MENULIS BUKU SEMUDAH MEMBUAT CEPLOK TELUR
MENULIS
BUKU SEMUDAH MEMBUAT CEPLOK TELUR
Hmmm... Sekarang menulis buku semudah membuat ceplok telor
bersama Penerbit Delta Pustaka Program menulis gratis
Kelasku Online dari (P3G) Jawa Timur
Ketua Bapak Lukman Hakim, M.Pd
Semua
pengalaman hidup yang kita alami tampak biasa-biasa saja, tetapi bisa
menginspirasi orang lain ketika kita mau menuliskannya. Jadi, sayang sekali
kalau pengalaman tersebut hanya kita simpan di dalam pikiran. Maka, tuliskanlah
!.
Tulisan
di atas saya temukan pada cover bagian belakang buku yang baru saya beli minggu
lalu, karangan keroyokan dari beberapaa penulis, saya dapatkan dengan cara
membeli online pada sahabat saya Pak Jack Sulistya pemenang lomba tingkat
nasional pada tahun 2015, dan saya salah satu juara kedua pada lomba guru
tingkat nasional itu, dengan tema My Teacher My Hero Award Indonesia Digital
Learning dari PT. TELKOM dan INTEL PROSESSOR serta dari PGRI Jakarta itu.
Buku
ini termasuk mahal menurut saya, tetapi saya pernah membeli buku yang lebih
mahal tiga kali dari harga buku ini yang tiba di rumah saya tidak lebih dari
seratus tiga puluh ribuan itu. Cover depan buku itu berjudul “Panduan Menulis
True Story”, panduan dalam buku ini sangat praktis dan lengkap. Berisi cara
mudah dan kreatif menulis kisah nyata inspiratif yang menggugah dan tidak mudah
dilupakan!. Tertulis pada cover itu nama Dwi Suwiknyo dan Penulis Trenlis.co Lainnya.
Buku
panduan tersebut benar-benar mudah saya pahami dan saya praktekkan, terbukti
pada tulisan saya di blog ibu guru cantik Bunda Lilis Sutikno, http://guruinspiraasintt.blogsport.com
dan https://guruinspirasintt.blogspot.com/2020/04/menulis-adalah-luapan-rasa-cinta-yang.html
yang saya share pada tanggal 4 April 2020, dengan judul “Menulis adalah luapan
rasa cinta yang tak sampai” tersebut, banyak mendapatkan masukan lewat FB,
inbox/masase, juga WA.
Saya
sendiri merasakan bahwa tulisan itu adalah buah dari ketekunan saya membaca
buku, dan belajar lalu mempraktekkannya dalam blog saya. Jujur saya semakin
hari, semakin percaya diri pada kemampuan saya menulis pada jalur inspirasi.
Memiliki passion diri sebagai Guru Inspirasi NTT. Bukan berarti saya ada pada
satu jalur tema, namanya saja inspirasi. Jadi saya harus bisa menulis apapun
yang dapat memberikan inspirasi positif pada pembaca saya.
Tidak
hanya pada profesi guru saja tulisan saya tujukan, tetapi kepada seluruh umat
dimuka bumi ini. Seperti dalam tulisan saya kali ini, saya akan memberikan
inspirasi kepada teman-teman, sahabat, juga semua orang yang membaca karya
tulis saya ini, tentang bagaimana mudahnya kita menulis dan membuat buku ber-ISBN, semudah kita membuat
ceplok telur. Mari simak baik-baik cerita saya ini!.
Setidaknya
ilmu ini saya dapatkan pada group menulis saya di internet, dari group-group
menulis tersebut, buku saya berhasil terbit dengan baik. Salah satunya adalah
buku karya tulis ilmiah saya “PTK jadi BUKU”, yang dibimbing langsung oleh
ketua Pusat Pengembangan Profesi Guru (P3G) Jawa Timur. Dengan cover buku
“Melejitkan Berpikir Tingkat Tinggi PPKn melalui Discovery Learning”. Jika
dipikir dengan logika saya bukan seorang ahli dalam karya tulis ilmiah.
