PENGAWASKU JUGA GURUKU
PENGAWASKU
JUGA GURUKU
Dra,
Lilis Ika Herpianti Sutikno, S.H
PESAN GURU LINTAS ABAD
ISBN:
“Guru bukan dalam
pengertian sempit sebagai seseorang pengajar ilmu dan pemberi nilai, melainkan
sebagaimana peruntukan kata “guru” dalam bahasa aslinya, Sansekerta, sebagai
“Penghancur kegelapan”.
* * *
Pengawas
Sekolah adalah guru Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam jabatan pengawas
satuan pendidikan. Jabatan pengawas sekolah bukan diperoleh secara otomatis
tetapi suatu jenjang setelah seorang guru melaksanakan tugas dalam jangka waktu
tertentu dan memiliki sejumlah kompetensi yang dipersyaratkan.
Standar Pengawas
sekolah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 tahun 2007.
Pengawas Sekolah harus memiliki 6 (enam) kompetensi pengawas sekolah yaitu
Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Supervisi Managerial, Kompetensi Supervisi
Akademik, Kompetensi Evaluasi Pendidikan, Kompetensi Penelitian dan
Pengembangan serta Kompetensi Sosial.
Tugas pokok
pengawas sekolah diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional
Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya. Bab II pasal 5 menyebutkan tugas Pokok
Pengawas Sekolah adalah melaksanakan tugas pengawasan akademik dan managerial
pada satuan pendidikan yang meliputi penyusunan program pengawasan, pelaksanaan
pembinaan, pemantauan pelaksanaan 8 ( delapan ) Standar Nasional Pendidikan,
penilaian, pembimbingan, dan pelatihan profesional Guru, evaluasi hasil
pelaksanaan program pengawasan, dan pelaksanaan tugas pengawasan di daerah
khusus. (Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Pengawas_sekolah).
Secara terperinci
Tugas Pokok dan Fungsi Pengawas Sekolah menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 21 tahun 2010 tentang Jabatan
Fungsional Pengawas Sekolah dan angka kreditnya pasal 13, disebutkan bahwa
jenjang pengawas sekolah dibagi menjadi tiga, mulai dari jenjang yang terendah
sampai dengan jenjang yang tertinggi yaitu pengawas muda (golongan III/C-IIID),
pengawas madya (golongan IV/A-IVC), dan pengawas utama (golongan IV/D-IVE).
Permen PAN dan RB
no. 21 Tahun 2010 pasal 5, tugas pokok pengawas sekolah adalah melaksanakan
tugas pengawasan akademik dan managerial pada satuan pendidikan yang meliputi
penyusunan program pengawasan, pelaksanaan pembinaan, pemantauan pelaksanaan
delapan standar nasional pendidikan, penilaian, pembimbingan dan pelatihan
profesional guru, evaluasi hasil pelaksanaan program pengawasan dan pelaksanaan
tugas kepengawasan di daerah khusus. Rincian tugas pokok di atas sesuai dengan
jabatan pengawas sekolah adalah sebagai berikut:
1.
Pengawas Sekolah Muda;
a. Menyusun
program pengawasan.
b. Melaksanakan
pembinaan guru.
c. Memantau
pelaksanaan standar isi, standar proses,
standar kompetensi lulusan, standar
penilaian.
d. Melaksanakan
penilaian kinerja guru.
e. Melaksanakan
evaluasi hasil pelaksanaan program
pengawasan pada sekolah binaan.
f. Menyusun program pembimbingan dan pelatihan
profesional guru di KKG/MGMP/MGP dan sejenisnya.
g. Melaksanakan pembimbingan dan
pelatihan profesional guru.
h. Mengevaluasi hasil pembimbingan dan
pelatihan profesional guru.
2.
Pengawas Sekolah Madya;
a. Menyusun program pengawasan.
b. Melaksanakan pembinaan guru dan/atau
kepala sekolah.
c. Memantau pelaksanaan standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan dan standar penilaian pendidikan.
d. Melaksanakan penilaian kinerja guru
dan/atau kepala sekolah.
e. Melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan
program pengawasan pada sekolah binaan.
f. Menyusun program pembimbingan dan
pelatihan profesional guru dan/atau kepala sekolah di KKG/MGMP/MGP dan/atau
KKS/MKKS dan sejenisnya.
g. Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan
profesional guru dan/atau kepala sekolah.
h. Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan
kepala sekolah dalam menyusun program sekolah, rencana kerja, pengawasan dan
evaluasi, kepemimpinan sekolah dan sistem informasi dan manajemen.
i. Mengevaluasi hasil pembimbingan dan
pelatihan profesional guru dan/atau kepala sekolah.
j. Membimbing pengawas sekolah muda dalam
melaksanakan tugas pokok.
