FEBRUARI CERIA HARI KE-16

 

DUNIA PENDIDIKAN KITA

Murid SMP Negeri 3 Kupang Barat ketika apel pagi dan berdoa sebelum masuk kelas (Dokumen Pribadi)

 

            Bicara tentang dunia pendidikan, tak lepas dari kurikulum pendidikan. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Pengertian kurikulum di atas sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 butir 19. Istilah kurikulum berasal dari bahasa Latin curir yang artinya palri dan curere yang berarti tempat berpacu. Sehingga kurikulum diartikan sebagai trek dan lajur yang diikuti untuk mencapai tujuan.

Dunia pendidikan di Indonesia saat ini, belum menyentuh kebutuhan peserta didik secara keseluruhan. Di tempat lain akses internet belum terjangkau, seperti di SMP Negeri 3 Kupang Barat yang beralamat Jalan Borgo Merdeka dusun 3 Oeli’i desa Oematnunu, kecamatan Kupang Barat, kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur.

Ketika kurikulum merdeka diberlakukan di Indonesia SMP Negeri 3 Kupang Barat adalah sekolah dengan status Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM). Banyak kendala dalam pelaksanaannya, kendala terbesar adalah tidak ada jaringan interner di dusun 3 Oeli’i. Hal ini membuat kinerja guru juga siswa terhambat.

Terutama ketika AKM Nasional dilaksanakan, jelas SMP Negeri 3 Kupang Barat tidak dapat mengikutinya. Solusi untuk hal ini, kami mencari tempat yang ada sinyalnya. Beberapa tahun yang lalu kami menggunakan rumah salah satu guru yang bisa menangkap jaringan internet dengan baik.

Tahun lalu kami mencari gedung sekolah yang sinyalnya bagus. Peserta didik kami sewakan mobil untuk membawa ke sekolah yang memiliki sinyal bagus dengan dianggarkan pada dana BOS. Tentulah hal ini membuat anggaran yang kami keluarkan lebih banyak lagi.

Dilihat dari sisi anggaran saja kami sudah repot, belum lagi dari sisi yang lainnya. Bagi guru-guru yang baru mengalami perpindahan kurikulum 2013, ke kurikulum merdeka (Implementasi Kurikulum Merdeka) membutuhkan banyak belajar.

Informasi tentang IKM untuk guru belajar yang efektif melalui Google dalam laman belajar.id atau belajar dari sumber lain dan mencari melalui internet dari berbagai sumber. Tetap kendala tidak ada jaringan internet di sekolah menghambat guru-guru untuk belajar. Mau dikerjakan dari rumah?

Hal ini jelas menghambat proses belajar guru. Sebab setiap guru setelah melaksanakan tugas di sekolah, ada tugas pribadi sebagai anggota keluarga yang memiliki tanggung jawab tak kalah beratnya dengan beban tugas guru di sekolah. Misalnya, sebagai istri/suami memiliki beban tugas yang harus diselesaikan bersama keluarga.

Bukan porsinya lagi tugas guru di sekolah harus dikerjakan di rumah. Bagi guru ASN (Aparatur Sipil Negara), pekerjaan rumah bisa dikerjakan oleh Asisten Rumah Tangga (ART). Tetapi untuk guru bukan ASN yang honornya di terima hanya seratus ribu rupiah sebulan. Bagaimana bisa maksimal mengerjakan tugas di rumah?

Untuk mencukupi kebutuhan membeli beras sebulan saja tak sampai akhir bulan, apalagi untuk membeli pulsa dan mengerjakan tugas guru yang harus mendonwload dari internet. Inilah potret pendidikan kita di desa yang tertinggal dari teknologi. Semoga bisa menjadi masukkan Pak Menteri dalam meluncurkan kebijakan baru terkait kurikulum pendidikan kita.

  

Referensi: https://www.kompas.com/skola/read/2021/07/02/101008069/kurikulum-pengertian-fungsi-tujuan-dan-komponennya

Penulis: Silmi Nurul Utami

Editor: Serafica Gischa

 

 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

SUAMI DAN KERIDHOANNYA (K.H. Maimun Zubair)

KATA SAMBUTAN ANTOLOGI CERPEN

PROFIL IBU GURU CANTIK