Buku kedua ber-genre ilmiah
Seperti
dikatakan oleh ketua AGUPENA NTT (Asosiasi Guru Penulis Indonesia Wilayah Nusa
Tenggara Timur) Bapak Thomas Akaraya Sogen, S.Pd., MBA, dalam Endorsement buku
perdana saya Guru adalah Inspirasi
Serial Pelita Kampung Beta Jejak Juang Guru Desa di NTT, “..... Sebagai
seorang pembimbing dalam penulisan publikasi ilmiah guru, saya mengenal Ibu
Lilis – penulis buku ini dengan sangat baik. Meskipun kemampuan menulis hal-hal
ilmiah tidaklah istimewa, namun hal itu justru terbalik jika menulis tema-tema
bebas. Menulis pengalaman pribadi baik dalam bertugas maupun kehidupan
keseharian lebih mengalir bak air seperti yang terbaca dalam beberapa bagian
isi buku ini...”
Bisa
anda bayangkan seorang guru desa yang tidak memiliki kemampuan menulis ilmiah
dengan baik, menurut komandan AGUENA NTT juga pasca sarjana lulusan Universitas
Gajah Mada Jogyakarta, yang ahli dalam menulis PTK dan pembimbing PTK bagi
guru-guru se Nusa Tenggara Timur itu, tetapi mampu menghasilkan karya buku
bergenre ilmiah. Keren kan?...
Hal
itu terjadi karena buah dari ketekunan dan keuletan dalam menulis, serta berani
bertanya dan belajar kepada ahlinya. Rasa bangga ketika buku itu bisa hadir
ditengah-tengah kita, dan menjadi point dalam meniti karier sebagai Aparatur
Sipil Negara di Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur. Menuju jenjang pangkat
IV/c sebagai guru SMP Negeri 2 Nekamese. Keberanian dan rasa percaya diri bahwa
semua akan bisa dilakukan jika kita mau belajar, belajar, belajar, dan belajar.
Bagian
dari belajar itu bisa dari mana saja, bahkan gratis !!!. Salah satu kelas
gratis yang saya ikuti adalah dengan bergabungnya saya dalam Program-program Pusat
Pengembangan Profesi Guru (P3G) Jawa Timur dan kelas onlinenya di youtube
membuat saya mudah menulis buku ber-ISBN bersama Penerbit Delta Pustaka yang
dikelola langsung oleh ketuanya Bapak Lukman Hakim, S.Pd., M.Pd.
Diluar
dugaan saya, beliau mengadakan tantangan lagi menulis puisi, dan dengan
kelembutan hati seorang Bapak, beliau membimbing kami semua setiap malam dalam
canel YouTube nya Kelasku Online, di : https://youtu.be/_uMPNVDD338
.
Tutorial
di atas berisi tentang cara menggunakan Google Docs (Google Dokumen) dalam
Tantangan #1HARI1PUISI yang diselenggarakan oleh Penerbit Delta Pustaka dan
Pusat Pengembangan Profesi Guru (P3G) Jawa Timur. Peserta dalam pelatihan 1
Hari Satu Puisi ini tergabung dalam kelas WhastAap dengan cara bergabung klik
di : http://chat.whatsapp.com/FQqqDHSTOOa8sQ5ChfZSaa,
lalu mengisi formulir untuk bergabung ke Google Doc : http://kelaskuonline.id/tantangan-1hari1puisi/
Setelah
mengajar lewat kelasku online, beliau menggelar tanya jawab secara tertutup di
WA group kami “1 Hari Satu Puisi”. Seperti biasa, group ini pesertanya semua
akan menghasilkan buku. Keren kan?... Sungguh luar biasa, ide yang brilian
lahir dari kota Mojkerto Jawa Timur dan memancarkan cahaya hingga kepelosok negeri.
Cahaya itu bagaikan bulan purnama, bahkan lebih terang dari cahaya bulan
purnama itu sendiri.