3.
Pengawas Sekolah Utama;
a. Menyusun program pengawasan.
b. Melaksanakan pembinaan guru dan kepala
sekolah.
c. Memantau pelaksanaan standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan dan standar penilaian pendidikan.
d. Melaksanakan penilaian kinerja guru dan
kepala sekolah.
e. Melaksanakan evaluasi hasil pelaksanaan
program pengawasan pada sekolah binaan.
f. Mengevaluasi hasil pelaksanaan program
pengawasan tingkat kabupaten/kota atau provinsi.
g. Menyusun program pembinaan dan
pelatihan profesional guru dan kepala sekolah di KKG/MGMP/MGP dan/atau KKS/MKKS
dan sejenisnya.
h. Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan
profesional guru dan kepala sekolah.
i. Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan
kepala sekolah dalam menyusun program sekolah, rencana kerja, pengawasan dan
evaluasi, kepemimpinan sekolah, dan sistem informasi dan manajemen.
j. Mengevaluasi hasil pembimbingan dan
pelatihan profesional guru dan kepala sekolah.
k. Membimbing pengawas sekolah muda dan
pengawas sekolah madya dalam melaksanakan tugas pokok.
l. Melaksanakan pembimbingan dan pelatihan
profesional guru dan kepala sekolah dalam pelaksanaan penelitian tindakan.
Pada intinya,
tugas pokok pengawas sekolah, antara lain (1) menyusun program pengawasan
sekolah; (2) memantau pelaksanaan delapan standar; (3) menilai administrasi,
akademis, dan fungsional; (4) melakukan pengawasan di daerah khusus. Daerah
khusus adalah daerah yang terpencil atau terbelakang, daerah dengan kondisi
masyarakat adat yang terpencil, daerah perbatasan dengan negara lain, daerah
yang mengalami bencana alam, bencana sosial atau daerah yang berada dalam
keadaan darurat lain. Tugas pokok tersebut diarahkan untuk mengawasi kinerja
guru dalam pembelajaran dan kinerja kepala sekolah dalam mengelola pendidikan.
Membaca tugas dan
fungsi pengawas yang begitu rumit, saya membayangkan betapa berat tugas
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berprofesi sebagai pengawas pendidikan.
Membayangkan saja sudah tak sanggup apalagi menjalaninya, tetapi sayang seribu
sayang banyak orang beranggapan bahwa menjadi pengawas itu enak. Tidak ada
beban mengajar, jika datang atau berkunjung ke sekolah bisa perintah-perintah
guru bahkan kepala sekolah untuk melakukan ini dan itu sesuai kemauannya.
Pulang dari sekolah binaan membawa amplop berisi uang! Ha ha ha . . . (Jujur
ini ada dibenak para guru di Indonesia) termasuk saya.
Tidak jarang jika
ada pengawasa datang dan berkunjung ke sekolah, ada guru yang takut dan lari
pulang ke rumah. Hal ini terjadi karena ada sebagaian pengawas yang tak dapat
menempatkan diri bahwa sesungguhnya pengawas itu mitra kerja sekolah, karena di
sekolah ada kepala sekolah juga guru yang harus dibimbngnya. Bukan bergaya dan
berlagak seperti bos besar yang harus dihormati, juga memerintah guru harus
tunduk dan taat pada semua perintahnya.
Inilah fenomena
pengawas zaman now, meskipun tidak semua pegawas sama! Masih banyak pengawas
yang memiliki kompetensi sama dengan yang saya uraikan pada tulisan saya diawal
tadi. Pengawas yang memiliki hati nurani dalam membimbing kepala sekolah juga
guru untuk menjadi guru yang berkualitas serta berkarakter mulia. Pengawas
seperti ini sangat dirindukan kedatangannya oleh guru-guru di sekolah.
