banyak tema yang menarik loh. Untuk menulis 1 minggu, 1 hari kita tulis 10
halaman A4, 5 hari 50 halaman jika dibuat A5 jadi 100 halaman. Sisanya 2 hari
untuk edit dan layout kawatir ada yang salah ketik. Kirim deh ke penerbit
mayor. Semangat ayo coba ya.
Pertanyaan 2:
Nama Nurmiati, Temanggung. Apakah kunci
utama Bu Aam bisa sangat produktif adalah menulis setiap hari? Bahkan lebih dari
satu tulisan dalam sehari. Apakah Bu Aam mempunyai jadwal khusus untuk menulis?
Atau adakah tips khusus dalam menulis?. Terimakasih atas jawabannya
Jawab:
Terima kasih Bu Nurmiati Temanggung. Kunci
utama produktif menulis adalah dengan membuat niat dan motivasi diri yaitu
ingin menulis seribu buku. Kita bisa memilih tokoh panutan untuk memompa semangat
kita. Saya menjadikan Om Jay sebagai inspirator (pemberi ide tulisan) dan Bunda
Kanjeng sebagai motivator (pemberi semangat). Jika semangat hampir padam, diingatkan
kembali oleh niat awal kita ingin berbagi melalui tulisan. Om Jay dan Bunda
Kanjeng serasa Ayah dan Ibu hingga lahirlah puluhan buku. Waktu hamil besar,
ngidam ketemu Omjay dan Bunda Kanjeng
Pertanyaan 3:
Nama Nurlaelah, Jakarta. Bagaimana cara
ikut lomba blog?
Jawab:
Di kelas ini, Omjay suka memberikan info
tentang lomba blog. Jadi jangan keluar group ya.
Pertanyaan 4:
R. Agung PS, Jakarta. Bagaimana cara jitu
agar tulisan kita di blog dibaca oleh banyak pembaca? Apakah topiknya harus yang
aktual? Sementara topik itu belum tentu
kita kuasai. Bagaimana solusinya? Terima kasih
Jawab:
Rajin main ke blog teman (Blog walking)
dan kasih komentar ya.
Pertanyaa 5:
Lucy. Assalamualaikum, saya lucy. Izin
bertanya kepada ibu Aam yang sangat luar biasa. Apakah yang menjadi moto hidup
ibu, sehingga motivasinya selalu terjaga dan dapat membuat puluhan buku lebih
bahkan bayak pula penghargaan lomba didapatkan. Terima kasih...
Jawab:
Motto hidup, “Ingin menulis seribu buku,
selalu berbagi dan menginspirasi negeri”.
Pertanyaan 6:
Dwi Arica Martiani, Asal Lombok NTB. Izinkan
saya bertanya kepada narasumber, saya hobinya menyanyi tapi dengan dorongan
teman, saya ingin mendalami tulis menulis. Jika seperti ini sebenarnya potensi
saya lebih condong ke bernyanyi atau menulis?
Jawab:
Jika keduanya memungkinkan kenapa tidak.
Seperti kata Bunda Kanjeng kemarin, Menulis adalah passion seumpama KEBELET BAB
dan harus segera ditunaikan. Tapi, kalau hobi, saya selingan saja untuk
mengatasi rasa jenuh ketika semangat menulis mulai redup.
Pertanyaan 7:
Lesterina Purba, Bekasi. Bagaimana caranya
agar bisa menerbitkan buku karya sendiri ke Gramedia. Terima kasih
Jawab:
Bu Lestarina: Nanti ada tantangan dari
penerbit mayor pada materi Prof. Ekoji, ikut ya.
Pertanyaan 8:
Saya Candra, asal Jakarta. Ingin bertanya
apakah bunda pernah mendapatkan buliyan atau ejekan sebelum di posisi sekarang
ini sebagai penulis?