Tulisan
ini memberikan bukti, bahwa menulis buku memang semudah ceplok telor dalam
keseharian kita. Selain groupnya P3G Jawa Timur, saya juga bergabung pada group
menulis PGRI Pusat. Dalam group WA menulis itu, saya adalah salah satu narasumber
menulis inspirasi. Tampil juga narasumber yang hebaat-hebat lainnya.
Diantaranya
Pak Encom Rahman Guru berprestasi tingkat Asia, Pak
Dudung Nasrullah pengurus PGRI pusat yang tulisannya viral membela para guru
dari Jogyakarta karena latihan Pramuka yang fatal, Pak Dedy Setiady pakar
pendidikan Nasional, Ibu Kanjeng (Ibu Sri Sugiarti) Penulis buku aktif setelah
usia beliau 50 tahun, Pak Akbar Zainudin penulis buku best seller Man Jadda Wajadda,
dan masih banyak yang lainnya lagi. juga Bapak Imam Fitri Rahmadi dosen
Universitas Pamulang yang sekarang sedang kuliah S3 di Johanes Kepler
Universitas Linz Austria (2019-sekarang).
Dalam
materi Bapak Imam Fitri Rahmadi tadi malam (Senin, 06 April 2020), beliau
menyampaikan dalam sepucuk surat yang di kirim dari Austria, sebagia berikut :
Yth.
Bapak dan Ibu peserta belajar menulis melalui grup WhatsApp kelas online PGRI
Perkenalkan,
saya Imam Fitri Rahmadi, dosen Universitas Pamulang yang sekarang sedang
kuliah S3 di Johannes Kepler Universität Linz Austria (2019-sekarang).
Sekilas
tentang saya. Saya pernah menulis 2 buku yang diterbitkan oleh Elex Media
Komputindo ketika masih kuliah S1 di UIN Jakarta (2018-2013). Pada penghujung
kuliah S2 di Universitas Negeri Jakarta (2016), saya mulai tertarik untuk
menekuni penulisan akademik. Pada akhirnya, ketika mulai menjadi dosen di
Universitas Pamulang (2017), saya mengelola jurnal, menjadi reviewer jurnal
kampus lain, dan banyak mengikuti pelatihan penulisan akademik bahasa Inggris
untuk keperluan persiapan studi lanjut ke luar negeri.
Saya
juga ngeblog di sini: tigabelase.wordpress.com,
ini merupakan blog saya yang kesekian kalinya, berisi tulisan tentang
bagaimana menulis dalam konteks akademik. Semester ini, saya mengambil mata
kuliah Academic Writing English untuk belajar lebih lanjut tentang penulisan
akademik. Bertepatan dengan ini semua, saya diminta oleh Omjay untuk mengisi
materi yang sedikit lebih teoretis tentang dasar menulis.
Pada
kesempatan ini, izinkan saya menyampaikan dasar menulis, meliputi: pemilihan
kata, penulisan kalimat, dan penyusunan paragraf. Materi saya tulis untuk
bisa digunakan bukan hanya untuk penulisan akademik, tetapi juga untuk
penulisan personal dan formal supaya materi dapat bermanfaat bagi semua
peserta pelatihan yang beragam. Maka, saya sudah menyiapkan tulisan khusus di
blog berisi materi yang dimaksud:
https://tigabelase.wordpress.com/2020/04/06/dasar-menulis-kata-kalimat-dan-paragraf
Lebih
lanjut, izinkan saya membagi sesi selama 60 menit ini menjadi 3 bagian:
1. 20 menit pertama: membaca materi
2. 20 menit kedua: diskusi atau
tanya-jawab materi
3. 20 menit ketiga: latihan menyusun
paragraf
Jadi,
sesi kali ini berisi materi dan tanya-jawab, serta latihan penyusunan
paragraf yang materi latihannya juga sudah saya siapkan.
