FEBRUARI HARI KE-8
MENULIS
ITU KEBUTUHAN
“Saya alumni PENS ITS bun, D4 jurusan teknik telekomunikasi”.
Komunikasi saya malam ini bersama Ibu Diana Kartika Sari ibu muda dengan tiga
anak ini, hanya bisa cathing dengan pelanggan pada malam hari. Anak muda yang
memiliki semangat juang luar biasa. Ibu rumah tangga idaman, dan wanita karier
yang amanah.
Saya mengenalnya pada
group WhatsApp SURABAYA MARKETPLACE yang beranggotan 119 warga Surabaya di
seluruh penjuru Indonesia. Sebagai arek Surroboyo asli, identitas BONEK (Bondo
Nekat) ciri khas arek Surabaya tetap melekat pada diri saya.
Banyak group AREK
SUROBOYO saya bergabung, untuk group yang satu ini SURABAYA MARKETPLACE. Saya
merasa banyak terbantu, salah satunya urusan dapur anak yang saat ini kuliah di
ITATS. Semua yang dijual dalam Surabaya Marketplace sangat murah sekali, dengan
kwalitas restoran di hotel berbintang lima.
Awal saya pesan masakan
untuk Iqbal anak yang sedang kuliah di Surabaya cocok dengan seleranya.
Komentarnya masakannya enak buk. Besok tidak pakai berpikir panjang, saya
transfer sejumlah uang untuk beberapa hari ke depan.
Sejak saat itu, setiap malam
saya harus chating dengan ibu Diana. Apa saja menjadi bahan obrolan kami. Tentu
yang pertama adalah masalah menu besok untuk makan Iqbal di Surabaya.
Harganya?... sangat murah, menu untuk sehari kisaran Rp. 16.000,- s.d Rp. 30.000,-.
Bagi saya itu sangat
murah, sebab pernah sekali saya pesan masakan online untuk Iqbal, mungkin harga
segitu hanya untuk biaya antar masakannya saja. Ha ha ha... Saya merasa Allah
begitu adil untuk semua keberkahan dan rejeki yang berlimpah bagi keluarga
saya.
|
|
1 Ayam Krispi harga Rp. 1.000,- |
1 Rempah Kelapa harga Rp. 1.500,- |
|
|
Pergedel kentang 1 porsi Rp. 20.000,- |
Suwir Ayam 1 porsi Rp. 10.000,- |
Salah satu menu yang
murah meriah dan enak serta cocok dilidah anak saya adalah pergedel kentang,
rempah kelapa (pergedel kelapa), ayam suwir, ayam krispi, cap cay, sayur sop,
sayur asem, tumis kangnung, urap-urap, cah sawi dan penthol bakso.
Wuuiiiih... hari ini saya
berkisah tentang masakan Bu Diana yang saya rasakan dengan hati tulus beliau
kepada anak saya. Doa-doa saya langitkan kepada Allah semoga keberkahan Allah
senantiasa berlimpah kepada beliau, aamiin... Allahuma’aamiin.
Pada suatu hari, kami
bercerita tentang dunia lain dari masak-memasak. Kali ini bu Diana bertanya
tentang saya yang seorang penulis buku. Kata bu Diana kepada saya, “Bunda
seorang penulis ya?”. Saya tak langsung menjawab “iya”, saya bertanya balik; “Ibu
tahu saya penulis dari mana?”.
Ibu Diana menjawabnya, saya
melihat dari WhatsApp bunda. Akhirnya kami bicara tentang dunia tulis menulis
buku. Sibhanallah... ternyata ibu Diana juga penulis buku. Dengan bangganya
beliau mengirimkan buku antologi kepada saya beserta profilnya.
Menurut cerita ibu Diana, dulu beliau hobi menulis, baginya menulis itu suatu kebutuhan. Untuk tidak merasa bosan, hobi itu tersalurkan di sela-sela kesibukan beliau memasak untuk konsumennya. Saya menawarkannya untuk menjaga konsitensi dalam menulis, untuk masuk komunitas menulis.
Pucuk dicinta ulampun tiba. Saya begitu bahagia apabila mendapatkan teman seorang penulis. Sejak itu saya menjadi akrab dengan bu Diana, hingga saya tahu ternyata ibu muda ini sangat jenius dan cerdas luar biasa. Mengetahui beliau alumni Institut Teknologi Surabaya saja sudah menunjukkan beliau orang yang cerdas.
Hanya orang-orang
tertentu saja yang bisa masuk perguruan tinggi negeri paling bergengsi bagi
arek Suroboyo tersebut. Kecerdasan yang lainnya, beliau memanfaatkan ilmunya
untuk mendapatkan uang dengan cara yang berkah dan amanah luar biasa.
Setelah lulus kuliah, dan
bekerja sebagai wanita karier dalam rumah tangganya. Serta menghasilkan uang
yang berlimpah-limpah. Jam kerjanya tidak harus lembur setiap hari, tidak
dibawah tekanan dan santai, senang, bergembira bersama anak-anaknya.
Subhanallah...
“Maka nikmat Tuhan
manakah yang kau dustakan?”. Wanita cantik, menjadi wanita karier dalam rumah
tangganya bersama tiga anaknya. Memiliki jaringan bisnis hingga luar pulau.
Itulah yang saya nasehatkan kepadanya, “Untuk selalu bersyukur kepada Allah
atas semua karunia dan nikmat hidup yang di dapatnya saat ini”.
Komentar
Posting Komentar