Jawab:
Pernah dan sering. Bahkan ada yang bilang,
MESKIPUN DIBERI BUKU, GAK AKAN DIBACA APALAGI BELI. Tapi, ketika melihat buku
kita masuk penerbit mayor dan kita berprestasi, eh teman tersebut malah membeli
karya kita. Jadi intinya senyumin aja jika dibuli, tetap semangat dan
berprestasi. Dulu saya satu-satunya peserta KBMN dari Lebak, sekarang jadi
banyakkkkkk.
Pertanyaan 9:
Imro'atus Sholihah, asal Jombang Jatim. Apa
trik jitu Bu Aam bisa menjadi juara dalam berbagai lomba menulis?.
Jawab:
Rajin membaca tulisan teman dengan BW (Blog
Walking).
Pertanyaan 10:
Eka Hayati, Padang Sumatera Utara. Assalamu’alaikum....
Bu gimana caranya bikin puisi dengan bahasa yang indah dan menyentuh kalbu,
saya selalu suka membaca puisi apalagi bahasanya itu estetik dan unik lah.. tapi
saya susah sekali jika merangkai kata sehingga agak garing. Kadang suka nggak
nyambung saat dibaca lagi.
Jawab:
Merangkai puisi bisa dilakukan dengan
belajar mengukir diksi. Nanti akan dijelaskan secara terperinci oleh narasumber
materi Puisi Ibu Pengawas E. Hasanah. Rajin baca karya puisi bisa lihat di
google dari angkatan 45 sampai pujangga baru.
Pertanyaan 11:
Sri Herlina, Lombok Nusa Tenggara Barat. Menulis
apa yang kita alami. Apakah perlu membuat kerangka pikiran atau sesuai alurnya saja?.
Jawab:
Lebih bagus pake outline/daftar isi supaya
tidak ke luar jalur.
Pertanyaan 12:
Assalamu'akaikum,
Bunda Nur dan Bunda Ovi, terima kasih.
Saya benar2 terbelalak lo. Karyanya begitu buanyak. Kalau saya boleh
menyimpulkan, Bunda Aam ini Gercep 'gerak cepat', ya. Begitu selesai suatu
acara/peristiwa langsung tulis. Super.
Jawab:
Pengalaman berharga kita bisa jadi sumber
tulisan. Saya sedang membuat naskah buku solo ke-5 berupa buku biografi (Riwayat
perjalanan hidup yang ditulis sendiri). Ini ceritaku, mana ceritamu?
Pertanyaan 13:
Ratna Sumbawa Nusa Tenggara Barat
Kalau buku yang ingin kita terbitkan
sastra daerah, siapa yang jadi editornya.
Jawab:
Japri Bunda Kanjeng bisa ya. Beliau
kenalan editornya banyakkkkkkk
Pertanyaan 14:
Nama Amin Kurniawan, Asal Ponorogo. Bagaimana
bisa itiqomah menulis setiap hari di blog?? padahal saya baru mau nulis satu
paragraf saja malah bingung lagi mau menulis apa?
Jawab:
Rajin membaca akan membuatmu semakin gemuk
menulis. Ini Aam dapatkan saat membaca buku Omjay Menulislah setiap hari dan
buktikan apa yang terjadi.
Pertanyaan 15:
Desi, Bogor Jawa Barat. Bagaimana kiat
agar konsisten menulis?
Jawab:
Luangkan waktu untuk menulis, jangan
menunggu waktu luang.
Pertanyaan 16:
Rahman, Sumenep Madura. Mohon ijin
bertanya, Bagaimana cara memunculkan ide agar bisa menjadi tulisan yang menarik
dan bisa dinikmati banyak orang. Dan bagaimana agar saya yang hanya guru SD
bisa percaya diri dan berani tampil ditengah banyak kekurangan yang saya
miliki. Terima kasih.
Jawab:
Cara memunculkan ide, perhatikan apa yang
kita lihat, kita dengar, kita sukai. Atau bisa buka album foto. Biasanya sebuah
foto atau gambar bisa memuat seribu cerita. Cara untuk PD, tulis sebisanya.