Jika
20 menit dirasa terlalu singkat untuk membaca materi di blog yang cukup
panjang, berikut ini cuplikan dari materi tersebut:
Pemilihan Kata
Perihal
pilihan kata disebut dengan diksi. Antara penulisan personal, formal, dan
akademik, diksi yang digunakan bisa sangat berbeda meskipun dimaksudkan untuk
mengungkapkan hal yang sama. Cermati tiga kalimat di bawah ini:
Ibu
guru sedang ngobrol-ngobrol dengan kepala sekolah
Ibu
guru sedang berbicara dengan kepala sekolah
Ibu
guru sedang berdiskusi dengan kepala sekolah
Berbeda
satu kata saja dapat merubah rasa dari kalimat.
Penulisan Kalimat
Kalimat
terdiri dari kalimat sederhana (simple sentence), kalimat gabungan (compound
sentence), kalimat kompleks (complex sentence), dan kalimat campuran.
Sederhana:
Saya
membaca tulisan di blog
Gabungan:
Saya
membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan saya tentang cara menulis
kalimat.
Kompleks:
Saya
membaca tulisan di blog ketika sedang bekerja dari rumah.
Campuran:
Saya
membaca tulisan di blog untuk menambah pengetahuan saya tentang cara menulis
kalimat ketika sedang bekerja dari rumah.
Penyusunan Paragraf
Paragraf
adalah kumpulan kalimat yang mempunyai satu kalimat topik (topic sentence)
sebagai ide pokok atau gagasan utama (main idea) dan beberapa kalimat
penjelas (supporting sentences) sebagai detail yang menjelaskan ide pokok.
Supaya enak dibaca dan tulisan mudah dipahami, susun paragraf deduktif.
Gunakan
bentuk kalimat sederhana untuk membuat kalimat topik. Cara gampang untuk
membuat kalimat topik, adalah pastikan anda meletakkan ide pengontrol atau
controlling idea pada setiap kalimat topik. Bentuk kalimat penjelas harus
bervariasi, terdiri dari kalimat gabungan dan kompleks, serta dilengkapi
dengan konjungsi sebagai transisi antar kalimat supaya paragraf mengalir
dengan baik, enak dibaca, dan mudah dipahami.
Contoh paragraf yang
baik:
Bekerja
dari rumah memiliki kekurangan dan kelebihan. Pada satu sisi, bekerja dari
rumah menjadikan jadwal kerja tidak begitu jelas sehingga karyawan harus
membuat jadwal jam kerja sendiri. Bekerja jadi tidak nyaman bagi yang
memiliki rumah sempit. Pada sisi lain, bekerja dari rumah justru waktu
menjadi lebih fleksibel dan lebih banyak waktu untuk keluarga. Selain itu,
bekerja dari rumah bukan hanya dapat menghemat pengeluaran untuk biaya
transportasi tetapi juga menghemat biaya operasional kantor.
Materi
di atas hanya cuplikan dari materi yang sebenernya. Pemahaman anda akan
semakin komprehensif jika sudah membaca materi secara keseluruhan. Mari
berdiskusi: terima kasih😇🙏
|
Surat
yang beliau tulis sedikit, tetapi alamat link yang beliau bagikan sangat banyak
materinya, dan dapat kita pelajari serta kita dapat berdialog langsung lewat
diskusi group di kelas menulis online bersama Om Jay dan PGRI pusat. Group
menulis ini, saat ini sudah pada group kedelapan. Karena kemauan untuk belajar
yang tinggi, maka Allah membuka pintu keberkahan saya dari menulis.
Masihkah
anda malas membaca?..., jangan pernah mimpi anda bisa menjadi penulis hebat.
Seperti pepatah “Tong kosong nyaring bunyinya”, jika otak anda kosong. Maka
suara anda akan berkata kemana-mana tanpa dasar yang baik, atau nyaring
suaranya, bisa juga berarti banyak bicara tetapi dalam kenyataan sehari-hari
nol besar adanya. Begitulah kira-kira makna dari pepatah tersebut.
“Kalian
boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa
saja,
tapi tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai.”