Pengawas ibarat
seorang guru ketika melaksanakan tugasnya di sekolah, Melatih, membimbing dan
mengarahkan guru dalam menjalankan tugasnya sebagai guru yang baik. Begitupun
kepada kepala sekolah, bimbingan seorang pengawas kepada kepala sekolah lebih
berat lagi. Tidak semua kepala sekolah bisa menerima pendapat pengawas
pembinanya, tak jarang hal ini menimbulkan tekanan ke bawah kepada para
guru-gurunya.
Konflik internal
antara pengawas dan kepala sekolah sering merugikan guru di lapangan. Hal ini
tak disadari oleh kepala dinas sebagai pimpinan para pengawasnya di kantor.
Karena hal inilah banyak guru yang menjadi korban dalam melaksanakan tugas
mulianya sebagai “Penghancur kegelapan”
bagi peserta didiknya di sekolah. Korban perasaan, korban harga diri, korban
karier yang terhambat. Hal ini menjadikan guru tak nyaman bekerja dengan
sepenuh hati, hanya guru yang bermental baja dan tangguh yang dapat melalui hal
ini dengan senyuman. Meskipun senyum itu menyakitkan hatinya. Aku biasa memasang di status Facebook dengan “Senyum
kehancuran hati”. Ha ha ha . . .
Menjadi guru bertahun-tahun di SMP Negeri 2
Nekamese Kabupaten Kupang Nusa Tengara Timur (NTT), menjadikan aku paham akan
tugas yang diemban setiap pengawas sekolah. Mengabdi pada sekolah yang sama,
hingga berganti nama tiga kali. Dari nama SLTP Negeri 3 Kupang Tengah, menjadi
SMP Negeri 7 Kupang, berganti lagi dengan nama SMP Negeri 2 Nekamese Kabupaten
Kupang. Hal ini membuat aku sadar menempatkan diriku sebagai guru yang ditiru
dan digugu oleh setiap peserta didikku. Diam adalah suatu sikap yang baik,
meskipun itu sangat menyakitkan hatiku sebagai guru di desa. Bagiku, “Diam adalah Emas”.
|
|
Foto depan sekolah dengan papan nama
SLTP Negeri 3 Kupang Tengah |
Foto depan sekolah dengan papan nama
SMPN 7 Kupang |
|
|
Foto depan papan sekolah dengan nama SMP
Negeri 2 Nekamese |
Pada suatu hari,
ketika aku hendak mengusulkan naik pangkat ke jenjang yang lebih tinggi.
Tiba-tiba semua berkas saya di coret oleh kepala sekolah, tanpa tahu sebab
musababnya. Enam bulan berikutnya saya usulkan lagi, masih tetap mendapatkan
perlakuan yang sama. Pada akhirnya saya tahu bahwa di sekolah saya ada 3 guru
dan 1 mantan guru dari SMP Negeri 2 Nekamese yang ketika itu menjadi kepala
sekolah naik pangkat dengan cara siluman. Tanpa membuat PTK, tanpa menulis dan
memenuhi nilai angka kredit pada bagian pengembangan diri guru sebanyak 12
angka kredit. Sebagai syarat guru naik pangkat ke jenjang yang lebih tinggi.
Sebagai guru yang
sama-sama mengabdi pada sekolah tersebut, saya kecewa bahkan sangat kecewa. Hingga
hari ini, jika ingat peristiwa itu membuat saya benar-benar sesak di dada, lalu saya langsung
pergi mengambil air wudhu serta bersujud menumpahkan rasa sesak dalam dada
saya. Agar Allah membantu menyalurkan emosi saya untuk tetap taat dan tunduk
pada takdir Allah atas hidup saya. Seperti itulah saya bersikap pada
orang-orang yang berbuat dzolim kepada saya. Sholat dan puasa sebagai perisai
saya hingga ajal dan maut menjemput saya menuju keharibaan Allah Swt. Aamiin...
Dalam keterpurukan
hati, saya memiliki organisasi yang membuat saya bisa berekspresi melalui
tulisan saya. AGUPENA NTT (Asosiasi Guru Penulis Indonesia Wilayah Nusa
Tenggara Timur), menjadi wadah saya untuk menulis buku, serta penelitian
tindakan kelas (PTK). Dari hobi menulis buku ber-ISBN itulah akhirnya saya
dapat dengan mulus naik pangkat berkat bimbingan pengawas kabupaten Kupang.