Nanti kalau sudah terbiasa pembendaharaan kata akan tambah banyak dan tulisan
akan semakin bagus. Berprosess yaaaa. Jangan ingin seperti makan cabe, tapi
semua butuh waktu dan keterampilan yang
dilatih.
Pertanyaan 17:
Maria Ulfa dari Lombok. Salam kenal Bu
Aam.
Ibu ini manusia kan, buk…
Jawab:
Bu Maria, Motivasi terbesar ingin mengukir
makna hidup. Kita akan dikenang dan dikenal sebagai apa saat kita sudah tiada
nanti.
Pertanyaan 18:
Ina Nurlina, Asal dari
Bogor. Bagaimana tips mempertahankan semangat menulis dan cara membagi
waktu menulis dengan kegiatan yang lain.
Terimakasih
Jawab:
Bu Nurlina, setiap orang pasti memiliki
kesibukan. Cara membagi waktu adalah membuat skala prioritas. Mana yang urgent,
kerjakan lebih dulu. Biasanya pagi kerjaan dinas. Malam saya pakai untuk bagian
literasi. Dengan begitu tidak mengganggu aktivitas kita sebagai guru
Pertanyaan 19:
Bu Aam apa rahasianya selalu bersemangat?
Jawab:
Rahasianya: Ingin dikenal dunia suatu saat
nanti
Pertanyaan 20:
Puspa Wijaya, Tanggerang Selatan. Assalamualaikum,
Keren, MasyaaAllaah Ibu Aam. Saya bayangkan ibu menulis tanpa hambatan. Boleh
berbagi, menurut ibu, apa hambatan terbesar dalam menulis dan bagaimana
mengatasinya?
Jawab:
Hambatan menulis: Ketika mood naik turun. Cara
mengatasinya, tinggalkan sejenak, refresing dulu. Bisa karoke, merajut, atau
healing tipis-tipis. Saya suka merajut dan menyanyi, kalau sudah hiburan,
rasanya mood naik lagi. Ini video saya melakukan aktivitas lain selain menulis:
https://youtu.be/M5C1DTUpy9o
Setelah kita melihat tayangan Bu Aam
merajut, Bu Kanjeng muncul dan memberikan respon. “Saya sudah punya tasnya yang
dirajut dengan penuh cinta.”
Bu Aam membalas, “Karena merajut, saya
mendapat piala juara ke-3 Lomba merajut
kreasi masker.”
Pertanyaan 21:
Assalamualaikum ijin mengajukan pertanyaan
untuk Bu Aam, tips membuat blog yang menarik gimana ya Bun, apa ada kriteria
bahasa yang digunakan dalam blog sehingga lebih menarik. Mungkin bisa diberikan
contoh kepada kami yang masih awam.
Jawab:
Tips membuat blog menarik bisa dimulai
dari tema atau templet yang menarik. Bisa belajar sama Pak Brian ya
Pertanyaan 22:
Bunda Suhartatik, Sisoarjo Jawa Timur. Bagaimana
cara menyiasati agar bisa menulis dan menciptakan buku, padahal kesibukan
begitu padat. Apalagi usia sdh tidak muda lagi. Menjelang 60 tahun. Terima
kasih
Jawab:
Bunda Kanjeng mulai menulis saat usia
senja sekitar 50 tahun. Saya masih ingat perkataan Bunda Kanjeng, BETTER LATE
THAN NEVER, LEBIH BAIK TELAT DARIPADA TIDAK SAMA SEKALI. Semangat terus ya
Bunda Suhartatik.
Pertanyaan 23:
Eka Yulia, Kalimantan Tengah. Assalamualaikum
Perkenalkan saya Eka Yulia dari Kalteng. Masya Allah Bu Aam keren. Saya takjub
dan penasaran, karena ibu menerbitkan begitu banyak buku dengan waktu yang
berdekatan, apakah semua wajib membuat outline sebagai acuan, atau ada yang
menulis secara spontan? Hatur Nuhun.