Pramoedya Ananta Toer
Modal
untuk menjadi penulis hebat itu adalah membaca dan berlatih menulis setiap hari.
Menulislah setiap hari, anda akan merasakan manfaatnya kelak di kemudian hari. Seperti
Quate by Pramoedya Ananta Toer ini : “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi
selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
Namosain, Selasa; 07 April 2020, Pukul : 21:01:01 WITA
Kupang - Nusa Tenggara Timur
Kupang - Nusa Tenggara Timur
Mantap bunda,,, semangat terus bunda
BalasHapusJazakallah bi khoir Pak guru, semangat terus ya, Bunda tunggu bukunya. Bunda yang pertama akan beli Bukunya Bujang. Sukses untuk besok ya. Doa Bunda dari jauh.
HapusSalam Sehat Selalu
Iya Bun. Sekarang ini makin mudah seseorang untuk menerbitkan buku ber-ISBN. Menulis apa saja bisa jadi buku. Hanya perlu membulatkan tekad untuk menulis.
BalasHapusIkut grup menulis memang betul saya rasakan dapat menjaga mood dan semangat nulis. Bahkan dapat banyak wawasan
Semangat menulis !!!
BalasHapusSame me bro !!!
Bunda jadi terinspirasi untuk menulis terus.
Yesss bunda cantik sll semangatttt menulis saling motivasi yaaa
BalasHapusSiap bu dosen...
HapusNanti saya di bantu yaaaa...
Nulis ilmiahmya.
Banyak membaca, termasuk membaca artikel bunda membuat saya semakin tertarik untuk menulis
BalasHapusYuuk ikutan menulis buku inspirasi buu, ini WA saya bu 082226376157 kami sedang belajar menulis pasti menjadi buku buuu....
HapusMantap Bunda👍👍 ayo lanjut terus membimbing kami, terima kasih banyak menginspirasi 🙏❤
BalasHapusNanti ikutan bu, tema terima kasih guruku bu
HapusKeren bunda,,,
BalasHapusMalu saya setua ini masih belum pandai merangkai kata dengan baik... Padahal semudah ceplok telor hehe
BalasHapusPak Ilalang Al-Bantani mohon japri saya ya di sini: 082226376157.
HapusSaya mau kirimkan hadiah untuk Bapak dalam Kelas Om Jay.
Maaf baru sempat saat ini.
Mantab dan keren. Terimakasih telah berbagi dan mnginspirasi. Good job, lnjutkn 👍🙏
BalasHapusTerima kasih Pak Nana
HapusMenulis buku semudah ceplok telor SETUJUUUU! Bila kita terus menulis setiap hari, semua yang dirasa sulit, akan menjadi mudah. Maka, tulislah kisahmu sendiri sebelum ditulis orang lain. Biar mereka tahu bahwa kita menulis dan menerbitkan buku yang banyak karena menyelami dunia kepenulisan. Akhirnya karya kita akan dikenal orang lain, lalu banyak orang yang menulis tentang kita. Bonus keproduktifan kita dalam menerbitkan buku, menulis jadi semudah ceplok telor. Makin Semangatt dan ceritanya sangat menginspirasi. Salam blogger inspiratif. Aam Nurhasanah Lebak, Banten.
BalasHapusBu Aam.. maaf baru kontak sekarang. Mohon japri saya Bu Aam. Di sini : 082226376157.
HapusHadiah akan saya kirimkan. Maaf baru sempat sekarang.
Luar biasa...luar biasa..bunda👍👍👍
BalasHapusTerima kasih...
HapusSabar ya buu...
Hadiah akan segera saya kirimkan, mohon maaf baru sempat kirim sekarang bu.
Awalnya saya juga seperti bunda tidak bisa menulis, tapi berkat kelas menulis yang pernah saya ikuti dan bergabung di komunitas menulis di tambah ikut kelas menulis yang di gagas Om Jay membuat kegiatan menulis semudah berbicara. Bagi saya menulis itu sama dengan berbicara. Perbedaannya hanya terletak pada cara penyampaian pesannya saja. Kalau berbicara, pesan yang ingin kita sampaikan merupakan rangkaian kata yang dikeluarkan dalam bentuk ucapan, sementara kalau menulis, penyampaian pesan yang dilakukan dengan bentuk rangkaian kata yang dikemas dalam tulisan.