Ada 3 pengawas
yang berjasa membimbing saya hingga menuju pangkat IV/b. Masing-masing pengawas
membimbing sesuai bidangnya masing-masing. Bapak Thomas Akaraya Sogen, S.Pd.,
MBA alumni Pasca sarjana kepengawasan dari Universitas Negeri Yogyakarta, juga
sebagai ketua AGUPENA NTT membimbing saya membuat PTK, hingga tampil percaya
diri dalam seminar (Bapak Thom adalah
special membimbing guru menulis PTK dan cara tampil di depan umum ketika kita
seminar PTK). Bapak Willy Karangora, beliau berdua bersama membimbing para guru di kabupatean Kupang (Bapak Willy special membimbing saya dan kawan guru yang lainnya dalam
diklat PTK di sekolah, tentang cara menghitung angka kredit guru).
Beliau berdua
melatih, membimbing, mengajar hingga kami semua bisa dan lolos ke jenjang
pangkat IV/b. Ada 9 guru yang belajar ketika itu, 5 guru dari SMP Negeri 2
Nekamese, dan 4 guru lainnya adalah
guru-guru dari kecamatan Nekamese.
Kami berlatih dan belajar untuk menghitung angka kredit guru untuk memenuhi
syarat naik pangkat kegolongan yang lebih tinggi. Membuat karya tulis ilmiah
sebagai syarat mutlak guru naik golongan ke jenjang yang lebih tinggi.
Bersama Pengawas Kabupaten Kupang dalam
peluncuran buku perdana saya “GURU adalah
INSPIRASI”,
yang kini menjadi Buku Best Seller Nusantara. (Dari
kiri ke kanan, Bapak Wehilmus Geri, Bunda Lilis Sutikno, Bapak Thomas Sogen,
dan Bapak Willy Karanggola).
Pengawas ketiga
yang berjasa dalam membentuk saya menjadi guru profesional sejati adalah Bapak
Wilhelmus Geri, S.Pd. Beliau pengawas pembina saya. Dengan tekun terus mengawal
kami para guru untuk menjadi profesional dalam bidangnya. Setiap awal semester
beliau selalu datang lebih awal di sekolah hingga beberapa hari untuk membenahi
portofolio guru untuk bekal mengajar selama satu semester kedepan.
Di tengah semester
Pak Welem panggilan akrab beliau datang berkunjung ke sekolah untuk melihat
perkembangan pembelajaran kami dan melihat dari dekat administrasi dan cara
mengajar kami. Di akhir semester beliau mengawal kami hingga nilai masuk dalam
raport, begitulah sosok pengawas yang telah menjadikan saya guru profesional
sejati. Guru yang sadar pada tugas dan fungsinya dalam menjalankan tugas mulia
mencerdaskan bangsa.
Satu hal yang selalu
saya ingat dari Pak Welem adalah cara menilai kinerja saya sebagai guru, dalam
memeriksa perangkat mengajar saya. Beliau tahu saya salah, tetapi cara
meluruskan kesalahan saya dengan bahasa yang halus hingga bisa masuk dalam hati
saya juga dapat saya cerna dengan pikiran jernih. Tidak serta merta menegur dan
mengatakan hai ini salah dan kata-kata yang menyakitkan hati.
Sebelum tahu
kesalahan saya, beliau periksa satu persatu perangkat saya dan diberi tanda,
lalu kita diskusi hingga menemukan jalan keluar yang terbaik untuk perangkat
yang akan datang. Dalam memberikan bimbingan sangat cerdas, sebab kami
sama-sama instruktur provinsi Nusa Tenggara Timur yang diklat secara
bersama-sama pula, di tempat yang sama
dan penyelenggara kegiatan yang sama pula.
Dengan pendekatan yang menyentuh hati itulah saya bisa menerima kesalahan saya
dengan legowo (dengan hati yang ikhlas). Bagaimanapun hebatnya saya
sebagai guru juga instruktur provinsi Nusa Tenggara Timur, saya tetap manusia
yang tidak luput dari kesalahan.
Kesempurnaan itu
hanya milik Allah Azza wa Jallah. Dalam melaksanakan tugas negara sebagai
aparatur sipil negara yang berprofesi sebagai guru. Banyak hal yang pengawas
saya berikan kepada para guru-guru di Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur.