Jawab:
Sebagian ada yang spontan, misal ikut
proyek nubar (nulis bareng, biaya sendiri, ditanggung bersama) dalam waktu yang
sama. Jadi, satu bulan bisa 4-5 buku yang keluar. Ada juga yang butuh outline
lebih ke buku solo. Karena buku solo pengerjaannya butuh konsentrasi lebih,
maka lebih cepat menulis keroyokan. Lebih asyik. Karena kita bisa kaya gaya
penulisan teman-teman yang lain.
Pertanyaan 24:
Sugiharto, Brebes. Assalamualaikum wr. wb...
Sekilas saya membaca, tulisan ibu. Begitu mengalir dan renyah untuk di nikmati,
kemudian judul-judul bukunya juga fresh.
Bagaimana semua itu bisa dilakukan? Ada kiat-kiat tertentu?
Jawab:
Membuat Judul, lebih asik terdiri dari 4
kata yang memiliki rima sehingga enak dibaca. Misal Niat Berbagi Gaungkan
Literasi. Kiat-kiatnya adalah MAU BELAJAR DAN BERPROSES SEHINGGA BISA NAIK
KELAS
Pertanyaan terakhir dari moderator, “Adakah hadiah buku untuk peserta KBMN 28?”. Langsung dijawab Bu Aam Nurhasanah dari Banten: “Asiappp.. Nanti akan ada satu buku yang berjudul MENGUKIR MIMPI JADI PENULIS HEBAT. Saya serahkan kepada tim solid untuk menilai dan mengumumkan pemenangnya ya.”
Hadiah buku yang dijanjikan Bu Aam
kepada peserta
Pesan penutup kegiatan
dari narasumber kita malam ini adalah, “Bermimpi dahulu, bangun, dan kejar
mimpimu. Jika gagal, terus mencoba sampai engkau bisa meraihnya. GURU MULIA
KARENA KARYA. Jadikan Menulis sebagai passion. Rajin menulis hingga karyamu
berbuah manis. Terima kasih.”
Moderator menutup
kegiatan dengan pantun, dan menyampaikan permohonan maaf atas semua kekurangan
dalam memandu kegiatan belajar malam ini.
Siang-siang pergi ke kota,
Jangan lupa beli alpukat.
Demikian materi narasumber kita
Pasti akam berbuah manfaat.
Menggoreng ikan dicampur bakmi,
Digoreng terpisah, jangan sekaligus.
Hanya terima kasih dari kami,
Bahagia
mendapat ilmu dari ibu Aam yang
jeniius.
Setelah menimba ilmu di
kelas ini, ibu Aam banyak menerima undangan sebagai narasumber di beberapa
kesempatan dan mendapat apresiasi dari PGRI KABUPATEN LEBAK. Pernah masuk
MAJALAH LEBAK 1828. Selain sebagai narasumber menulis dalam berbagai kegiatan
dan lintas organisasi. Bu Aam juga menjadi juri dalam lomba Blogger Indonesia.
Selain semua prestasi di
atas, dari Dewan Pimpinan Pusat AGUPENA (Asosiasi Guru Penulis Indonesia) juga
mengundang ibu Aam menjadi narasumber pada Pelatihan Kreatif Menulis #2. Langkah
bu Aam saya ikuti dengan mengembangkan literasi di Nusa Tenggara Timur.
Karena saya adalah
pengurus organisasi AGUPENA (Asosiasi Guru Penulis Indonesia) wilayah Nusa
Tenggara Timur. Saya lebih fokus untuk mengadakan pelatihan menulis di NTT
dengan pola belajar sama dengan KMBN yang digagas oleh Om Jay.
Kesuksesan
di provinsi NTT, membawa saya pada karier organisasi ke Dewan Pimpinan Pusat AGUPENA.