BalasHapusTerima kasih bu...
HapusBu tolong japri saya di sini : 082226376157.
Saya akan kirimkan hadiahnya bu.
Mohon maaf baru sempat sekarang.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSangat menginspirasi dan membakar semangat. Jika menulis semudah membuat ceplok telur, maka saya yakin diri ini pasti bisa melakukannya, karena menceplok pengalaman pribadi ke dalam tulisan sudah saya lakukan sejak usia remaja, namun hanya menuliskan di buku harian yang digembok pula. Mengikuti kelas menulis dan membaca blog teman-teman membuat saya mulai berani menuliskan pengalaman-pengalaman sendiri dan kelak ingin membukukan tulisan tersebut, siapa tau bisa menjadi inspirasi bagi pembacanya.
BalasHapusAyo bu menulis, saya bantu terbitkan bukunya. Semangaat
Hapussuper bu guru cantik...
BalasHapusmenulis setiap hari
membaca supaya tidak menjadi tong kosong..
Terima kasih
HapusAmat sangat menginspirasi dan bermanfaat bunda. Semangat tuk menulis meluap-luap lagi yang kemaren hilang ditelan oleh kesibukan. Kesibukan tanpa menghasilkan sesuatu yang yang tak berarti. Sampai sekarang ada niat tak kesampaian, "buku solo". Berharap belajar dari Bunda dan bapak ibuk nara sumber lainnya dan difasilitasi oleh Pak Naf menjadi pelecut semangat untuk berkarya... Terima kasih yang tak hingga kami ucapakan kepada seluruh bapak, ibuk hebat yang telah berbagi, memotivasi, memfasilitasi, menginspirasi dan banyak lagi..😍🙏
BalasHapusSemangat ya buu...
HapusKemaren sempat dapat hadiah dari saya bu?...
Jika belum ibu japri saya ya...
Di sini : 082226376157
Materi yang sangat menarik dan sangat bermanfaat. Terimakasih motivasinya juga ya bunda...
BalasHapusSemangaat yaaa
HapusKeren sekali bunda.
BalasHapusYa, aku mau menuliskan pengalaman, karena sekecil apa pun pasti ada yg bisa diambil hikmahnya.
Terimakasih bunda sudah membangkitkan semangatku
KELASNYA OMJAY SAYONARA
Sama-sama, tetap semangat yaaa...
HapusKetika membaca tulisan Ibu, saya merasa, bila sesederhana ceplok telur, insya Allah semua bisa ya, Bun.
BalasHapusSy malah menyadari.
Saya takut memulai.
Mungkin karena pikiran saya ingin buat telur dadar aneka topping. Dengan syarat-syarat ini itu dlm bayangan, yang justru tidak memantik bermulainya saya.
Hatur nuhun, Bun.
Merefresh dan membangun kembali semangat memulai.
Salam takzim dari Kota Tangerang
Semangat ya buu, ayo bu Christina semangat yaa
HapusBetul sekali bunda, tulisan yang mengispirasi tuk berkarya, isinya dapat meyakinkan pembacanya tuk mulai menulis
BalasHapusjangan hanya di mulai, tapi langsung gass poll ya . . .
HapusSubhanallah... motivasi yang begitu luar biasa🌹🌹 terima kasih bunda❤ setuju sekali, menulis dimulai dari membaca agar terarah dan berisi... indahnya membaca kata "menulis buku semudah membuat ceplok telor"
BalasHapusNamun tetap perlu tekad dan kemauan yang kuat.. semoga bisa mengikuti jejak & semangat bunda🌹🤲🙏
Bu Lis, blog nya saya buat di Power Point saya. seruuuu.... semangat ya bu!