Pada kesempatan seperti itu saatnya saya belajar lagi, dan menerima ilmu
pengetahuan tentang profesionalitas guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Pak Welem ketika memberikan arahan dan
pembinaan guru tentang kurikulum di SMP Negeri 2 Nekamese.
“Ketika kita bertemu dengan orang yang lebih
pandai, itulah saatnya kita menimba ilmu”. Terima kasih guruku pengawas
pendidikan pada dinas pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Kupang khususnya
Bapak Wilhelmus Geri, S.Pd, Bapak Willy Karangora, S.Pd, dan Bapak Thomas
Akaraya Sogen, S.Pd., MBA. Jasamu tiada tara, dan terpatri dalam sanubariku
sebagai pahlawan tanpa tanda jasa sejati dalam hidupku yang mengabdi sebagai
guru desa pada Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara
Timur.
Daftar
Pustaka
1. https://id.wikipedia.org/wiki/Pengawas_sekolah
2. https://bandungraya.net/2019/08/07/tugas-pokok-dan-fungsi-pengawas-sekolah.html/2
Profil
Penulis
Memiliki hobi membaca, menulis, traveling, dan
berenang. Pendidikan terakhir program Sarjana S1, FKIPS Jurusan PMP/Kn, IKIP
PGRI Surabaya dan program Sarjana S1, Fakultas Hukum, Jurusan Ilmu Hukum,
Universitas Wijaya Putra Surabaya.
Berprofesi sebagai guru mata pelajaran Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan (PPKn) di SMPN 2 Nekamese, Desa Besmarak, Kabupaten Kupang,
Nusa Tenggara Timur. Instuktur Provinsi NTT pada Mata Pelajaran PPKn Jenjang
SMP Kurikulum 2013. Narasumber literasi daerah perbatasan. Narasumber literasi
tingkat nasional bersama PGRI Pusat (dalam kelas belajar menulis bersama Om
Jay, Blogger Ternama Indonesia).
Prestasi yang pernah diraih yakni Juara kategori kedua
tingkat Nasional dalam Lomba Guru “My Teacher My Hero Award Indonesia
Digital Learning Tahun 2015” Bersama Telkom dan Intel Prosessor. Penggiat
literasi Nusantara dan motivator menulis buku.
Mulai serius menekuni dunia menulis sejak bergabung dengan
Asosiasi Guru Penulis Indonesia (AGUPENA) Wilayah Nusa Tenggara Timur, sejak
berdirinya di NTT pada tanggal 15 Desember 2014 sebagai pendiri dan menjadi
pengurus inti.
Penulis artikel
pada majalah :
Ø
FORWAS (Majalah Forum Inspektorat Jenderal Departemen
Pendidikan Nasional), Forum Pengawasan Nomor 26/XII/2007, dengan judul “Peran
Guru Sebagai Organisator & Administrator.” Pada halaman : 24, 25, dan 26.
Penulis Karya Tulis
Ilmiah pada Prosiding :
1.
Karya tulis yang berbentuk makalah ilmiah yang di seminarkan
tingkat nasional, di Universitas Negeri Malang pada tanggal : 9 Oktober 2010,
dimuat & diterbitkan pada PROSIDING, dengan ISBN : 978-602-97895-0-8,
dengan Judul : “Pendukung dan Kendala dalam Menyelenggarakan Lesson Study di
Kabupaten Flores Timur.” di muat pada Makalah Umum.
2.
Karya tulis berbentuk makalah ilmiah populer yang di
seminarkan tingkat nasional, di Universitas Negeri Malang pada tanggal : 12
November 2011, karya tulis ilmiah diterbitkan pada Prosiding Seminar Nasional Lesson
Study IV, dengan ISBN : 978-602-97895-5-3, dengan judul : “Peran Lesson
Study dalam meningkatkan profesionalisme pendidik dan kualitas pembelajaran di
SMP Negeri 2 Nekamese, Kabupaten Kupang.” di muat pada Makalah Umum.
Penulisan Karya
Tulis Ilmiah pada Jurnal Ilmiah PEN@ GURU Agupena NTT :
1.