Saat ini saya sebagai ketua bidang Pendidikan, Pelatihan, dan Penulisan pada
DPP AGUPENA, masa bakti 2021 s.d 2026. Bu Aam Nurhasanah masuk dalam bidang
yang sama dengan saya.
Bu Aam Nurhasanah adalah pribadi yang suka
menolong dengan senang hati, tanpa pamrih. Seperti hadist nabi, “Ketika engkau
berbuat kebaikan, maka kebaikan itu untuk dirimu sendiri”. Ini sudah dibuktikan
dengan langkah kaki, dan rekam jejak digital serta sejuta buku bu Aam yang
banyak memberikan inspirasi kepada kita semua.
Dalam tanya jawab di
atas, ada yang menjadi perhatian khusus saya. Ketika Bu Aam di bully oleh
lingkungannya, beliau terus berjalan. Pelan tapi pasti hingga dunia tahu siapa
Aam Nurhasanah yang sesungguhnya.
Sikap
yang harus kita tiru dari beliau adalah konsisten dalam mengerjakan sesuatu,
dan sabar terhadap ujian Allah. Ijinkan Bunda memelukmu dengan penuh cinta
dalam tulisan Bunda atas segala prestasi ini. Sebagai pribadi, sebagai guru yang
pernah mengajar menulis semudah ceplok telur pada KBMN. Bunda Lilis bangga luar
biasa atas sukses dan pencapaian ini. Tetap rendah hati dan tidak boleh
sombong. Kobarkan semangat literasi di dadamu untuk Indonesia, untuk generasi
emas Indonesia!.
Alhamdulillah...
bisa menyelesaikan tulisan ini dalam waktu 2 hari. Tulisan yang diberkahi Allah
Swt, diawali pada hari Jum’at, dilanjutkan setiap usai tahajud, berakhir
menjelang adzan subuh di hari Minggu. Jumlah halaman 33 sesuai dzikir usai
sholat, Subhanallah..., Alhamdulillah..., Allahu Akbar...!!!
Pesisir pantai Namosain, hujan angin pada hari Minggu, 15 Januari 2023.
Pukul: 03.30 Wita
Mantap komplit
BalasHapusJika berkenan silahkan mampir di lilik-kistiana.blogspot.com
Bu Lilik ini WA Bunda, kirim linknya ya, Bunda nggak bisa buka dari sini
HapusLengkap sekali bunda...luar biasa...Andalan saya memang tetp jadi andalan.....Bunda Lilis selalu jadi motivator sy...
BalasHapusMengabadikan moment sejarah Bu Aam... Bunda salah satu penggemar berat Bu Aam.
HapusMasya Allah..komplit sekali...
BalasHapusJika berkenan silakan berkunjung ke tulisan saya
https://ragungps.blogspot.com/2023/01/menjadi-saksi-aneka-prestasi-literasi.html
Pak Agung ini WA saya, 082226376157. Kirim ke WA linknya ya pak. Saya nggak bisa buka dari sini Pak
HapusMantab bu, lengkap materinya bu, hehe, jika berkenan saling berkunjung keblog saya bu. Terima kasih
BalasHapusWah, tersanjung sekali dibuatkan resume dari salah satu narasumber KBMN. Siapp bunda, amanat bunda untuk tetap rendah hati akan selalu Aam ingat. Buat apa kita sombong padahal di atas langit masih ada langit. Semangat terus untuk berbagi dan menginspirasi negeri.
BalasHapusLuar biasa, lengkap sekali resumenya. Mari berkunjung juga ke blog saya ya bu https://www.mernawati.com/2023/01/mulai-bermimpi-raih-prestasi.html
BalasHapusmantap prestasi bu aam
BalasHapuskeren, lengkap sekali resumenya
BalasHapusmantap bunda Lilis. Salam kenal dari Surabaya
BalasHapusLuarbiasa bunda
BalasHapus