HapusKeren, bunda Lilis cocok jadi motivator..
BalasHapusMembacanya seperti dilecuti cambuk semangat. Terus menginspirasi bunda. SANGAT MANFAAT
Ayo Bu Mardiyah, semangat nya mana?... Ditunggu kontaknya untuk segera terbitkan bukunya yaa
HapusSangat menginspirasi tulisannya dengan pengalaman menulis yang luar biasa. Semoga akan selalu menginspirasi bunda cantik dari NTT 👍😍
BalasHapusBu Tuti cantiiik, ayo kumpulin tulisannya. Saya bantu editor bukunya. Bisa melihat FB saya bu. Lilis Sutikno (Mbak Pipin)
HapusBenar-benar luar biasa jebolan kelas menulis bersama Om Jay. Sangat inspiratif sekali tulisan nya bu Lilis. Terima kasih telah memotivasi kami untuk terus belajar dan menulis.
BalasHapusAyo menulis bu, jangan ragu-ragu... Semangat terus yaa...
HapusLuar biasa sangat memotivasi dan menginspirasi. Terima kasih bunda...sebagai penulis pemula, semoga menjadi kenyataan bahwa menulis mudah semudah ceplok telur.
BalasHapusAyo semangat, jangan kendoor semangat nya. Gass Poll... Saya tunggu kumpulan tulisannya biar segera jadi buku.
HapusHebat luar biasa, saya yakin kelak Bunda Lilis akan jadi penuliis besar
BalasHapusAamiin... terima kasih doanya Pak. Semoga Allah ijabah dan segera terwujud nyata
HapusAwalnya menulis bagi Saya sangat sulit. Sulit memadukan
BalasHapuskalimat, sulit memilih kata yang sesuai. Sejak mengikuti pelatihan Belajar menulis ada sedikit kepercayaan diri untuk selalu menulis. Apalagi materi yang ibu sampai Kansas sangat memotivasi Saya untuk terus menulis.
Ayo nulis buku bu Farida... Saya bantu terbitkan bukunya
HapusTulisan yang sungguh menginspirasi bagi saya yang bermimpi ingin menjadi penulis, semoga bisa mengikuti jejak-jejak para guru dan nara sumber hebat
BalasHapusAamiin, terima kasih bu
HapusSaya sudah koment sejak awal. Namun kendala sinyal. Tulisan saya tertahan di ujung jari. Bunda Lilis, semoga semakin menebar manfaat . Bunda Perkasa laksana Singa
BalasHapusTerima kasih bu, sudah di siapkan semuanya
HapusTingkatkan lagi jangan berhenti menulis sebelum kepuasan mencapai puncaknya
BalasHapusGass poll, ha ha ha . . .
HapusKeren! Sngt menginspirasi.
BalasHapusPenuh makna Bu ..
BalasHapuskeren.
BalasHapusTiada kata yang enak ditulis selain kata Subhanallah. Menulis semudah ceplok telur. Memang terbukti. Enak dan gurih.
BalasHapusTerima kasih banyak ilmunya bu, insya Allah di balas yang kuasa... menulis itu dilakukan setiap hari yang benar-benar inspiratif dan makna yang sangat dalam untuk motivasi menulis. Salam literasi semoga Ibu sehat walafiat.aamiin
BalasHapusSangat menginspirasi tulisannya...
BalasHapusSeperti penulisnya, Ibu guru cantik. Guru inspirasi...
Saya termasuk orang yang paling minder untuk menulis, meskipun cita2 saya yang belum tercapai adalah menjadi penulis.Membaca profil dan cerita bunda yg penuh motivasi dan inspirasi jiwa saya terpecut kembali untuk menulis,ibarat kayak telor di ceplok tak perlu menunggu lama tapi enak rasanya.terimakasih lmunya Bunda
BalasHapusSalut dengan semangat ibu...
BalasHapusTerima kasih bunda.. Sangat Menginspirasi. Tulisan bunda sangat Memotivasi diri ini untuk menulis.
BalasHapus