Nomor 08 Tahun V, edisi khusus Hari Guru Tahun 2019, dengan
judul Best Practise: “Membangun Budaya Menulis Guru Sasaran PPKn Melalui
Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran Berbasis Zonasi di Kabupaten
Kupang”
2. Nomor 12 Tahun VI,
edisi khusus Hari Pendidikan Nasional Tahun 2020, dengan judul Best Practise :
“Facebook sebagai kelas bagi peserta
didik Pada Masa Pandemi Covid-19 Di SMP Negeri 2 Nekamese Kabupaten Kupang”
3. Nomor 14 Tahun VI,
edisi khusus Hari Kemerdekaan RI Tahun 2020, dengan judul Penelitian Tindakan
Kelas (PTK): “Penerapan Model Pembelajaran Discovery
Learning pada Materi Peraturan Perundang-undangan untuk meningkatkan
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Peserta Didik Kelas VIIIC SMP Negeri 2
Nekamese”.
Penulis buku
tunggal :
1.
GURU adalah INSPIRASI serial “Pelita Kampung Beta Jejak Juang
Guru Desa di NTT” dan menjadi buku Best Seller Nusantara.
2.
Melejitkan Berpikir Tingkat Tinggi PPKn Melalui Discovery
Learning.
3.
GURU adalah INSPIRASI serial “Menulis Blog itu Keren”
Penulis buku
Antologi :
1.
Ukir Prestasi Tebar
Inspirasi, Surakarta, Jawa
Tengah (27 September 2020)
2. Secercah Harapan dalam Keterbatasan, Sukoharjo, Jawa
Tengah (6 Oktober 2020)
3.
Pahlawan Dalam
Hidupku, Solo, Jawa Tengah
(Oktober 2020)
4.
Berbagi Kisah
Inspirasi Menuju Sukses,
Antologi Belajar Menulis Bersama Bunda Lilis. Sukoharjo, Jawa
Tengah (Oktober 2020)
5.
Merdeka Belajar
Kisah Inspiratif,
Antologi Belajar Menulis Bersama Bunda Lilis. Sukoharjo, Jawa
Tengah (Oktober 2020), Sukoharjo Jawa Tengah (Oktober 2020)
6. Hadiah Untuk Bundaku Jilid 1
Antologi Persembahan Khusus Buat IBU, Bersama “KELAS WAG MBI”
Bunda Lilis Sutikno. Sukoharjo Jawa Tengah (Desember 2020)
7.
Memberi Insprasi
Untuk Negeri, Antologi Kisah WIT 2020 Bersama Bunda Lilis Sutikno. (Maret 2021)
8.
Sekolahku Ladang
Amalku, Antologi Cerita
Tentang Sekolahku Bersama KELAS WAG MBI Bunda Lilis Sutikno (Maret 2021).
Editor Buku :
1.
Antologi Puisi “Cinta
Tergerai” Karya Bergita Kapa, S.Pd
2.
Antologi Puisi “Mimpi
dan Cita-citaku” Karya Maria Stefania Tanggela
3.
Antologi Puisi “Beringin
Tua” Karya bersama peserta didik SMP Katholik Tunas Harapan Santo Petrus
Lahurus Atambua Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
4.
Antologi Puisi “Celotehan
Hati Terselatan Indonesia” Karya Agus Hartatik, S.S., M.Pd
5.
Antologi Puisi “Mengungkap
Nuansa Makna Lewat Goresan Puisi Jilid 1” Karya Maksuddin, S.Pd., M.Hum
6.
Antologi Puisi “Coretan
Pena Sang Musafir” Karya Suster Modesta Abuk Manek, SSpS., S.Pd
7.
Antologi Puisi “Generasi
Melineal to Generasi Covid-19” Karya bersama Dra. Rukmini Dwi Wanti, Prof.
Pujiati,M.Soc. Sc.,Ph.D, Suster Modesta Abuk Manek, SSpS., S.Pd
8. Berdaya Menghadapi Tantangan Era Pandemi, “Kisah guru
kreatif menghadapi tantangan mengajar Era Pandemi Covid-19”. Karya Mulyani,
S.Pd
9. Panggil Aku NUS, “Kisah Inspirasi Perjalanan Manusia Dalam Bimbingan Tuhan”.
Karya Nophita Nusyati Natujelita Ataupah, S.Pd.
Blog : www.guruinspirasintt.com ,
Facebook : Lilis Sutikno
(Mbak Pipin) ,
Alamat email : ibugurucantik@yahoo.com
Dapat dihubungi
pada nomor HP/WA: 082 226 376 157
MasyaAlloh luar biasa Bunda
BalasHapusSubhanallah mantap
BalasHapus