FEBRUARI CERIA HARI KE-24

 

DUNIA PENDIDIKAN BERDUKA

“Pesan Ali Bin Abi Thalib untuk para orang tua,

khususnya para ibu di seluruh dunia.”

 

 

            Dunia pendidikan berduka seakan menangis dengan tayangnya perkelaihan antara dua orang pemuda yang sedang viral di media sosial antara tanggal 23 dan 24 Februari 2023. Saya sendiri sempat melihat video yang viral itu sangat prihatin dan menyayangkan mengapa sampai terjadi seperti itu dan tersebar ke seluruh Indonesia.

            Saya sendiri ketika mendapatkan video itu, langsung saya kirimkan ke dosen anak saya namanya Pak Roni. Sebab beliau adalah dosen yang paling di segani anak saya juga teman-temannya sekampus. Begitu di sebut nama Pak Roni, bukan hanya mahasiswa yang ingat nama itu.

Pengurus kampus dan pejabat kampus juga membenarkan hal itu. Bahwa Pak Roni memang salah satu dosen kami yang memiliki integritas tinggi dan anak-anak pada segan kepada belia. “Semua mahasiswa sepertinya begitu bu”, ketika saya konsultasi kepada salah satu pengurus kampus teknik ternama di Surabaya.

Selain itu, sesama seorang pendidik saya merasa dengan berbagi video tersebut kita memiliki tugas yang sama untuk membentuk akhlak generasi emas Indonesia. Saya kirimkan sambil menitip pesan, biasalah emak-emak yang dititip adalah “Pak titip anak saya ya, diingatkan untuk sholat dan mengaji”.

Setelah saya kirim, saya merenung lalu meleleh air mata. Terekam dalam memori saya, atas perkelahian dua remaja yang viral tersebut. Saya lalu merasakan duka yang mendalam pada ibu kedua anak tersebut. Betapa hancurnya hati seorang ibu mendapatkan anaknya berkelahi hingga berakibat fatal tersebut.

Korban masuk rumah sakit dan tak sadarkan diri, sementara yang menyerang masuk penjara. Sebagai wanita yang memiliki lima anak, saya berempati pada kedua ibu dari anak kita yang saat ini menjadi sorotan publik. Saya merenung pada posisi anak yang sedang koma di rumah sakit. Sebagai seorang ibu yang anaknya sedang sakit semilyar doa akan dipanjatkan untuk kesembuhan anaknya.

Ketika saya merenung pada posisi anak yang sedang menjalani kasus kekerasan dalam perkelahian. Meleleh air mata membayangkan ketika kecil, anak-anak saya didik dengan taat pada ajaran agama dengan baik. Waktu sholat saya minta untuk sholat bersama saya.

Ketika mengaji saya antar hingga hujan-hujan, basah semua baju kami ber-empat. Sebab waktu itu anak nomor satu hingga tiga berdekatan lahirnya. Proses hamil, melahirkan, hamil melahirkan, dan hamil lagi serta melahirkan sangat dekat. Hingga mereka yang nomor satu hingga tiga aktivitasnya selalu bersama-sama.

Larut dalam renungan seorang ibu yang menghadapi tingkah polah anak-anaknya membuat saya larut pula pada kasus kedua anak yang sedang viral saat ini. Saya angkat kedua tangan ini, sambil memohon kuatkan hati ibu anak-anak yang sedang Engkau berikan ujian Ya Allah Ya Rabb, aamiin Allahuma’aamiin... Semoga bermanfaat!.

            



Komentar

Postingan populer dari blog ini

SUAMI DAN KERIDHOANNYA (K.H. Maimun Zubair)

KATA SAMBUTAN ANTOLOGI CERPEN

PROFIL IBU GURU CANTIK