FEBRUARI CERIA HARI KE-4

 HUJAN TERUS TIADA HENTI


Ya Allah Ya Rabb... Jika Engkau titipkan padaku ujian hidup yang berat untuk aku pikul sendiri, karuniakanlah ketabahan pada diriku ini untuk menghadapinya. Jaga hatiku ini Ya Allah untuk tidak bersu’udzon kepada-Mu. Berikanlah kesabaran dan ke ikhlasan imanku agar tidak lebur dalam tangis kepedihan. Lembutkanlah hatiku Ya Rabb. Agar hatiku memahami makna cinta dari-Mu yang hakiki Ya Allah Rabb-ku.

*  *  *

         Setiap hari kota Kupang diguyur hujan, dan diserta dengan angin kencang. Sejak tanggal 1 Februari 2023 hingga hari ini 4 Februari 2023. Aktivitas ke sekolah tetap saya lakukan meskipun hujan tiada henti. Angin tiba-tiba berhembus kencang. Sebagai kepala sekolah tidak ada alasan untuk tidak ke sekolah. Karena anak-anak tetap ke sekolah apapun cuacanya. Mereka anak desa yang polos dan sangat taat pada nasehat orang tua serta gurunya.

            Jika tidak ada pengumuman untuk libur, mereka tak akan libur. Apapun cuacanya!. Inilah yang membuat saya tetap harus ke sekolah untuk mereka. Agar semangat belajarnya tak akan lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan. Segala resiko saya lakukan untuk sampai ke sekolah di dusun 3 Oeli’i desa Oematnunu kecamatan Kupang Barat, kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur.

Desa yang penampakan dalam bola dunia di internet permukaannya cekung ini tidak terhubung dengan internet. Dalam keadaan cuaca baik saja sulit kita akan akses internet, apalagi di musim hujan seperti saat ini. Jika ada jaringan internet, itupun dalam tempat-tempat tertentu di dusun 3 Oeli’i.

Keuntungan sebagai pendidikan pada tempat tugas seperti ini menguntungkan dalam memberikan motivasi kepada murid SMP Negeri 3 Kupang Barat. Mereka anak yang bisa kita motivasi untuk menuliskan kisah masa kecilnya bersama keluarga dan orang terdekatnya. Mereka jauh dari internet dan jarang pegang handphone. Kebanyakan dari murid SMP Negeri 3 Kupang Barat tidak memiliki handphone sehingga memudahkan kami untuk mengarahkan anak rajin belajar dan cinta menulis. Buku mereka telah di lounching pada tanggal 25 Januari 2023, dan di siarkan TVRI NTT pada Siaran Berita Literasi Hari Sabtu tanggal 28 Januari 2023, dunia tahu dan biarkan kisah itu abadi di sini: https://youtu.be/-PhOrnDqA0Y 

Cara melihat aktivitas anak-anak kami. Fokus pada bakat anak-anak kami di dusun 3 Oeli’i desa Oematnunu. Bersama gadis cantik bunga desa Lily Marlin Nenobesi. Pada menit ke: 2.56.53 s.d 3.00.20. Pada hari Rabu, 25 Januari 2023, kegiatan berlangsung di aula SMP Negeri 3 Kupang Barat (Laboratorium IPA): https://web.facebook.com/lilis.sutikno.779/posts/pfbid02hTuoCYFzXoXUoWGncqwbXb5Tm4J27L6tVjta9VNANFSEtBfCHP6w7oETg9qkogCcl

            Hal inilah yang saya lakukan untuk terus memberikan motivasi kepada mereka. Memberikan semangat anak-anak ke sekolah, apapun resikonya. Apalagi di musim hujan. Sebab jika tidak diberikan motivasi secara terus menerus, mereka akan ikut orang tuanya pergi ke kebun/ladang untuk menanam kacang tanah. Dan tidak pergi ke sekolah!.

Oeli’i adalah dusun kecil di desa Oematnunu penghasil kacang tanah yang berkualitas super. Kacang tanah dari dusun 3 Oeli’i terkenal di seluruh Indonesia sebagai kacang tanah yang terbaik. Karena itulah saya tetap melakukan motivasi secara terus menerus. Meskipun harus menempuh perjalanan yang jauh dan cuaca tidak menentu seperti saat ini. Semangat untuk mencerdaskan anak bangsa menjadi generasi emas masa depan itu harapan saya.

Harapan dari Implementasi Kurikulum Merdeka yang diterapkan pada SMP Negeri 3 Kupang Barat, harus diikuti dengan semangat juang tanpa mengenal lelah, juga tanpa mengenal cuaca. Sangat di sayangkan semangat ini tidak dimiliki para guru yang mengabdi pada sekolah-sekolah desa seperti di Oeli’i.

Setelah sampai di sekolah, ruang guru kosong. Tidak satupun guru hadir di sekolah, Sabtu 04 Februari 2023 (Dokumen Pribadi)

Hanya karena air hujan, mereka memanjakan diri untuk tidak hadir ke sekolah dengan berbagai macam alasan. Sebagai pribadi saya memahami hal ini, tetapi sebagai kepala sekolah saya menyayangkan sikap sebagian guru yang tidak memiliki semangat mengabdi dan semangat juang tinggi untuk mencerdaskan anak bangsa dengan setulus hati.

Ruang guru saya sulap menjadi ruang kelas agar anak-anak nyaman belajar menulis menjadi buku ber-ISBN

 


Harapan tinggal harapan, bagi saya ke sekolah dalam keadaan apapun juga tetap saya lakukan bukan untuk menjadi sensasi atau mencari popularitas dunia. Tanggung jawab kepada Allah SWT, atas rejeki saya yang didapatkan dari hasil bekerja menjadi pendidik di desa yang telah Allah takdirkan untuk saya mengabdi. Itulah tanah keberkahan bagi saya yang diberikan Allah untuk saya. 

Jalan menuju dusun 3 Oeli’i desa Oematnunu, kecamatan Kupang Barat, kabupaten Kupang – NTT

 

 

Tidak ada alasan bagi saya untuk berdiam diri di rumah, selagi saya masih bisa berjalan. Masih bisa melihat, dan masih bisa mendengar suara anak-anak dengan baik. Itu akan saya lakukan. Apapun resikonya!. Kelak inilah yang akan saya pertanggung jawabkan dihadapan Allah Azza wa Jalla ketika hamba harus menghadap-Nya.

Kisah ini saya tuliskan di sini untuk mengenang betapa sulitnya kita konsisten dan bertanggung jawab pada pekerjaan yang telah memberikan keluarga kita hidup dan kehidupan. Menjaga konsisten dalam diri untuk bertanggung jawab kepada tugas-tugas yang telah Allah takdirkan untuk kita tetap setia pada tugas mulia sebagai pendidik. Semoga menginspirasi kita semua!.

 

 






 


Komentar

  1. Tetap semangat ibu kepala sekolah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Senantiasa sayang... Tuhan memberkati selamat hari Minggu sayang, semangat dan terus semangat yaa

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

SUAMI DAN KERIDHOANNYA (K.H. Maimun Zubair)

KATA SAMBUTAN ANTOLOGI CERPEN

PROFIL IBU GURU CANTIK